Liputan6.com, Jakarta - PT WIR Asia Tbk (WIRG), atau Grup WIR, emiten teknologi berbasis augmented reality (AR) membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 24,17 miliar, naik 43,3 persen hingga semester I 2022 dibandingkan semester 1 2021 sebesar Rp 16,69 miliar.
Sedangkan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 21,85 miliar hingga semester I 2022. Laba tersebut tumbuh 43,30 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 15,24 miliar.
Dilansir dari siaran pers perusahaan, Jumat (18/82022), grup WIR mencatatkan total pendapatan konsolidasi Rp 650,71 miliar hingga semester I 2022. Pendapatan tersebut naik jika dibanding semester I 2021 yang hanya mencatatkan Rp 306,22 miliar.
Advertisement
Dengan demikian, laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 1,83 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,63.
Total ekuitas perseroan tercatat Rp 590,60 miliar pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 150,31 miliar. Total liabilitas naik menjadi Rp 161,35 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 109,95 miliar. Perseroan membukukan aset Rp 751,96 miliar pada semester I 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 260,27 miliar. Perseroan kantongi kas dan setara kas dan setara kas Rp 18,99 miliar.
Secara performa YoY yang dikomparasi dengan kuartal II 2021, perseroan mengalami pertumbuhan dan performa yang sangat positif dengan kenaikan sebesar Rp 344,49 miliar atau 112 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Performa positif ini tetap ditunjang oleh pertumbuhan dan performa dari unit bisnis di bawah naungan Perseroan, yaitu AR&Co, DAV, dan MindStores yang menawarkan jasa pembangunan solusi dan penyediaan platform berbasis teknologi Augmented Reality, Virtual Reality, dan Artificial Intelligence.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Akselerasi Pertumbuhan
Sedangkan, beban pokok pendapatan pada Q2 2022 tercatat sebesar Rp 580,73 miliar, atau alami peningkatan sebesar 116 persen YoY dari Rp 268,65 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Peningkatan beban pokok pendapatan ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan pada kuartal II 2022.
Adapun untuk beban usaha Grup WIR meningkat sebesar 122 persen YoY menjadi Rp 40,46 miliar pada kuartal II 2022 dibandingkan sebesar Rp 18,19 miliar pada kuartal II 2021. Peningkatan pada beban usaha terutama disebabkan oieh perluasan lini bisnis WIRG sejalan dengan pertumbuhan pendapatan Perseroan.
Direktur Utama Grup WIR, Michel Budi Wirjatmo mengatakan, setelah penawaran saham perdana yang dilakukan pada April 2022, WIRG konsisten merancang dan mengeksekusi strategi pertumbuhan dan bisnis Perseroan.
“Pencapaian Perseroan pada kuartal II 2022 ini menunjukkan performa yang sangat positif. Kami meyakini dengan strategi yang tepat, kami mampu menjaga kepercayaan pemegang saham dan mengakselerasi pertumbuhan bisnis teknologi berbasis AR, VR, dan AI,” pungkas Michel.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Bidik Dominasi Pendapatan dari Metaverse
Sebelumnya, PT WIR Asia Tbk (WIRG) membidik tambahan pendapatan dari proyek metaverse. Perseroan merupakan pemain terkemuka dalam teknologi Augmented Reality (AR) yang terintegrasi dengan Virtual Reality (VR), dan Artificial intelligence (AI). Di mana teknologi tersebut merupakan penyokong utama metaverse.
Melihat perkembangan adaptasi AR, AI, dan VR yang semakin pesat, utamanya terkait metaverse, Direktur Utama PT WIR Asia Tbk Michel Budi cukup optimistis dengan pendapatan yang bisa diraup dari proyek tersebut.
"Kami optimis bisa mencapai sesuai target. Untuk metaverse itu additional. Jadi tidak ada di prospektus (IPO) yang kita buat,” kata dia dalam webinar Indonesia Investment Education, Sabtu (28/5/2022).
Michel mengatakan, saat ini perseroan memiliki tiga unit bisnis eksisting. Di antaranya unit B2B melalui AR&Co, di mana perusahaan menyediakan jasa dalam membangun teknologi digital reality dengan fokus kepada aplikasi atau perangkat lunak (software).
Termasuk di dalamnya Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR) dan Artificial Intelligence (AI) dengan tujuan membantu klien memberikan pengalaman interaktif terhadap konsumen dan meningkatkan penjualan melalui berbagai proyek di lebih dari 20 negara.
Selanjutnya
Kemudian DAV yang berfokus dalam menyediakan layanan periklanan kreatif menggunakan teknologi Augmented Reality dalam berinteraksi dengan konsumen melalui “DAV Devices” yang tersebar dalam toko-toko klien. Dalam catatan Michel, unit device saat ini mencatatkan permintaan sekitar 700—800 mesin, dan akan bertambah lagi.
"Device kita diminta, ada sekitar 700-800 mesin yang akan kita tambah. Dengan ditambahnya mesin kita mengharapkan bisnis akan meningkat juga,” kata Michel.
Sementara yang ketiga yakni toko virtual, MindStores. Perseroan menyediakan platform Toko Virtual (VR enabler) yang memungkinkan para mitra (yaitu Alfamart, Mili, lainnya) untuk menjalankan toko ritel mereka dan menjual produk mereka sendiri, barang digital, voucher digital, dan lainnya.
"Dengan toko virtual kami hanya memberikan platform. Marketing dilakukan oleh mitra, namun kami mendapatkan revenue share di sana,” imbuhnya.
Advertisement