Liputan6.com, Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) mengumumkan kinerja untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2022. Perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada semester I 2022.
Pada periode tersebut, Medco Energi Internasional berhasil membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 270,11 juta atau sekitar Rp 4,02 triliun (kurs Rp 14.897 per USD). Raihan laba Medco Energi Internasional naik 481,06 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 46,49 juta.
Baca Juga
Kinerja laba bersih itu sejalan dengan pendapatan yang naik 80,32 persen menjadi USD 1,15 miliar atau sekitar Rp 17,09 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 636,29 juta.
Advertisement
Beban pokok pendapatan dan biaya langsung lainnya naik tipis menjadi USD 544,16 juta dibanding semester I 2021 sebesar USD 402,3 juta. Sehingga perseroan mencatatkan laba bruto sebesar USD 603,25 juta, naik 157,81 persen dibanding semester I 2021 sebesar USD 233,99 juta. Demikian mengutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (23/8/2022).
Pada periode ini, perseroan mencatatkan bagian laba dari entitas asosiasi dan ventura bersama senilai USD 126,5 juta, keuntungan penyesuaian nilai wajar aset keuangan USD 12,99 juta, pendapatan bunga USD 14,4 juta, dan pendapatan lain-lain USD 39,94 juta. Bersamaan dengan itu, beban penjualan umum dan administrasi tercatat sebesar USD 93,69 juta. Kemudian beban pendanaan sebesar USD 128,59 juta, dan beban lain-lain USD 46,57 juta.
Dari rincian itu, setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan berhasil mencatatkan laba periode berjalan sebesar USD 281,22 juta. Naik 527,45 persen dibanding semester I 2021 sebesar USD 44,82 juta.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Aset Perseroan
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar USD 6,98 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 5,68 miliar. Terdiri dari aset lancar sebesar USD 1,61 miliar dan aset tidak lancar senilai USD 5,37 miliar.
Liabilitas sampai dengan Juni 2022 tercatat sebesar SUD 5,49 miliar, naik dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar USD 4,45 miliar. Terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar USD 1,54 miliar dan liabilitas jangka pendek USD 3,95 miliar.
Sementara ekuitas naik menjadi 1,49 miliar per 30 Juni 2022 dari USD 1,23 miliar pada akhir Desember 2021.Mengutip data RTI, Selasa (23/8/2022), saham MEDC melonjak 14,63 persen ke posisi Rp 705 per saham. Saham MEDC dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 665 per saham.
Saham MEDC berada di level tertinggi Rp 725 dan terendah Rp 665 per saham. Total frekuensi perdagangan 21.336 kali dengan volume perdagangan 3.947.150 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 277,8 miliar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tebar Dividen Interim 2022
Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk membagikan dividen interim 2022 sebesar USD 25 juta.
Penetapan pembagian dividen interim 2022 itu menindaklanjuti keputusan edaran di luar rapat dewan komisaris dan direksi Medco Energi Internasionalmasing-masing pada 5 Agustus 2022.
Pembagian Dividen Interim ini dilakukan berdasarkan ketentuan Pasal 72 UndangUndang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja (“UUPT”), Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00077/BEI/09-2021 perihal Perubahan Ketentuan Pelaksanaan Pembagian Dividen Saham, Pembagian Saham Bonus dan Pembagian Dividen Interim, serta Pasal 23 Anggaran Dasar Perseroan.
Berikut jadwal pembagian dividen interim perseroan:
-Tanggal recording date pada 22 Agustus 2022
-Cum dividen di pasar regular dan negosiasi pada 18 Agustus 2022
-Cum dividen di pasar tunai pada 22 Agustus 2022
-Ex dividen di pasar regular dan negosiasi pada 19 Agustus 2022
-Ex dividen di pasar tunai pada 23 Agustus 2022
-Pengumuman nilai tukar dolar AS ke rupiah pada 22 Agustus 2022
-Pembagian dividen interim pada 8 September 2022
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 10 Agustus 2022, saham MEDC melonjak 5,98 persen ke posisi Rp 620 per saham. Saham MEDC dibuka stagnan Rp 585 per saham.
Saham MEDC berada di level tertinggi Rp 630 dan terendah Rp 580 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.110 kali dengan volume perdagangan 1,15 juta lot saham. Nilai transaksi Rp 70,5 miliar.
Tuntaskan Akuisisi Aset ConocoPhilips di Indonesia
Sebelumnya, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) menyelesaikan akuisisi seluruh saham yang diterbitkan ConocoPhilips Indonesia Holding Ltd (CIHL) dari Philips International Inc, anak usaha ConocoPhilips Company (COP).
ConocoPhilips Indonesia Holding Ltd memiliki sepenuhnya saham ConocoPhilips (Grissik) Ltd sebagai operator dari Corridor PSC dengan kepemilikan 54 persen working interest dan 35 persen interest di Transasia Pipeline Company Pvt Ltd (Transasia).
Corridor PSC memiliki dua lapangan produksi minyak dan tujuh lapangan produksi gas berlokasi di onshore Sumatra Selatan, Indonesia berdekatan dengan operasi Medco Energi Internasional di Sumatra Selatan.
Mayoritas produksi dijual melalui kontrak jual beli gas jangka panjang kepada mitra yang handal di Indonesia dan Singapura. Melalui Transasia, MedcoEnergi memiliki kepemilikan saham minoritas pada jaringan pipa gas yang menyuplai pelanggan di Sumatra Tengah, Batam dan Singapura.
Akuisisi ini sesuai dengan strategi MedcoEnergi untuk memiliki dan mengembangkan aset yang berkualitas tinggi serta menghasilkan arus kas positif.
"Akuisisi ini juga memperkuat posisi MedcoEnergi sebagai perusahaan energi dan sumber daya alam independen terkemuka di Indonesia," tulis manajemen perseroan dalam keterbukaan informasi BEI.
Selain itu, menegaskan kembali komitmen perseroan terhadap pembangunan nasional Indonesia. Akuisisi ini akan menghasilkan sinergi dengan operasi MedcoEnergi di Sumatra serta mendukung strategi perubahan iklim perseroan, termasuk peluang carbon capture.
Advertisement