Liputan6.com, Jakarta - PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usahanya PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) bersama WeLab Sky (WeLab Sky Limited) akuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ). Grup Astra dan WeLab pun tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk Bank Jasa Jakarta.
Direktur Astra International Suparno Djasmin menuturkan, BJJ sebagai bank digital akan berfokus pada sektor keuangan ritel dan usaha mikro kecil menengah atau small medium enterprise (SME/UMKM).
Baca Juga
"Kita ingin mentransformasi bank Jasa Jakarta, tentu butuh waktu kurang dari satu tahun kita bisa mulai memperkenalkan layanan bank Jasa Jakarta,” kata Suparno dalam Public Expose Astra International, Kamis (22/9/2022).
Advertisement
Ia menuturkan, segmen sektor ritel dan UMKM memiliki prospek yang cerah. Segmen ini cukup besar yang nantinya akan bertumbuh seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Ada satu segmen cukup besar nanti akan bertumbuh seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata dia.
Suparno mengatakan, menurut data riset sekitar 77 persen orang di Indonesia masih banyak yang belum mengenal layanan perbankan.
"Di Indonesia masih banyak orang yang underbanked dan unbanked ada 77 persen persen,” kata dia.
Selain itu, Astra juga menyebutkan terkait pembeda BJJ dengan bank digital lainnya.
"Pembeda dengan bank digital lain, Astra akan menghubungkan BJJ ke Astra FInancial dengan ekosistem lain yang dibawa BJJ atau partner kami dari WeLab," ujar dia.
Astra Resmi Genggam 49,56 Persen Saham Bank Jasa Jakarta
Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usaha PT Sedaya Multi Investama (SMI) menyelesaikan pengambilan bagian saham baru PT Bank Jasa Jakarta (PT BJJ) pada 16 September 2022.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (19/9/2022), PT Astra International Tbk menyampaikan rincian pengambilalihan saham BJJ yang dimulai awal Juli 2022.
Pada 1 Juli 2022, SMI dan PT BJJ telah menandatangani share subscription agreement (SSA)dengan SMI akan mengambil bagian atas 1.138.088 saham baru yang mewakili 49,56 persen dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor di PT BJJ senilai Rp 3,87 triliun dengan tunduk pada dipenuhinya seluruh persyaratan pendahuluan dalam SSA termasuk persetujuan OJK terkait dengan transaksi.
Selanjutnya pada 16 September 2022, seluruh persyaratan pendahuluan berdasarkan SSA untuk menyelesaikan transaksi, termasuk persetujuan OJK telah terpenuhi. Para pemegang saham PT BJJ telah menandatangani keputusan pemegang saham yang menyetujui transaksi.
“SMI, PT BJJ, Welab Sky Limited, PT Widya Raharja Dharma dan PT Adikarta Graha telah menandatangani akta pengambilalihan yang di antaranya memuat penyelesaian transaksi,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Astra International Tbk, Gita Tiffani Boer dalam keterbukaan informasi BEI.
Ia menambahkan, PT BJJ pun telah mencatat SMI sebagai salah satu pemegang saham PT BJJ dalam daftar pemegang saham PT BJJ. "Dengan penyelesaian transaksi ini, SMI memiliki 49,56 persen dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor di PT BJJ,” tulis dia.
Ia mengatakan, transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.
Adapun WeLab Sky Limited, salah satu pemegang saham PT BJJ telah meningkatkan kepemilikannya di PT BJJ menjadi 49,56 persen dari seluruh modal yang dtelah ditempatkan dan disetor PT BJJ.
Advertisement
Borong 49,56 Persen Saham Bank Jasa Jakarta, Grup Astra Rogoh Rp 3,8 Triliun
Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usaha PT Sedaya Multi Investama (SMI) mengambil alih 49,56 persen saham PT Bank Jasa Jakarta.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (4/7/2022), PT Sedaya Multi Investama, anak usaha konsolidasi yang seluruh sahamnya dimiliki secara langsung dan tidak langsung oleh Astra International menandatangani shares subscription agreement dengan PT Bank Jasa Jakarta pada 1 Juli 2022.
Berdasarkan perjanjian itu, Sedaya Multi Investama akan mengambil bagian atas 1.138.088 lembar saham baru yang mewakiliki 49,56 persen dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor di PT BJJ dengan nilai transaksi Rp 3,87 triliun.
Penyelesaian rencana transaksi tersebut tunduk pada dipenuhinya seluruh persyaratan pendahuluan dalam share subscription agreement (SSA), termasuk persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk persetujuan OJK terkait dengan rencana transaksi.
“Tujuan dari rencana transaksi adalah sebagai pengembangan usaha dan investasi SMI,” demikian tulis Sekretaris Perusahaan PT Astra International Tbk, Gita Tiffani Boer dalam keterbukaan informasi BEI.
Setelah penyelesaian rencana transaksi, SMI akan memiliki 1.138.088 lembar saham yang mewakiliki 49,56 persen dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor di PT BJJ. Salah satu pemegang saham PT BJJ, Welab Sky Limited akan meningkatkan kepemilikannya di PT BJJ, yang juga tunduk pada diperolehnya persetujuan OJK terhadap peningkatan tersebut. Setelah penyelesaian rencana transaksi, Welab Sky Limited akan memiliki 49,56 persen dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor di PT BJJ.
Rencana transaksi itu bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK Nomor 17/POJK.04/2020 tentang transaksi material dan perubahan kegiatan usaha.
Ubah Bank Jasa Jakarta Jadi Bank Digital
Sebelumnya, PT Astra International Tbk (ASII) disebut Astra melalui anak perusahaannya PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) mengumumkan penyelesaian transaksi akuisisi salah satu bank komersial di Indonesia, PT Bank Jasa Jakarta (BJJ), bersama dengan WeLab melalui WeLab Sky Limited (WeLab Sky) pada Senin, 19 September 2022.
Proses penyelesaian transaksi tersebut ditandai dengan telah diperolehnya persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setelah penyelesaian transaksi akuisisi, Astra Financial dan WeLab Sky masing-masing memiliki saham BJJ sebesar 49,56 persen, dan menjadi pemegang saham mayoritas sekaligus pengendali bank.
Nantinya, Astra dan WeLab berencana untuk menjadikan BJJ sebagai bank digital inovatif di Indonesia. Presiden Direktur Astra Djony Bunarto Tjondro menuturkan, investasi di BJJ sejalan dengan aspirasi Astra pada pilar jasa keuangan untuk menjadi penyedia layanan jasa keuangan ritel yang terdepan di Indonesia serta mendukung perkembangan industri jasa keuangan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“BJJ sebagai bank digital, melalui strategi omnichannel, akan melengkapi produk dan layanan jasa keuangan yang ditawarkan kepada pelanggan Astra,” ujar dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin, (19/9/2022).
Adapun hasil riset menunjukkan, sekitar 77 persen masyarakat di Indonesia masih tergolong ke dalam kategori unbanked dan underbanked.
“Melalui kerjasama ini, kami berharap BJJ dapat memenuhi kebutuhan pelanggan serta mempercepat inklusi dan literasi keuangan di Indonesia,” ujar Direktur Astra International sekaligus Director-In-Charge Astra Financial Suparno Djasmin.
Advertisement
Perkuat Jaringan
Founder dan Group CEO WeLab Simon Loong menuturkan, upaya memperluas kehadiran layanan bank digitalnya di seluruh Asia, pertama di Hong Kong dan sekarang di Indonesia, telah menjadi salah satu langkah strategis WeLab.
“Kemitraan dengan Astra mendukung fokus strategis WeLab dalam meningkatkan sinergi lintas negara dan bisnis dengan para mitra dalam memperluas skala dan jangkauan, untuk selanjutnya memperkuat jaringan dari platform fintech pan-Asia yang ada,” kata dia.
Ia menambahkan, pihaknya antusias mitra jangka panjangnya, Astra, akan bekerjasama untuk memberikan layanan perbankan berbasis teknologi terbaik melalui BJJ di Indonesia.
“Kami berharap dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan melalui kerjasama dengan Astra,” ujar dia.
Astra dan WeLab telah berpartner sebelumnya dalam ekosistem teknologi finansial di Indonesia. Ini adalah kemitraan strategis kedua setelah pembentukan perusahaan patungan fintech lending bernama PT Astra WeLab Digital Arta (AWDA) pada 2018.
Mendorong Pertumbuhan dan Inovasi Digital Melalui Sinergi Antara Astra dan WeLab
Kekuatan Astra dan WeLab yang saling melengkapi, yaitu ekosistem bisnis Astra yang solid dan pengalaman serta jaringan yang luas dipadukan dengan keahlian, teknologi dan potensi ekosistem para investor WeLab.
Selain itu, pengalamannya dalam membangun dan menjadi operator bank digital merupakan kunci sukses dalam mendorong transformasi digital BJJ menjadi bank digital inovatif yang melayani kebutuhan keuangan masyarakat Indonesia dengan solusi perbankan yang mudah diakses.