Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Senin, 3 Oktober 2022 Rilis data inflasi akan bayangi IHSG.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, pada awal Oktober 2022 terdapat rilis data ekonomi inflasi yang diprediksi masih dalam rentang stabil. William menilai, hal itu memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG ke depan meski saat ini IHSG masih terlihat memiliki potensi tekanan cukup besar.
Baca Juga
Hal ini seiring kondisi global dan regional yang masih berada dalam ketidakpastian terkait ekonomi. Sedangkan aliran dana investor asing secara year to date (ytd), menurut William masih menunjukkan minat investasi cukup tinggi ke pasar modal Indonesia. Sepanjang 2022, aliran dana investor asing mencatat aksi beli bersih Rp 69,47 triliun.
Advertisement
“Hari ini IHSG berpotensi menguat di kisaran 6.872-7.236,” ujar dia dalam catatannya, Senin (3/10/2022).
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, menutup perdagangan 30 September 2022, IHSG ditutup menguat 0,1 persen ke 7.040 dan area koreksi IHSG pun tertahan oleh MA200, penguatan IHSG juga disertai oleh tekanan beli yang cukup besar.
Worst case pada label hitam, di mana posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave c dari wave (a) dari wave [y] sehingga penguatan IHSG akan cenderung terbatas untuk menguji area 7.089-7.110 dan rawan terkoreksi menuju 6.870-6.920 kembali.
“Namun, best case di label merah, IHSG sudah berada di akhir wave c dari wave (a) dari wave [y], sehingga IHSG berpeluang menguat menguji 7.130-7.200,” ujar dia.
Ia prediksi, level support IHSG di kisaran 6.900,7.015 dan level resistance di 7.135,7.156.
Untuk rekomendasi saham hari ini, William memilih saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Selain itu, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) - Buy on Weakness (1.485)
Saham BBTN ditutup menguat 1,4 persen ke level 1.485 pada perdagangan Jumat, 30 September 2022, pergerakan BBTN tertahan oleh fibo retrace 78.6 dan disertai dengan munculnya tekanan beli.
“Kami perkirakan, posisi BBTN sudah berada di akhir wave [y] dari wave 2 sehingga BBTN berpeluang melanjutkan penguatannya,” ujar dia.
Buy on Weakness: 1.455-1.470
Target Price: 1.525, 1.630
Stoploss: below 1.400
2.PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI) - Spec Buy (142)
Saham BIPI ditutup terkoreksi cukup signifikan, sebesar 3,4 persen ke level 142 dan diiringi dengan meningkatnya tekanan jual. Selama BIPI masih mampu bertahan di atas 135 sebagai supportnya, posisi BIPI sedang berada di akhir wave b dari wave (iv) dan BIPI berpeluang berbalik menguat dahulu.
“Worst case, bila tembus support maka BIPI sudah menyelesaikan wave (iv) dan membentuk wave (v) dari wave [c],” kata dia.
Spec Buy: 138-142
Target Price: 150, 160
Stoploss: below 135
Advertisement
Rekomendasi Teknikal Lainnya
3.PT Metro Healtch Care Indonesia Tbk (CARE) - Buy on Weakness (506)
Saham CARE ditutup menguat 1 persen ke 506 pada perdagangan Jumat, 30 September 2022 dan disertai dengan adanya peningkatan volume beli. Selama CARE belum mampu break 520 sebagai resistancenya, maka posisi CARE masih berada di awal wave [c] dari wave B.
Buy on Weakness: 466-486
Target Price: 520, 560
Stoploss: below 456
4.PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) - Buy on Weakness (270)
Saham KRYA ditutup menguat 1,5 persen ke 270 pada perdagangan Jumat, 30 September 2022 dan disertai dengan tekanan beli yang cukup besar.
“Best case, posisi KRYA di label hitam sudah berada di akhir wave (A) dari wave [B] dan berpeluang melanjutkan penguatannya untuk membentuk wave (B) dari wave [B],” tutur dia.
Buy on Weakness: 256-266
Target Price: 300, 354
Stoploss: below 248
Kinerja IHSG Sepekan 26-30 September 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak lesu pada 26-30 September 2022. Sentimen global seperti kekhawatiran resesi global menekan IHSG.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu ( 1/10/2022), IHSG melemah 1,92 persen ke posisi 7.040,79 dari pekan sebelumnya 7.178,58. Kapitalisasi pasar bursa merosot 1,98 persen menajdi Rp 9.238,08 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar terpangkas Rp 186,84 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 9.424,93 triliun.
Selain itu, rata-rata frekuensi harian susut 7,82 persen menjadi 1.238.025 transaksi dari 1.343.102 transaksi pada pekan lalu.
Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian melemah 1,55 persen menjadi Rp 13,91 triliun dari Rp 14,13 triliun pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian bursa melemah 17,03 persen menjadi 23,28 miliar saham dari 28,07 miliar saham pada pekan sebelumnya.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG bergerak pada fase bearish atau melemah yang didorong sentimen bursa global. Pada pekan ini, bursa saham global juga tertekan seiring ancaman resesi global hingga inflasi yang masih cukup tinggi. “Dan dana hawkish dari The Fed hingga akhir 2022,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu pekan ini.
Herditya prediksi, sentimen ancaman resesi global dan bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) bernada hawkish hingga 2023 untuk menekan inflasi hingga target 2 persen akan bayangi IHSG hingga akhir tahun. Hingga akhir 2022, ia perkirakan, IHSG berada di posisi bearish atau turun 6.743 dan bullish atau menguat 7.480.
Untuk perdagangan Senin, 3 Oktober 2022, Herditya prediksi, IHSG berpeluang menguat dengan level support 6.926 dan resistance 7.073. Pada pekan depan ada rilis data inflasi yang bayangi IHSG.
Advertisement