Rukun Raharja Ekspansi di Industri Kimia Dasar Organik

PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) membangun anak usaha yang bergerak di bidang industri kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi, gas alam dan batu bara.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Okt 2022, 11:35 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2022, 11:35 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mendirikan anak perusahaan  baru dengan nama PT Banggai Ammonia Indonesia yang bergerak di industri kimia dasar dengan kepemilikan saham sebesar 40 persen atau sejumlah nominal Rp 1 miliar.

Pendirian anak usaha ini berdasarkan akta pendirian Nomor 02 tanggal 11 Oktober 2022 dan telah memperoleh pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Nomor Surat Keputusan AHU-0070725.AH.01.01.Tahun 2022 tertanggal 12 Oktober 2022. 

PT Banggai Ammonia Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri kimia dasar organik yang bersumber dari minyak bumi, gas alam dan batu bara.

"Pendirian PT Banggai Ammonia Indonesia saat ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan perseroan,” tulis  Corporate Secretary Rukun Raharja , Yuni Pattinasarani dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Selasa (18/10/2022).

Sebelumnya, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mencatat pertumbuhan kinerja keuangan selama semester I 2022. Hal ini ditunjukkan dari pertumbuhan pendapatan dan laba hingga Juni 2022.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 21 Agustus 2022, PT Rukun Raharja Tbk meraih pendapatan USD 56,08 juta Rp 833,52 miliar (asumsi kurs Rp 14.860 per dolar AS) pada semester I 2022, naik 11,84 persen dari periode sama tahun sebelumnya USD 50,14 juta atau Rp 745,25 miliar.

Beban pokok pendapatan bertambah 11,06 persen menjadi USD 46,96 juta atau Rp 697,85 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 42,28 juta Rp 628,35 miliar.

 

 

 

Laba Perseroan

Ilustrasi Laporan Keuangan
Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Dengan demikian, laba bruto tumbuh 16,06 persen menjadi USD 9,12 juta atau Rp 135,63 miliar pada semester I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraih laba bruto USD 7,86 juta atau Rp 116,87 miliar.

Perseroan mencatat beban umum dan administrasi bertambah menjadi USD 6,44 juta atau Rp 95,81 miliar pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 5,91 juta atau Rp 87,85 miliar. 

Selain itu, Perseroan mencatat beban bunga naik menjadi USD 998,519 atau Rp 14,83 miliar pada semester I 2022 jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya USD 897,438 atau Rp 13,33 miliar.

Laba entitas anak melonjak 148,70 persen menjadi USD 3,85 juta pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 1,54 juta.

Perseroan juga meraih laba atas pelepasan aset tetap USD 8.214 pada semester I 2022. Namun, pendapatan lain turun menjadi USD 110.478 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 192.026.

 

Aset

Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel
Ilustrasi Laporan Keuangan. Unsplash/Austin Distel

Dengan melihat kondisi itu, PT Rukun Raharja Tbk meraih laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melambung 975,96 persen menjadi USD 2,81 juta atau Rp 41,78 miliar pada semester I 2022. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraih laba USD 261,172 atau Rp 3,88 miliar.

Dengan demikian, laba per saham dasar tercatat USD 0,00067 pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya USD 0,00006.

Total ekuitas meningkat menjadi USD 127,58 juta atau Rp 1,89 triliun pada semester I 2022 dari periode Desember 2021 USD 125,11 juta atau Rp 1,85 triliun.

Total liabilitas tercatat USD 120,09 atau Rp 1,78 triliun pada Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 120,46 atau Rp 1,79 triliun. Total aset naik menjadi USD 247,67 juta atau Rp 3,68 triliun pada 30 Juni 2022 dari Desember 2021 sebesar USD 245,58 juta atau Rp 3,649,410,218,720 triliun. 

Sementara itu, Perseroan kantongi kas dan setara kas USD 35,50 atau Rp 527,56 miliar pada semester I 2022 dari akhir Desember 2021 sebesar USD 38,85 juta atau Rp 577,40 miliar.

 

Rukun Raharja Targetkan Pipa Rokan Mulai Beroperasi Komersial 2023

IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tengah menyelesaikan proses komersialisasi proyek pipa blok Rokan. Pembangunan pipa Blok Rokan sudah rampung 100 persen pada tahun lalu, tetapi belum bisa dioperasikan secara total.

Direktur PT Rukun Raharja Tbk, Oka Lesmana menyampaikan, proyek itu diterangkan untuk dapat beroperasi penuh pada awal tahun depan. Saat ini, Rukun Raharja masih mengurus proses finalisasi komersial pipa Rokan. Termasuk terus berkomunikasi dengan PT Pertamina Hulu Rokan yang mengelola Blok Rokan.

“Proyek ini ditargetkan full stream di awal 2023. Kita akan full stream dan bisa mengalir secara penuh itu di awal 2023. Kalau dari sisi perjanjian kita sedang finalisasi dan di harapan pada kuartal IV kita sudah bisa fully sign untuk komersialnya,” terang Oka.

Dalam perhitungannya, proyek ini akan memberi sumbangan signifikan pada pendapatan. Yakni mencapai USD 23 juta jika telah beroperasi sepenuhnya. Proyeksi tersebut dihitung berdasarkan kontribusi pendapatan secara konsolidasi bersama anak-anak usaha RAJA lainnya yang terlibat dalam proyek pipa Rokan.

“Kalau sekarang kita bisa di USD 6–7 juta pada 2022, nanti 2023 dengan full stream kami berharap USD 21–23 juta di net income kita,” imbuh Oka.

Proyek Pipa Rokan yang berlokasi di Riau ini, merupakan proyek penggantian pipa minyak mentah koridor Balam-Bangko-Dumai dan Minas-Duri-Dumai. Panjang pipa mencapai 367 KM (12 ruas), dengan potensi volume: 265.000 B0PD. Proyek Pipa Rokan ini memerlukan investasi sebesar USD 300,6 juta.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya