Bio Majesty Lepas Saham PRDA Rp 147,65 Miliar

Bio Majesty Pte Ltd menjual 28.125.000 saham PRDA dengan harga penjualan Rp 5.250 per saham pada 27 September 2022.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 18 Okt 2022, 16:23 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2022, 16:23 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Bio Majesty Pte Ltd melakukan divestasi sebagian saham PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) pada 27 September 2022.

Mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/10/2022), Bio Majesty Pte Ltd menjual 28.125.000 saham PRDA dengan harga penjualan Rp 5.250 per saham pada 27 September 2022. Dengan demikian, nilai transaksi penjualan saham tersebut mencapai Rp 147,65 miliar.

"Tujuan dari transaksi divestasi untuk restrukturisasi internal di Bio Majesty Pte Ltd dengan status kepemilikan langsung,” tulis Manajemen Perseroan dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (18/10/2022).

Dengan transaksi penjualan saham itu, Bio Majesty Pte Ltd memiliki 140.625.000 saham atau setara 15 persen. Sebelumnya, Bio Majesty Pte Ltd  memiliki 168.750.000 saham atau 18 persen saham PRDA.

Sebelumnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) bersama PT Prodia Utama, pemegang saham pengendali perseroan mendirikan anak usaha di bidang aktivitasa jasa informasi.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat, 26 Agustus 2022, PT Prodia Widyahusada Tbk bersama PT Prodia Utama mendirikan anak usaha bernama PT Prodia Digital Indonesia (PT PRDI). PT PRDI ini bergerak di bidang usaha aktivitas jasa informasi. Adapun PT PRDI didirikan dengan modal dasar senilai Rp 1 triliun yang terbagi atas 1.000.000 lembar saham.

Dari modal dasar itu telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 30 persen yaitu 300.000 lembar saham dengan nominal seluruhnya Rp 300 miliar.

Perseroan atas saham sejumlah 297.000 lembar yang keseluruhannya bernilai nominal Rp 297 miliar yang mewakili 99 persen dari modal ditempatkan dan disetor PT PRDI. Kemudian Prodia Utama atas saham sejumlah 3.000 lembar yang keseluruhannya bernilai nominal Rp 3 miliar yang mewakili 1 persen dari modal ditempatkan dan disetor PT PRDI.

"Pendirian anak perusahaan ini tidak akan berdampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” ujar Direktur Utama PT Prodia Widyahusada Tbk Dewi Muliaty.

 

Prodia Widyahusda Sebar Dividen Rp 372 Miliar, Simak Jadwal Pembagiannya

Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)
Ilustrasi dividen (image by Alexsander-777 from pixabay)

Sebelumnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) akan membagikan dividen tunai tahun buku 2021. Prodia membagikan dividen tunai kepada pemegang saham perseroan sebesar Rp 372 miliar.

Pembagian dividen tersebut telah disetujui RUPS Tahunan pada 7 April 2022. Prodia Widyahusada akan membagikan kepada para pemegang saham, yaitu sebanyak 937.500.000 saham, sehingga setiap saham akan memperoleh dividen tunai sebesar Rp 397,83906 dengan memperhatikan peraturan perpajakan yang berlaku.

Merujuk keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (9/4/2022), berikut jadwal lengkap pembagian dividen tunai PT Prodia Widyahusada Tbk:

- Akhir Periode Perdagangan Saham Dengan Hak Dividen (Cum Dividen)

Pasar Reguler dan Negosiasi: 18 April 2022

Pasar Tunai: 20 April 2022

- Awal Periode Perdagangan Saham Tanpa Hak Dividen (Ex Dividen)

Pasar Reguler dan Negosiasi: 19 April 2022

Pasar Tunai: 21 April 2022

- Tanggal Daftar Pemegang Saham yang berhak Dividen (Recording Date): 20 April 2022

- Tanggal Pembayaran Dividen Tunai Tahun Buku 2021: 6 Mei 2022

Perseroan membagikan dividen itu dengan pertimbangan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 621,62 miliar. Selain itu, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 995,58 miliar. Total ekuitas tercatat Rp 2,25 triliun.

Penutupan IHSG 18 Oktober 2022

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) fluktuaktif pada perdagangan saham Selasa (18/10/2022). Namun, IHSG mampu berakhir di zona hijau meski naik tipis  dan sektor saham nonsiklikal pimpin penguatan.

Mengutip data RTI, IHSG menanjak 0,05 persen ke posisi 6.834,49. Indeks LQ45 turun 0,14 persen ke posisi 971,35. Sebagian besar indeks acuan bervariasi. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.891,98 dan terendah 6.809,98. Sebanyak 275 saham menguat dan 262 saham melemah. 156 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.152.616 kali dengan volume perdagangan 22,8 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 11,4 triliun.  Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.479. Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham nonsiklikal.

 

Sektor Saham

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 1,6 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance menanjak 1,11 persen, indeks sektor saham IDXproperty mendaki 0,66 persen, indeks sektor saham IDXhealth bertambah 0,28 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal naik 0,20 persen dan indeks sektor saham IDXbasic bertambah 0,13 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy melemah 0,69 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham DIXtechno tergelincir 0,41 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur merosot 0,38 persen, indeks sektor saham IDXindustry terpangkas 0,06 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi susut 0,05 persen.

Bursa saham Asia Pasifik sebagian besar menguat. Indeks Hang Seng naik 1,82 persen, indeks Korea Selatan Kospi mendaki 1,36 persen, indeks Jepang Nikkei menguat 1,42 persen. Selain itu, indeks Thailand bertambah 1,28 persen, indeks Singapura menguat 0,34 persen dan indeks Taiwan menanjak 1,22 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya