Top 3: Investor Asing Jual Saham Tekan IHSG pada 9-13 Januari 2023

Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu, 15 Januari 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 15 Jan 2023, 08:40 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2023, 08:40 WIB
Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih kurang bergairah memasuki pekan kedua Januari 2023.  IHSG yang masih tertekan itu dibayangi aliran dana investor asing yang keluar dari bursa saham Indonesia dan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (14/1/2023), IHSG merosot 0,64 persen ke posisi 6.641,83. Pada pekan lalu, IHSG merosot 2,4 persen ke posisi 6.684,55. Kapitalisasi pasar bursa pun terpangkas pada 9-13 Januari 2023. Kapitalisasi pasar saham susut 0,82 persen menjadi Rp 9.182,35 triliun dari pekan sebelumnya Rp 9.258,26 triliun. Meski demikian, pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian melompat tajam.

 

Artikel investor asing jual saham picu IHSG tergelincir 0,64 persen pada 9-13 Januari 2023 menyita perhatian pembaca di saham. Ingin tahu artikel terpopuler lainnya di saham? Berikut tiga artikel terpopuler di saham yang dirangkum pada Minggu, (15/1/2023):

1.Investor Asing Jual Saham Picu IHSG Tergelincir 0,64 Persen pada 9-13 Januari 2023

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih kurang bergairah memasuki pekan kedua Januari 2023.  IHSG yang masih tertekan itu dibayangi aliran dana investor asing yang keluar dari bursa saham Indonesia dan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (14/1/2023), IHSG merosot 0,64 persen ke posisi 6.641,83. Pada pekan lalu, IHSG merosot 2,4 persen ke posisi 6.684,55. Kapitalisasi pasar bursa pun terpangkas pada 9-13 Januari 2023. Kapitalisasi pasar saham susut 0,82 persen menjadi Rp 9.182,35 triliun dari pekan sebelumnya Rp 9.258,26 triliun. Meski demikian, pekan ini, rata-rata nilai transaksi harian melompat tajam.

Berita selengkapnya baca di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2.Samudera Indonesia Optimistis Menatap 2023

Kegiatan angkut kontainer ekspor dan impor oleh Samudera Indonesia
Kegiatan angkut kontainer ekspor dan impor oleh Samudera Indonesia (dok: SI)

Emiten pelayaran dan kapal, PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) melihat prospek kinerja keuangan perusahaan positif pada 2023. 

Direktur Utama Samudera Indonesia, Bani Maulana Mulia optimistis bisa mencapai hasil yang baik pada 2023.

"Memang kinerja "extraordinary" (luar biasa) terjadi pada 2021 dan 2022, akibat efek berbagai faktor dalam masa pandemi, dan menghasilkan kinerja yang luar biasa," kata Bani kepada Liputan6.com, dikutip Sabtu (14/1/2023).

Bani mengaku, untuk mengulang hal tersebut tentu tidak mudah, dan kemungkinan besar tidak berulang pada 2023. Bahkan, semua faktor juga bisa memberikan dampak terhadap kinerja perseroan itu sendiri.

"Semua faktor bisa berdampak terhadap kinerja, yang utama bagi kami adalah bagaimana mengendalikan perusahaan dengan mengambil keputusan yang tepat di saat (momentum atau timing) yang tepat juga, ini paling penting dalam bisnis kami," kata dia.

Berita selengkapnya baca di sini


3.China Akuisisi ‘Saham Emas’ di Alibaba dan Tencent

Virus Corona Mewabah, Kota Markas Alibaba Sepi Aktivitas
Seorang wanita berlari di depan kantor pusat Alibaba di Kota Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China, Rabu (5/2/2020). Pemerintah Hangzhou memberlakukan pembatasan pergerakan bagi warganya menyusul mewabahnya virus corona. (NOEL CELIS/AFP)

China akuisisi saham minoritas dengan hak khusus di dua unit domestik raksasa teknologi grup Alibaba Ltd dan Tencent Holdings Ltd.

Demikian laporan Financial Times pada Jumat, 13 Januari 2023 yang dikutip dari Channel News Asia pada Sabtu (14/1/2023). Beijing mulai mengambil saham ini disebut “saham emas” di perusahaan media online swasta biasanya sekitar 1 persen perusahaan lebih dari lima tahun lalu. Langkah ini untuk mencari pengaruh.

Pembelian saham emas oleh pemerintah yang didukung dari perusahaan yang mendapatkan kursi dewan dan atau hak veto untuk keputusan bisnis utama atau yang didukung pemerintah.

Berita selengkapnya baca di sini 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya