BEI Buka Suspensi Yugen Bertumbuh Sekuritas, MKBD Sudah Penuhi Ketentuan

PT Yugen Bertumbuh Sekuritas sudah dapat menjalankan aktivitas perdagangan mulai Jumat, 10 Februari 2023. Hal ini seiring menurut BEI, MKBD telah penuhi ketentuan.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Feb 2023, 14:12 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2023, 14:12 WIB
BEI Buka Suspensi PT Yugen Bertumbuh Sekuritas
BEI kembali membuka suspensi PT Yugen Bertumbuh Sekuritas mulai 10 Februari 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membuka aktivitas perdagangan PT Yugen Bertumbuh Sekuritas sejak sesi pertama perdagangan efek, Jumat, 10 Februari 2023.

Mengutip keterbukaan informasi BEI, berdasarkan hasil pemeriksanaan yang telah dilakukan oleh bursa, diketahui nilai Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) PT Yugen Bertumbuh Sekuritas telah memenuhi nilai MKBD yang dipersyaratkan sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 2 ayat 1 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 52/POJK.04/2020 tentang Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan.

Berdasarkan ketentuan minimal MKBD pasal 2 ayat 1 berbunyi Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek wajib memiliki MKBD paling sedikit Rp 25 miliar atau 6,25 persen  dari total liabilitas tanpa utang sub-ordinasi dan utang dalam rangka Penawaran Umum/Penawaran umum terbatas ditambah Ranking Liabilities, mana yang lebih tinggi.

Saat dikonfirmasi mengenai suspensi PT Yugen Bertumbuh Sekuritas pada 6 Februari 2023, CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, hal tersebut sudah beres dan pihaknya menghargai regulator dalam hal ini Bursa Efek Indonesia (BEI).  "Sudah beres. Kita menghargai keputusan regulator,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


BEI Suspensi Yugen Bertumbuh Sekuritas Mulai Hari Ini 6 Februari 2023

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Ilustrasi BEI (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan suspensi kepada PT Yugen Bertumbuh Sekuritas pada Senin, (6/2/2023).

Mengutip keterbukaan informasi, BEI menyatakan berdasarkan hasil pemeriksaan bursa atas kecukupan nilai modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) PT Yugen Bertumbuh Sekuritas dan pertimbangan bursa atas kesiapan perusahaan untuk melakukan aktivitas perdagangan di bursa, perusahaan tidak diperkenankan melakukan aktivitas perdagangan di bursa sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut.

Suspensi tersebut terhitung sejak sesi I perdagangan efek pada 6 Februari 2023. Pengumuman tersebut tertuang dalam Nomor:Peng-00004/BEI.ANG/02-2023.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan bursa atas kecukupan nilai MKBD PT Yugen Bertumbuh Sekuritas (Perusahaan) dan pertimbangan bursa atas kesiapan perusahaan untuk melakukan aktivitas perdagangan di bursa, dengan ini diumumkan bahwa terhitung sejak sesi I perdagangan efek tanggal 6 Februari 2023, perusahaan tidak diperkenankan melakukan aktivitas perdagangan di bursa sampai dengan pemberitahuan lebih lanjut,” tulis Direktur BEI I Gede Nyoman Yetna dan Kristian Manullang.

Adapun mengutip profil anggota bursa, PT Yugen Bertumbuh Sekuritas mendapatkan izin marjin, manajer investasi, online, penjamin emisi efek, perantara pedagang efek. Perseroan mencatat modal dasar Rp 200 miliar dan modal disetor Rp 197,30 miliar. Nilai MKBD terakhir sebesar Rp 60,21 miliar.

Update

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Sihar Manullang menuturkan, suspensi terhadap Yugen Bertumbuh Sekuritas dilakukan karena dari hasil pemeriksaan bursa, MKBD perusahaan belum penuhi persyaratan. “Tentunya kondisi ini menyebabkan kesiapan perusahaan dalam melakukan aktivitas perdagangan menjadi terganggu,” kata Kristian.

Ia mengatakan, saat ini ada dua anggota bursa yang MKBD belum sesuai ketentuan yaitu PT Yugen Bertumbuh Sekuritas dan PT Royal Investium Sekuritas.

 


Kinerja IHSG pada 6-10 Februari 2023

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu menembus level 7.000 pada perdagangan saham, Jumat, 10 Februari 2023. Sealam sepekan tepatnya pada 6-10 Februari 2023, IHSG juga alami tekanan.

Pada perdagangan Jumat, 10 Februari 2023, IHSG melemah 0,25 persen ke posisi 6.880,32. Selama sepekan, IHSG tergelincir 0,45 persen ke posisi 6.880,32 dari posisi pekan lalu 6.911,73. Koreksi IHSG diikuti kapitalisasi pasar bursa yang turun 0,22 persen menjadi Rp 9.489,72 triliun dari pekan lalu Rp 9.510,52 triliun.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa merosot 3,7 persen menjadi 1.116.417 transaksi dari pekan lalu 1.159.261 transaksi. Rata-rata nilai transaksi harian bursa juga terpangkas 9,43 persen menjadi Rp 9,72 triliun dari pekan lalu Rp 10,73 triliun.

Di sisi lain, rata-rata volume transaksi harian bursa melambung 10,31 persen menjadi 20,53 miliar saham dari pekan lalu 18,61 miliar saham. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 754,94 miliar pada Jumat, 10 Februari 2023. Selama sepekan, investor asing membukukan aksi beli saham Rp 3,2 triliun. Pada 2023, aksi beli investor asing mencapai Rp 1,2 triliun.

Infografis Yuk! Pakai Masker dan Segera Vaksin Covid-19
Infografis Yuk! Pakai Masker dan Segera Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya