Liputan6.com, Jakarta - PT Astragraphia Tbk (ASGR) mengumumkan kinerja perusahaan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, perseroan membukukan kinerja variatif. Meski terjadi penurunan di sisi pendapatan, tetapi perseroan berhasil mengukuhkan kenaikan laba bersih.
Presiden Direktur PT Astra Graphia Tbk, Hendrix Pramana mengatakan, penurunan pendapatan bersih konsolidasian dikontribusikan oleh turunnya pendapatan pada unit usaha Solusi Perkantoran. Namun, Astragraphia senantiasa menangkap dan mengoptimalkan peluang bisnis demi mewujudkan pertumbuhan yang kuat dan menjadi perusahaan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.
“Pendapatan pada unit usaha solusi dokumen dan solusi teknologi informasi meningkat sebesar 6 persen akibat dari tumbuhnya permintaan akan layanan penyewaan serta pembelian mesin. Kemudian pendapatan pada unit usaha solusi teknologi informasi meningkat 13 persen sebagai hasil dari penguatan penetrasi pasar dan percepatan realisasi peluang bisnis di area IT trading dan IT services,” beber Hendrix dalam keterangan resmi. Jumat (24/2/2023).
Advertisement
Melansir laporan keuangan perseroan, pendapatan PT Astra Graphia Tbk pada 2022 turun 11,8 persen menjadi Rp 2,91 triliun dibanding pendapatan akhir 2021 sebesar Rp 3,3 triliun. Pada periode ini, perseroan berhasil menekan beban pokok pendapatan menjadi Rp 2,32 triliun dari sebelumnya Rp 2,78 triliun.
Sehingga laba bruto masih tumbuh 15,39 persen yoy menjadi Rp 593,34 miliar. Di sisi lain, perseroan membukukan beban penjualan sebesar Rp 142,93 miliar, beban umum dan administrasi Rp 330,03 miliar, penghasilan keuangan Rp 18,67 miliar, kerugian selisih kurs Rp 2,63 miliar dan beban lain-lain Rp 891 juta.
Aset Astra Graphia
Dari rincian tersebut, setelah dikurangi pajak, perseroan mengukuhkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 97,07 miliar. Naik 11,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 87,31 miliar. Sehingga laba per saham dasar menjadi Rp 71,96 dari sebelumnya Rp 64,72.
Dari sisi aset perseroan sampai dengan Desember 2022 relatif sama atau hanya berubah sedikit menjadi Rp 2,68 triliun dibanding posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 2,66 triliun. Liabilitas turun menjadi Rp 984,43 miliar dari sebelumnya Rp 1,03 triliun pada 2021. Sedangkan ekuitas naik menjadi Rp 1,69 triliun pada Desember 2022 dibandingkan Rp 1,63 triliun pada Desember 2021.
Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 23 Februari 2023, saham ASGR merosot 6,86 persen ke posisi Rp 950 per saham. Saham ASGR dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 1.010 per saham. Saham ASGR berada di level tertinggi Rp 1.030 dan terendah Rp 950 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 861 kali dan volume perdagangan 52.054 saham. Nilai transaksi Rp 5 miliar.
Advertisement
Dividen Interim 2022
Sebelumnya, PT Astragraphia Tbk (ASGR) akan bagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 10,79 miliar. Pembagian dividen interim 2022 itu telah diputuskan direksi dan disetuji dewan komisaris pada 5 Oktober 2022.
Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Astragraphia Tbk membagikan dividen interim 2022 sebesar Rp 8 per saham.
Pembagian dividen interim 2022 tersebut berdasarkan data keuangan per 30 Juni 2022 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 31,38 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 1,4 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 1,6 triliun.
Berikut jadwal pembagian dividen interim 2022 antara lain:
-Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 17 Oktober 2022
-Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 18 Oktober 2022
-Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 19 Oktober 2022
-Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 20 Oktober 2022
-Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 19 Oktober 2022 pukul 16.00
-Tanggal pembagian dividen pada 24 Oktober 2022
Rencana Ekspansi Data Center
PT Astragraphia Tbk (ASGR) berencana melanjutkan pengembangan bisnis pusat datanya tahun ini. Meski begitu, Presiden Direktur Astragraphia Hendrix Pramana mengatakan, perseroan tetap memperhatikan kondisi terkini untuk meninjau peluang ada.
"Ekspansi data center ini akan kami tinjau, tapi dengan terus memegang prinsip kehati-hatian," kata dia dalam Workshop Wartawan Pasar Modal 2022, Jumat (5/8/2022).
Saat ini, Hendrix mengatakan perseroan telah memiliki data center yang dikelola sendiri. Data center tersebut utamanya difungsikan untuk melayani pelanggan melalui entitas anak, PT Astra Graphia Information Technology (AGIT).
"Data center ini kami posisikan sebagai bagian dari total solution yang diberikan anak usaha kami, AGIT, kepada customernya untuk memberikan solusi di area cloud," kata Hendrix.
Pada semester I 2022, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 31 miliar, naik 74 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Raihan itu sejalan dengan laba bruto perseroan pada semester I 2022 yang naik menjadi Rp 261,63 miliar pada dari Rp 248,19 miliar pada semester I 2021.
Meningkatnya laba kotor pada unit usaha Solusi Dokumen sebagai hasil dari bertumbuhnya permintaan akan layanan penyewaan serta pembelian mesin di segmen perkantoran dan graphic art berkontribusi pada kenaikan laba bersih konsolidasian.
Pendapatan pada unit usaha Solusi Teknologi Informasi juga naik akibat meningkatnya kebutuhan pasar terkait penyediaan IT services, software dan hardware, serta kemampuan perusahaan dalam mengelola arus kas dan siklus operasional yang lebih baik juga turut berkontribusi terhadap peningkatan laba bersih Astragraphia pada Semester 1 2022.
Sementara dari sisi pendapatan mengalami penurunan tipis menjadi Rp 1,23 triliun pada semester I 2022 dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,26 triliun.
Advertisement