Kinerja Keuangan Emiten Bayangi IHSG, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 3 Maret 2023

Rilis kinerja keuangan emiten 2022 masih akan membayangi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat, 3 Maret 2023. IHSG akan bergerak di kisaran 6.789-6.954.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Mar 2023, 09:09 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2023, 09:09 WIB
IHSG Menguat Terbatas pada Perdagangan Jumat 3 Maret 2023
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat, 3 Maret 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi naik terbatas pada perdagangan saham Jumat, (3/3/2023). Rilis kinerja keuangan emiten 2022 masih membayangi IHSG.

CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, setelah rilis data ekonomi tingkat inflasi yang masih menunjukkan kondisi stabil. Namun, hingga kini pergerakan IHSG masih cenderung bergerak sideways karena masih minim sentimen.

“Masih berlangsungnya rilis kinerja keuangan emiten secara full year 2022 diharapkan dapat memberikan booster bagi pergerakan IHSG,” ujar dia dalam catatannya.

William menuturkan, IHSG berpotensi menguat terbatas di kisaran 6.789-6.954 pada perdagangan saham Jumat, 3 Maret 2023.

Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksono menuturkan, IHSG ditutup kembali menguat 0,2 persen ke 6.857 dan masih didominasi dengan munculnya volume pembelian. Herditya mengatakan, dalam timeframe yang lebih kecil, pergerakan IHSG sedang membentuk pola triangle untuk membentuk wave (x) atau wave (b) dari wave [ii].

"Hal tersebut berarti, pergerakan IHSG masih berpeluang menguat dalam jangka pendek untuk menguji kembali area 6.872-6.898, namun waspadai akan adanya potensi koreksi ke rentang 6.712-6.759 apabila IHSG break support 6.781,” kata dia.

Herditya menuturkan, IHSG berada di level support 6.781,6.767 dan level resistance 6.923,6.961.              

Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS), dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO).

Selain itu, William memilih saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Selanjutnya PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Astra International Tbk (ASII).

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Rekomendasi Teknikal

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Ciputra Development Tbk (CTRA) - Buy on Weakness

Saham CTRA ditutup menguat 0,5 persen ke 985 dan disertai dengan munculnya volume pembelian.

"Kami perkirakan, posisi CTRA sedang berada pada bagian dari wave [iii] dari wave 3, sehingga meskipun terkoreksi diperkirakan akan cenderung terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar Herditya.

Buy on Weakness: 960-980

Target Price: 1.050, 1.100

Stoploss: below 940

 

2.PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) - Buy on Weakness

Saham ESSA ditutup terkoreksi 2,4 persen ke 1.035 dan masih didominasi oleh munculnya tekanan jual.

"Posisi ESSA diperkirakan sedang berada di wave (iv) dari wave [iii], sehingga koreksi ESSA akan terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar dia.

Buy on Weakness: 1.000-1.030

Target Price: 1.135, 1.200

Stoploss: below 960

 

3.PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) - Spec Buy

Saham PNBS ditutup flat ke 66 pada perdagangan 2 Maret 2023 dan masih tertahan oleh MA20.

"Selama PNBS tidak terkoreksi ke bawah 64 sebagai stoplossnya, maka posisi PNBS sedang berada di awal wave (iii) dari wave [iii]," ujar dia.

Spec Buy: 65-66

Target Price: 70, 74

Stoploss: below 64

 

4.PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) - Buy on Weakness

Saham SIDO ditutup menguat 2,8 persen ke 910 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Selama SIDO masih mampu bertahan di atas 850 sebagai stoplossnya, maka posisi SIDO sedang berada di awal wave [v] dari wave C dari wave (B).

Buy on Weakness: 875-900

Target Price: 950, 970

Stoploss: below 850

 


Penutupan IHSG 2 Maret 2023

Perdagangan Awal Pekan IHSG Ditutup di Zona Merah
Pekerja tengah melintas di layar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (18/11/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada zona merah pada perdagangan saham awal pekan ini IHSG ditutup melemah 5,72 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.122,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Kamis, 2 Maret 2023.

Namun, penguatan IHSG terbatas jelang penutupan seiring sektor saham basic dan transportasi tertekan. Mengutip data RTI, IHSG naik tipis 0,18 persen ke posisi 6.857,41. Indeks LQ45 menguat terbatas 0,14 persen ke posisi 947,14. Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.875,09 dan terendah 6.841,86.

Sebanyak 248 saham menguat dan 268 saham melemah. 210 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.095.858 kali dengan volume perdagangan 16,9 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran Rp 15.257.

Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham energi menguat 1,01 persen, sektor saham  industri bertambah 1,03 persen, sektor saham nonsiklikal menanjak 0,41 persen, dan sektor saham siklikal naik 0,17 persen.

Sementara itu, sektor saham kesehatan menguat 0,28 persen, sektor saham keuangan mendaki 0,39 persen, dan sektor saham infrastruktur bertambah 0,36 persen. Sementara itu, sektor saham basic merosot 1,42 persen, sektor saham properti turun 0,33 persen, sektor saham teknologi melemah 0,09 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 1,76 persne.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, investor asing melakukan aksi beli saham Rp 113 miliar. Sepanjang 2023, investor asing membukukan pembelian saham senilai Rp 3,4 triliun.


Bursa Saham Asia Pasifik pada 2 Maret 2023

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik pada perdagangan Kamis, 2 Maret 2023, sebagian besar tertekan. Hal ini seiring investor bersiap untuk kenaikan lebih lanjut suku bunga karena pejabat bank sentral Amerika Serikat atau the Federal Reserve (the Fed) mengulangi diperlukan lebih banyak kenaikan untuk meredam inflasi.

Presiden the Fed Minneapolis Neel Kashkari menuturkan, the Fed akan terus melakukan apa yang dilakukan hingga selesai. Ia pun berkomitmen untuk hal tersebut. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun sentuh 4 persen. Demikian mengutip dari CNBC.

Di Jepang, indeks Nikkei melemah tipis ke posisi 27.498,87. Indeks Topix merosot 0,16 persen ke posisi 1.994,57. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,62 persen ke posisi 2.427,85. Indeks Kosdaq susut 0,56 persen menjadi 787,19.

Di Australia, indeks ASX 200 menguat ke posisi 7.255,4. Indeks Hang Seng Hong Kong tergelincir 0,8 persen dan indeks Hang Seng teknologi merosot 1,09 persen.

Di bursa saham China, indeks Shenzhen susut 0,54 persen ke posisi 11.849,5. Indeks Shanghai mendaki ke posisi 3.310,65.

Di bursa saham Amerika Serikat, indeks S&P 500 dan Nasdaq tertekan. Indeks Dow Jones mendatar.

Infografis Ketimpangan Ekonomi Global
Hampir 99 persen kekayaan dunia dimiliki, hanya oleh 1 persen kelompok tertentu (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya