Berdikari Pondasi Perkasa Incar Proyek IKN, Pendapatan Ditargetkan Rp 546,6 Miliar pada 2023

PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR) mengincar pendapatan Rp 546,6 miliar pada 2023 setelah menggelar IPO. Perseroan pun membidik proyek IKN untuk capai target itu.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 03 Mar 2023, 17:25 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2023, 15:49 WIB
Pencatatan perdana saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), Jumat (3/3/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), Jumat (3/3/2023). (Foto: BEI)

Liputan6.com, Jakarta - PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk membidik pertumbuhan pendapatan Rp 546,6 miliar dan laba 10 persen pada 2023 usai menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Direktur Operasi Berdikari Pondasi Perkasa Franciscus Tan menuturkan, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga Rp 546,6 miliar dan laba 18 persen menjadi sekitar Rp 99 miliar pada 2023.

"Setelah IPO, angkanya sekitar Rp 546,6 miliar untuk pendapatan dan laba sekitar 18 persen, di atas dua digit targetnya," kata Franciscus saat ditemui di BEI, Jumat (3/3/2023).

Dalam upaya mencapai target tersebut, ia mengaku telah menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya dengan membidik proyek dari Ibu Kota Negara (IKN).

"Stategi tahun ini pasti kita akan bidik proyek-proyek dari IKN. Karena, kita kebetulan sudah mendapatkan dua proyek IKN, yaitu proyek jembatan yang cukup menantang juga dan April ini kita ada pekerjaan maintenence di PLTB Tolo," ujar dia.

Dia menuturkan, nilai kontrak dari IKN tersebut sekitar Rp 40 miliar sampai dengan Rp 50 miliar. Nilai tersebut berasal dari dua proyek saja.

Meski demikian, saat ini Berdikari Pondasi Perkasaberfokus pada proyek di seluruh Indonesia, bukan hanya IKN. Bahkan, perseroan juga terbuka jika ada peluang dengan luar negeri.

"Saat ini belum tapi kalau ada peluangnya ada kami akan coba melaksanakan. Kalau secara historis 2006 kita pernah ada proyek di Brunei tapi itu sudah lama sekali. Kita fokus ke seluruh indo, IKN hanya sebgian salah satu sektor katalis bisa riding bisa ada potensi pendapatan yang lebih tinggi," kata dia.

Di sisi lain, perseroan telah mengantongi 18 persen dari kontrak pendapatan. "18 persen dari kontrak pendapatan. Februari akhir sudah dapat potensi 20 persen," pungkasnya.

Saham BDKR Menguat pada Perdagangan Perdana

Pencatatan perdana saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), Jumat (3/3/2023). (Foto: BEI)
Pencatatan perdana saham PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk (BDKR), Jumat (3/3/2023). (Foto: BEI)

Sebelumnya, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk resmi tercatat dengan kode emiten BDKR di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Jumat, 3 Maret 2023. Lantas, bagaimana laju saham BDKR pada perdagangan perdana?

Mengutip data RTI, saham BDKR dibuka naik Rp 20 ke posisi Rp 220 per saham dari harga awal Rp 200. Harga saham BDKR berada di posisi Rp 256 atau naik 28 persen pada pukul 09.50 WIB. 

Saham BDKR berada di level tertinggi Rp 266 dan terendah Rp 204 per saham. Total frekuensi perdagangan 23.412 kali dengan volume perdagangan 177,84 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 43,89 miliar. 

Melansir keterangan resminya, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang pondasi, perbaikan tanah, konstruksi dermaga, alat berat dan penyawaan crane, pada hari ini telah resmi mencatatkan sahamnya untuk diperdagangkan di papan pengembangan Bursa Efek Indoensia (BEI) dengan kode saham BDKR.

Dalam penawaran umum perdana saham, BDKR menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Perseroan menawarkan ke masyarakat sebanyak 706,1 juta saham, yang mewakili sebesar 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan dan ditawarkan dengan harga penawaran Rp 200 per saham.

Perseroan secara bersamaan juga menerbitkan sebanyak 353,05 juta waran seri I yang menyertai saham baru perseroan. Setiap pemegang dua saham baru perseroan berhak memperoleh satu waran seri I di mana setiap satu waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.

Berdikari Pondasi Perkasa telah melaksanakan penawaran umum sejak 27 Februari-1 Maret 2023 dan berhasil meraih dana sebesar Rp141,22 miliar. Penawaran umum IPO perseroan mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 98.33 kali dari porsi pooling. Hal ini merupakan pencapaian yang sangat cerah bagi perseroan dan sebagai indikator positif tingkat kepercayaan investor kepada BDKR, yang mencapai sebanyak lebih dari 20.000 investor, baik domestik maupun asing.

 

IPO Berdikari Pondasi Perkasa

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Berdikari Pondasi Perkasa Tbk, perusahaan bergerak dalam bidang pondasi, perbaikan tanah, konstruksi dermaga, alat berat dan penyewaan crane akan menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).

Mengutip laman e-ipo, ditulis Jumat (10/2/2023), Berdikari Pondasi Perkasa akan melepas sebanyak-banyaknya 706.100.000 atau 706,10 juta saham dengan nilai nominal Rp100 atau maksimal sebesar 15 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam Berdikari Pondasi Perkasa setelah IPO ini

Adapun, harga penawaran saham sebesar Rp 188-Rp 200 per saham, yang ditetapkan berlaku untuk seluruh saham baru. Dengan demikian, Perseroan bakal meraup dana segar maksimal Rp 141,22 miliar.

Sebagai pemanis, secara bersamaan Perseroan menerbitkan sebanyak-banyaknya 353.050.000 atau 353,05 juta waran seri I yang menyertai saham baru Perseroan atau sebanyak-banyaknya 8,82 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka IPO ini disampaikan. 

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

 

 

Penerbitan Waran

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Setiap pemegang 2 saham baru Perseroan berhak memperoleh 1 waran seri I di mana setiap 1 waran seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. 

Harga pelaksanaan waran seri I sebesar Rp500, total dana dari waran seri I adalah sebanyak-banyaknya Rp 176,52 miliar.

Perseroan menunjuk PT Semesta Indovest Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek akan ditentukan kemudian.

Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil IPO saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya atau 100 persen akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perseroan, antara lain gaji dan tunjangan karyawan, pembelian perlengkapan proyek, biaya langsung, solar, oli dan aki, pembelian suku cadang atau spare part, pembayaran premi asuransi untuk alat berat dan proyek, biaya operasional. 

Sedangkan dana yang diperoleh Perseroan dari hasil pelaksanaan waran seri I seluruhnya akan digunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja Perseroan dalam rangka memenuhi kebutuhan operasional Perseroan.

Infografis Ketimpangan Ekonomi Global
Hampir 99 persen kekayaan dunia dimiliki, hanya oleh 1 persen kelompok tertentu (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya