Liputan6.com, Jakarta - Saham Eropa dan Asia naik pada Selasa, 21 Maret 2023 karena kekhawatiran tentang sektor perbankan global mereda. Hal itu menjadi tanggapan atas angin puyuh intervensi oleh pembuat kebijakan dan pelaku industri.
Melansir CNN, Selasa (21/3/2023), Indeks Stoxx Europe 600 Eropa naik 1,5 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Stoxx Europe 600 Banks di kawasan itu, yang melacak 42 bank besar UE dan Inggris, melonjak 3,6 persen. Namun, benchmark khusus bank masih turun hampir 13 persen dari level tertingginya pada akhir Februari.
Baca Juga
Indeks FTSE 100 (UKX) London bank heavy naik 1,4 persen pada perdagangan pagi, sementara CAC 40 (CAC40) Prancis membukukan kenaikan 1,7 persen dan DAX (DAX) Jerman 1,6 persen.
Advertisement
Kemudian, di Asia Pasifik, S&P/ASX 200 Australia naik 1,3 persen, didorong oleh indeks AXFJ, ukuran saham perbankan, sebelum menutup hari 0,8 persen lebih tinggi. Di Hong Kong, Indeks Hang Seng (HSI) berakhir naik 1,4 persen, sementara Komposit Shanghai China ditutup 0,6 persen lebih tinggi.
Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,4 persen. Pasar Jepang ditutup untuk hari libur umum. Indeks Straits Times Singapura naik 1,2 persen. Saham berjangka AS naik sedikit di awal perdagangan Eropa Selasa, dengan Dow berjangka naik 0,7 persen, S&P 500 berjangka 0,6 persen lebih tinggi dan Nasdaq berjangka naik 0,2 persen.
Ini mengikuti hari yang lebih cerah di Wall Street, karena investor menjadi lebih percaya diri dengan prospek sektor perbankan. Pada Senin, bank-bank sentral di seluruh Asia Pasifik bergerak untuk mengatasi kekhawatiran tentang industri keuangan, meskipun hal itu tidak banyak membantu menghentikan kemerosotan saham pada hari itu. Pihak berwenang di Australia, Hong Kong, Singapura, dan Filipina meyakinkan publik bahwa uang mereka aman menyusul bailout darurat Credit Suisse selama akhir pekan.
Â
Ketakutan Resesi Membayangi
Penyelamatan penting Credit Suisse (CS) oleh saingan Swiss yang lebih besar UBS (UBS) pada Minggu diikuti oleh tindakan terkoordinasi oleh bank sentral utama untuk meningkatkan aliran dolar AS melalui pasar keuangan. Saham UBS naik sekitar 3,3 persen dalam pembalikan intraday pada Senin, menyusul penurunan sebanyak 15 persen di awal sesi.
Namun, ketakutan resesi terus membayangi investor menjelang pertemuan bank sentral AS atau Federal Reserve AS, yang akan ditutup Rabu. Pedagang melihat sekitar 73 persen kemungkinan bank sentral menaikkan suku bunga sebesar seperempat poin persentase.
Bank-bank regional AS juga belum keluar dari kesulitan. Saham First Republic (FRC), bank California yang berjuang ditebus oleh konsorsium pemberi pinjaman minggu lalu, jatuh ke rekor terendah intraday pada Senin sebelum mengakhiri sesi turun sekitar 47 persen pada hari brutal lainnya untuk saham tersebut.
Indeks Dow Jones (INDU) ditutup 1,2 persen lebih tinggi pada Senin, sementara S&P 500 (SPX) naik sekitar 0,9 persen. Nasdaq Composite (COMP) naik 0,4 persen.
Â
Advertisement
Penutupan Bursa Saham Asia pada 21 Maret 2023
Bursa saham Asia Pasifik melonjak pada perdagangan Selasa, 21 Maret 2023 setelah reli wall street di tengah harapan krisis perbankan dapat mereda. Hal ini setelah UBS mengambil alih Credit Suisse senilai USD 3,2 miliar.
Dikutip dari CNBC, pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal Reserve Amerika Serikat dimulai di Amerika Serikat pada Selasa, 21 Maret 2023. Bank sentral diperkirakan menyetujui kenaikan suku bunga 25 basis poin, menurut pakar di wall street.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat 0,82 persen ke posisi 6.955,4, indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,38 persen ke posisi 2.388,35 dan indeks Kosdaq naik tipis ke posisi 802,53. Sedangkan bursa saham Jepang libur.
Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,45 persen dan indeks Hang Seng teknologi melambung 2,62 persen. Di China, indeks Shanghai naik 0,64 persen ke posisi 3.255,65 dan indeks Shenzhen bertambah 1,6 persen ke posisi 11.427,25.