Bukalapak Bakal Gelar Program MESOP Tahap II

PT Bukalapak.com Tbk akan melaksanakan private placement seiring program kepemilikan saham manajemen dan karyawan (management and employee stock ownership program) atau program MESOP tahap II.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 19 Apr 2023, 10:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bukalapak.com Tbk akan melaksanakan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD). Hal ini seiring program kepemilikan saham manajemen dan karyawan (management and employee stock ownership program) atau program MESOP tahap II.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (19/4/2023), PT Bukalapak.com Tbk melaksanakan private placement dengan program MESOP tahap II dengan memberikan saham tanpa hak opsi kepada peserta program melalui penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak-banyaknya 4.019.592.620 lembar saham atau 3,9 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Seiring pelaksanaan private placement dengan program MESOP tahap II ini, pemegang saham perseroan akan terkena dilusi kepemilikan saham maksimal 3,9 persen hingga akhir program MESOP Tahap II.

Untuk melakukan aksi korporasi ini, perseroan akan gelar rapat umum pemegang saham independen pada 25 Mei 2023.

Adapun peserta program MESOP Tahap II antara lain anggota dewan komisaris grup perseroan yang menjabat pada saat pembagian saham sebagai bagian dari kompensasi, anggota direksi grup perseroan yang menjabat pada saat pembagian saham sebagai bagian dari kompensasi dan karyawan grup perseroan yang ditetapkan oleh direksi perseroan dengan syarat sesuai dengan ketentuan program opsi saham manajemen dan karyawan Bukalapak yang selanjutnya disebut sebagai peserta program MESOP tahap II.

 

Pelaksanaan MESOP Tahap II

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

“Peserta program MESOP tahap II yang berhak akan ditetapkan oleh direksi perseroan dengan mendapatkan persetujuan dari komite nominasi dan remunerasi perseroan,” tulis perseroan.

Program MESOP Tahap II akan dilaksanakan dalam jangka waktu lima tahun sejak tanggal persetujuan RUPS Perseroan yang menyetujui Program MESOP Tahap II ini hingga 2028. Dividen tidak akan diberikan kepada saham Perseroan yang belum diterbitkan dan dibagikan secara resmi kepada Peserta Program MESOP Tahap II.

Saham akan dibagikan kepada Peserta Program MESOP Tahap II dalam beberapa tahap yang akan ditentukan oleh Direksi Perseroan dengan persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris Perseroan.

Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan akan melakukan perhitungan saham yang akan dialokasikan kepada Peserta Program MESOP Tahap II berdasarkan kinerja peserta dan dengan memperhatikan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengambil keputusan yang berdampak signifikan terhadap kinerja Perseroan.

"Sumber pendanaan yang akan digunakan oleh perseroan untuk program MESOP tahap II berasal dari kas internal dan atau sumber pendanaannya lainnya yang ditentukan oleh perseroan,”

Anak Usaha Bukalapak Rampungkan Akuisisi Perusahaan Malaysia iPrice

Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)
Ilustrasi Bukalapak (Dok: Bukalapak)

Sebelumnya, anak usaha PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Recommerce Internasional Indonesia (RII) merampungkan akuisisi perusahaan Malaysia, iPrice Ventures Sdn Bhd (iPrice). Nilai akuisisi yakni USD 130 ribu atau setara Rp 1,97 miliar.

Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Bukalapak.com Tbk, Teddy Nuryanto Oetomo menjelaskan, pada 31 Maret 2023, RII telah memenuhi kewajiban notifikasi pengambilalihan saham iPrice kepada Direktorat Merger & Akuisisi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Hal tersebut juga telah diregistrasikan oleh KPPU.

"Pemenuhan kewajiban notifikasi kepada KPPU tersebut sekaligus menandai penyelesaian proses pengambilalihan atau akuisisi 100 persen saham iPrice, suatu badan hukum yang berkedudukan di Malaysia," terang Teddy dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/4/2023).

Tujuan akuisisi iPrice adalah untuk memperkuat usaha penjualan barang elektronik milik RII dengan merek GOATS yang telah berjalan agar dapat meningkatkan manfaat dan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Terutama pada peningkatan layanan yang dapat ditawarkan kepada pelanggan.

Hal ini dikarenakan iPrice memiliki kapabilitas yang terbukti kuat dalam menghadirkan komparasi produk dan harga serta potongan diskon maupun voucher, sehingga konsumen dapat memperoleh penawaran terbaik.

"Selain itu, akuisisi dimaksudkan untuk memperkuat ekosistem induk usaha RII, yakni Perseroan, sebagai perusahaan platform digital dengan tujuan komersil yang berfokus pada pemberdayaan dan dukungan untuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia,” imbuh Teddy.

Teddy mengatakan, tidak ada dampak material yang merugikan terhadap Perseroan terkait akuisisi iPrice tersebut, baik terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan operasional Bukalapak dan RII.

Kinerja Keuangan 2022

Bukalapak Wujudkan Keinginan Tulus Bangun Bisnis Digitalisasi Warung di Sumsel
Warung Juragan Mia menjual berbagai produk digital dan finansial hingga berhasil menjadi agen inklusi keuangan di lingkungan setempat. Setelah bergabung bersama Mitra Bukalapak, pendapatan warungnya meningkat hingga 3x lipat lebih besar daripada sebelumnya (Dok. Humas Bukalapak / Nefri Inge)

PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) mengumumkan kinerja perseroan periode 12 bulan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2022. Pada periode tersebut, Bukalapak berhasil mencatatkan kinerja positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Melansir laporan keuangan Bukalapak, Selasa (28/3/2023), perseroan berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 93,6 persen menjadi Rp 3,62 triliun dari Rp 1,87 triliun pada 2021. Bersamaan dengan itu, perseroan mencatatkan kenaikan beban pokok pendapatan menjadi Rp 2,56 triliun dari Rp 441,43 miliar pada tahun sebelumnya. Beban penjualan dan pemasaran susut menjadi Rp 1,03 triliun dari sebelumnya Rp 11,64 triliun.

Beban umum dan administrasi pada 2022 naik menjadi Rp 2,54 triliun dari p 1,45 triliun pada 2021. Pada periode yang sama, perseroan membukukan pendapatan operasi lainnya senilai Rp 338,46 miliar dari tahun sebelumnya yang mencatatkan beban operasi lainnya sebesar Rp 45,29 miliar.

Tahun lalu, perseroan juga mencatatkan laba nilai investasi yang belum dan sudah terealisasi senilai Rp 3,94 triliun, di mana pada tahun sebelumnya pos tersebut masih nihil.

Dari rincian itu, perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp 1,76 triliun hingga akhir 2022. Capaian ini berbalik dari tahun sebelumnya di mana rugi usaha tercatat sebesar Rp 1,71 triliun.

Bukalapak mencatatkan pendapatan keuangan sebesar Rp 451,04 miliar, beban keuangan Rp 7,08 miliar dan bagian rugi entitas asosiasi Rp 23,35 miliar.

 

Infografis Hari Belanja Online
Infografis Hari Belanja Online (Liputan6/desi)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya