IHSG Lesu, Transaksi Harian Bursa Susut 1,43 Persen pada 15-19 Mei 2023

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) susut 0,11 persen ke posisi 6.700 pada 15-19 Mei 2023. Hal ini seiring masih ada pembahasan debt ceiling Amerika Serikat (AS).

oleh Agustina Melani diperbarui 20 Mei 2023, 21:58 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2023, 06:38 WIB
Pergerakan IHSG Turun Tajam
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan 15-19 Mei 2023. Hal ini seiring sentimen global seperti pagu utang Amerika Serikat (AS) yang masih jadi perhatian. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada perdagangan 15-19 Mei 2023. Hal ini seiring sentimen global seperti pagu utang Amerika Serikat (AS) yang masih jadi perhatian.

Dikutip dari data BEI, Sabtu (20/5/2023), IHSG melemah 0,11 persen ke posisi 6.700,56 pada 15-19 Mei 2023. Pada pekan lalu, IHSG merosot 1,18 persen ke posisi 6.707,76. Kapitalisasi pasar Bursa terpangkas sebesar 0,18 persen menjadi Rp9.504,018 triliun dari Rp9.521,038 triliun pada penutupan pekan lalu.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa melonjak 10,26 persen menjadi 21,01 miliar saham dari pekan lalu 19,05 miliar saham. Rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 1,43 persen menjadi Rp 10,01 triliun dari pekan lalu Rp 10,164 triliun.

Rata-rata frekuensi transaksi harian bursa melemah 7,52 persen menjadi 1.270.046 dari 1.373.328 transaksi pada pekan sebelumnya. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,04 triliun pada Jumat, 19 Mei 2023. Sepanjang 2023, investor asing mencatatkan aksi beli saham mencapai Rp 17,01 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksono menuturkan, IHSG masih bergerak terkoreksi sebesar 0,82 persen, hal tersebut dipengaruhi oleh sentimen dari global seperti masih adanya pembahasan akan debt ceiling atau pagu utang AS yang masih cenderung menimbulkan kekhawatiran investor akan adanya default.

“dari harga komoditas, khususnya batu bara yang masih cenderung terkoreksi selama sepekan ini,” ujar Herditya saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu, (20/5/2023).

Pada perdagangan Senin, 22 Mei 2023, Herditya mengatakan, secara teknikal diperkirakan IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya dengan area support di 6.657 dan resist 6.729

Penutupan IHSG pada 19 Mei 2023

FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Pialang tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat, (19/5/2023). Penguatan IHSG mengikuti bursa saham Asia dan wall street yang menghijau, serta aksi beli saham oleh investor asing.

Dikutip dari data RTI, IHSG melonjak 0,56 persen ke posisi 6.700,56. Indeks LQ45 melonjak 1,12 persen ke posisi 939,57. Indeks acuan bervariasi. Menjelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.715,03 dan terendah 6.664,08.

Sebanyak 214 saham menguat dan 323 saham melemah. 213 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.356.292 kali dengan volume perdagangan 20,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 10,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.931.

Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 1,03 triliun pada Jumat, 19 Mei 2023. Sepanjang 2023, aksi beli investor asing mencapai Rp 17,01 triliun.

Mayoritas indeks sektor saham (IDX-IC) melambung. Sektor saham industri naik 0,35 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,26 persen, sektor saham keuangan menanjak 1,14 persen.

Selain itu, sektor saham properti mendaki 0,97 persen, sektor saham teknologi bertambah 0,89 persen dan sektor saham infrastruktur naik 0,25 persen.

Sementara itu, sektor saham energi melemah 2,71 persen, sektor saham basic terpangkas 2,13 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,19 persen dan sektor saham kesehatan terpangkas 0,12 persen serta sektor saham transportasi merosot 1,16 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat seiring dengan pergerakan bursa saham global dan mayoritas bursa saham Asia, ditambah dengan ada optimisme investor akan debt ceiling yang akan dinaikkan sehingga kekhawatiran akan ada potensi default atau gagal bayar utang menurun.

“Dari sisi teknikal seperti yang kami jelaskan pada report, selama IHSG mampu bergerak di atas support 6.657, IHSG berpeluang bergerak menguat,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat.

Bursa Saham Asia Pasitik pada 19 Mei 2023

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, 19 Mei 2023. Penguatan bursa saham Asia Pasifik itu terjadi setelah dua dari tiga indeks utama di wall street mencapai rekor tertinggi pada Kamis malam, 18 Mei 2023.

Selain itu, Ketua DPR Kevin McCarthy yakin kesepakatan dapat dicapai pada plafon utang Amerika Serikat pekan depan. Demikian dikutip dari CNBC.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq melonjak pada perdagangan Kamis pekan ini untuk mencapai level penutupan tertinggi sejak Agustus 2022. Hal ini seiring pelaku pasar terus fokus pada negosiasi batas utang.

Pemimpin G-7 akan berkumpul di Hiroshima Jepang untuk KTT G-7 yang dimulai hari ini.

Bursa saham Jepang menandai pekan terbaiknya sejak Oktober 2022. Indeks Nikkei 225 naik 0,77 persen ke posisi 30.808,35, dan mempertahankan level tertinggi sejak 1990. Indeks Topix bertambah 0,18 persen menjadi 2.161,69, dan menandai kemenangan beruntun keenam. Inflasi inti Jepang pada April naik 3,4 persen year-on-year (YoY), mempertahankan level di atas target bank sentral.

Indeks ASX 200 menguat tipis 0,59 persen ke posisi 7.279,5. Indeks Kospi Korea Selatan bertambah 0,89 persen ke posisi 2.537,79. Indeks Kosdaq mendaki 0,27 persen ke posisi 841,72.

Sementara itu, bursa saham China melawan tren. Indeks Hang Seng turun 1,5 persen dan indeks Shanghai merosot 0,42 persen di China daratan ke posisi 3.283,54. Indeks Shenzhen menguat 0,12 persen ke posisi 11.091,36.

 

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya