Optimalkan Kinerja, BRI Finance Rekomposisi dan Perbesar Porsi Segmen Konsumer

PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) berupaya optimalkan pendapatan, laba dan sebaran risiko untuk memacu kinerja tumbuh berkelanjutan.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 20 Mei 2023, 19:23 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2023, 19:23 WIB
BRI Finance
PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) merekomposisi dan memperbesar porsi segmen pembiayaan konsumer untuk memacu kinerja tumbuh berkelanjutan. (Foto: BRI Finance hadirkan aplikasi My Brif/Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) merekomposisi dan memperbesar porsi segmen pembiayaan konsumer untuk memacu kinerja tumbuh berkelanjutan. Langkah strategis itu diambil manajemen perusahaan untuk optimalisasi pendapatan, laba dan sebaran risiko.

Direktur Bisnis BRI Finance Primartono Gunawan menuturkan, perseroan menerapkan lompatan strategi besar untuk memacu pertumbuhan bisnis berkelanjutan dengan mengalihkan sebagian besar pembiayaan ke segmen konsumer dalam tiga tahun terakhir.

Buah dari transformasi, menurut dia, sudah bisa dipetik sejak tahun lalu. Di mana kontribusi pembiayaan konsumer mencapai 74 persen. Sebelum melakukan transformasi, seluruh pembiayaan BRI Finance dikucurkan di segmen komersial. Pada 2023, BRI Finance menargetkan segmen konsumer berkontribusi hingga 82 persen.

"Kalau mayoritas pembiayaan sudah di konsumer, seperti halnya BRI (perusahaan induk) maka BRI Finance akan bermain di segmen mikro. Nasabahnya banyak, sumber pendapatannya pun tersebar. Jadi buah transformasinya sudah mulai bisa dipetik sejak tahun-tahun kemarin,” tutur  Prima, sapaan akrabnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (20/5/2023).

 Capaian tersebut di atas ekspektasi manajemen perseroan. Awalnya memiliki aspirasi minimal 60 persen pembiayaan konsumer dan 40 persen segmen komersial. Tak berhenti di situ, Pria menambahkan, ketika sudah cukup handal di segmen konsumer, pihaknya pun berkomitmen melakukan lompatan dengan strategi baru.

Rekomposisi Portfolio Segmen Konsumer

BRI Finance pun merekomposisi portofolio segmen konsumer, yang tadinya didominasi pembiayaan mobil baru, akan diseimbangkan dengan pembiayaan mobil bekas, pembiayaan multiguna dan refinancing.

Saat ini, komposisi pembiayaan mobil baru masih sekitar 76 persen terhadap portofolio segmen konsumer. Adapun mobil bekas berkontribusi sekitar 16 persen, dan sisanya multiguna serta refinancing. Prima merinci, ke depan komposisi pembiayaan mobil baru terhadap segmen konsumer maksimum di angka 45 persen. Sedangkan pembiayaan mobil bekas sekitar 22 persen, multiguna 12 persen, dan refinancing 10 persen.

"Jadi setelah transformasi dari komersial ke konsumer sudah jalan. Berikutnya kami merekomposisi aset untuk optimalisasi pendapatan, laba dan penyebaran risiko,kata dia.

Tren Pembiayaan Kendaraan Turun Usai Lebaran, BRI Finance Pacu Pembiayaan Multiguna

Permintaan Mobil Bekas Meningkat saat Ramadhan
Harga jual mobil bekas menjelang Lebaran juga naik. Para pedagang mobkas, biasanya sudah mulai meningkatkan stok atau ketersediaan unitnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya,  PT BRI Multifinance Indonesia (BRI Finance) memacu pembiayaan multiguna dengan menjaga momentum sesudah Ramadan, melalui sejumlah program menarik yang memberikan nilai lebih bagi konsumen.

Direktur Operasional BRI Finance Willy Halim Sugiardi mengatakan saat Ramadan, perusahaan memberikan berbagai penawaran menarik bagi konsumen. Untuk menjaga momentum tren positif pascabulan suci tersebut, promo dari BRI Finance berlanjut hingga 31 Mei 2023.

“Dengan uang muka mulai 10 persen, suku bunga ringan, dan tenor sampai 6 tahun. Semua calon debitur kami bisa mendapatkan promo untuk pembiayaan mobil  ini sampai dengan tanggal 31 Mei 2023,” ujarnya.

Selain itu, BRI Finance pun memberikan promo menarik khusus untuk kendaraan listrik. Yaitu uang muka mulai dari 0 persen, tenor sampai 6 tahun, hingga bunga 0 persen untuk tenor tertentu. Promo untuk mobil listrik tersebut berlaku pula sampai dengan akhir Mei 2023.

Seusai Ramadan, Willy menyebut biasanya penjualan kendaraan bermotor cenderung menurun. Pun demikian dengan permintaan pembiayaan juga ikut melandai dalam kurun waktu 1-2 bulan.

“Untuk antisipasi penurunan ini kami akan lebih banyak melakukan promosi untuk menawarkan fasilitas dana yang cepat dan mudah. Ini adalah program pembiayaan untuk segala macam kebutuhan dari calon debitur,” lanjut Willy menegaskan.

Menurutnya, penawaran fasilitas dana tersebut sudah ada di dalam platform BRImo yang merupakan super apps dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selaku induk usaha. Hal ini merupakan salah satu bentuk sinergi ekosistem BRI Group untuk memacu kinerja induk dan anak usaha.

“Fasilitas Dana ini dipasarkan di platform myBRIf maupun website dan media sosial BRI Finance. Melalui fasilitas ini kami bisa memberikan pencairan dana sampai sekitar 90% dari nilai kendaraan tersebut,” lanjut Willy.

 

Realisasikan Target

Permintaan Mobil Bekas Meningkat saat Ramadhan
Saat bulan Ramadhan dan menjelang mudik lebaran penjualan mobil bekas mengalami peningkatan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Melalui langkah-langkah strategis untuk pembiayaan kendaraan bermotor tersebut diharapkan BRI Finance mampu merealisasikan target pertumbuhan pembiayaan mobil baru dan mobil bekas dengan memanfaatkan momentum setelah Ramadan ini.  

“Target-target tersebut bisa tercapai melalui strategi yang tepat, yang dieksekusi dengan baik oleh tenaga-tenaga pemasar kami di lapangan. Oleh karena itu kami berharap dapat mempertahankan momentum pertumbuhan tersebut setelah Lebaran,” pungkasnya.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya