Dian Swastatika Sentosa Siapkan Rp 38,53 Miliar untuk Buyback Saham DSSA

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Pembelian kembali saham akan dilakukan dalam waktu tiga bulan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 20 Jun 2023, 06:19 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 06:19 WIB
Dian Swastatika Sentosa Siapkan Rp 38,53 Miliar untuk Buyback Saham DSSA
PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham perseroan. Pembelian kembali saham akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam POJK 2/2013 dan SEOJK 3/2020.

Selain itu, pembelian kembali saham atau buyback saham akan dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan setelah tanggal Keterbukaan Informasi disampaikan. Sehingga periode pembelian kembali saham akan berlangsung sejak hari ini, 19 Juni 2023 sampai dengan 18 September 2023.

"Pembelian kembali saham ini dilakukan sebagai salah satu upaya perseroan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham, meningkatkan kinerja saham sesuai dengan kondisi fundamental perseroan, dan menjaga kepercayaan publik," jelas manajemen PT Dian Swastatika Sentosa Tbk dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 19 Juni 2023.

Jumlah saham yang akan dibeli kembali adalah sebanyak-banyaknya 154.110.464 saham dengan nilai nominal saham sebesar Rp 250 per saham. Sehingga jumlah nilai nominal seluruh saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya sebesar Rp 38,53 miliar atau 20 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Perseroan berkeyakinan bahwa pembelian kembali saham tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja, pendapatan, dan pembiayaan Perseroan, karena Perseroan memiliki arus kas dan modal kerja yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha, belanja modal, dan pembelian kembali saham.

 

Pembelian kembali saham DSSAini dilakukan sebagai salah satu upaya perseroan untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham, meningkatkan kinerja saham sesuai dengan kondisi fundamental Perseroan, dan menjaga kepercayaan publik. Perseroan berencana melaksanakan pembelian kembali saham dengan menggunakan kas internal Perseroan.

 

Alasan Buyback Saham

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Oleh karena itu, aksi ini akan menyebabkan terjadinya pengalihan aset berupa kas menjadi saham treasuri dan peningkatan laba per saham perseroan.

Perseroan berkeyakinan pembelian kembali saham tidak akan memberikan pengaruh negatif terhadap kinerja, pendapatan, dan pembiayaan Perseroan, karena Perseroan memiliki arus kas dan modal kerja yang memadai untuk membiayai kegiatan usaha, belanja modal, dan pembelian kembali saham.

Pembelian kembali saham diharapkan juga dapat memberikan fleksibilitas kepada perseroan untuk mengelola kebutuhan modal jangka panjang, di mana saham treasuri dapat dialihkan di masa yang akan datang, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 

Terjun di Sektor Kesehatan

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, emiten grup Sinar Mas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) terjun di dunia kesehatan. 

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (16/12/2022), Dian Swastatika Sentosa meningkatkan modal untuk dua anak usahanya, yakni PT Dalligent Solusi Indonesia dan PT Kupu Era Medika.

Adapun, PT Dalligent Solusi Indonesia memiliki modal disetor sebesar Rp 100 miliar serta modal ditempatkan dan disetor Rp 91,44 miliar. Selain itu, PT Kupu Era Medika memiliki modal dasar sebesar Rp 4 miliar dengan modal ditempatkan dan disetor Rp 1 miliar. 

Pada tanggal yang sama, Perseroan melalui entitas anak mendirikan PT KUPU Medika Prima (KMP) dan PT KUPU Medika Sejahtera (“KMS”) untuk menjalankan kegiatan usaha medis. 

“Kepemilikan saham efektif Perseroan dalam KMP dan KMS adalah lebih dari 99 persen,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Jumat (16/12/2022).

Sementara itu, peningkatan modal dan pendirian entitas anak tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kondisi keuangan Perseroan.

“Peningkatan modal dan pendirian entitas anak ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap kondisi keuangan Perseroan,” tulisnya. 

Sebelumnya, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) menjajaki peluang kerja sama bisnis di bidang energi surya.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu, 16 November 2022, Dian Swastatika Sentosa melalui entitas anak, PT Daya Anugerah Sejati Utama menandatangani Nota Kesepahaman dengan Trina Solar Co. Ltd, PT Indonesia Power, dan PT Agra Surya Investindo untuk menjajaki peluang kerja sama untuk merencanakan, membangun, membiayai, dan mengoperasikan pabrik sel dan modul fotovoltaik surya.

 

Garap Bidang Energi Surya

FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Pada hari ini, IHSG melemah pada penutupan sesi pertama menyusul perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Pabrik sel dan modul fotovoltaik surya  tersebut memiliki kapasitas produksi masing-masing sebesar 1 GWp per tahun dan memasarkan produk sel dan modul fotovoltaik surya di Indonesia. 

Sementara itu, penandatanganan ini dilakukan pada acara B20 yang berlangsung bersamaan dengan acara G20 di Nusa Dua, Bali dan disaksikan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia  dan  Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia,M. Arsjad Rasjid P.M. 

"Dian Swastatika Sentosa berharap kerja sama konkrit, sebagai kelanjutan dari penandatangan nota kesepahaman ini, dapat segera direalisasikan, sehingga dapat membantu menyerap tenaga kerja, meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi, serta mendukung rencana pemerintah untuk mencapai target penurunan emisi nasional menuju netralitas karbon pada 2060,” tulis Sekretaris Perusahaan DSSA Susan Chandra, dikutip Rabu, 16 November 2022.

Trina Solar Co. Ltd merupakan salah satu perusahaan terkemuka asal Tiongkok dalam inovasi dan keandalan pemanfaatan energi surya.

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya