Mandiri Sekuritas Revisi Target IHSG pada 2023, Ini Alasannya

Mandiri Sekuritas merevisi proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke posisi 7.160 hingga akhir 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 23 Jul 2023, 13:23 WIB
Diterbitkan 23 Jul 2023, 13:23 WIB
FOTO: PPKM, IHSG Ditutup Menguat
Mandiri Sekuritas merevisi proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Mandiri Sekuritas merevisi proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke posisi 7.160 hingga akhir 2023. Sebab, Mandiri Sekuritas menurunkan target PE (price earning) menjadi 13,6 kali.

Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer berharap kondisi pasar saham ke depan akan lebih baik dibandingkan semester I 2023. Ini mengingat, IHSG telah bergerak sideways pada periode tersebut. Sebelumnya, IHSG diprediksi dapat mencapai 7.510 pada 2023.

"Kami memproyeksikan IHSG di level 7.160 untuk tahun ini," kata Adrian dalam media visit Mandiri Sekuritas ke Liputan6.com, dikutip Minggu (23/7/2023).

Mandiri Sekuritas merevisi IHSG dengan asumsi premi risiko ekuitas yang lebih tinggi sebesar 5,0 persen. Meskipun valuasi menarik, terutama dibandingkan dengan imbal hasil obligasi, Mandiri Sekuritas tidak melihat alasan yang kuat untuk kinerja equity yang solid pada semester II 2023 kecuali jika prospek pertumbuhan pendapatan membaik sementara kesenjangan tingkat bebas risiko yang menyempit ke Amerika Serikat bisa menjadi risiko yang harus diperhatikan sampai ada kepastian yang lebih baik pada tingkat suku bunga the Fed. 

Dengan demikian, ia masih melihat risiko volatilitas meningkat pada semester II 2023, terutama mengingat transmisi lag dari kebijakan pengetatan Amerika Serikat (AS) ke dalam ekonominya.

Di samping itu, ia menyebut, belanja pra pemilihan umum (pemilu) dapat berperan lebih besar dalam mendorong konsumsi pada semester II 2023. Meski demikian, para investor memiliki kekhawatiran akan pertumbuhan ekonomi di Indonesia usai pemilu dikarenakan ada reformasi struktural. Namun, Adrian menilai kondisi fundamental ekonomi Indonesia masih baik.

Dengan begitu, Adrian mencermati masih ada beberapa sektor saham yang dinilai prospektif ke depannya. Misalnya, sektor konsumer, telekomunikasi, perbankan dan semen.

"Kami masih suka beberapa sektor konsumer telekomunikasi, perbankan, semen," kata dia.

 


Mandiri Sekuritas Bakal Genjot Bisnis di Kawasan ASEAN

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana saat media visit, Jumat (21/7/2023). (Foto: Liputan6.com/Zulfikar A)
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana saat media visit, Jumat (21/7/2023). (Foto: Liputan6.com/Zulfikar A)

Sebelumnya, PT Mandiri Sekuritas bakal melebarkan sayap bisnisnya ke kancah regional. Ini mengingat banyak potensi besar yang masih bisa digali lagi ke depan, khususnya di wilayah ASEAN. 

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengklaim pihaknya sudah berevolusi sehingga akan terus menggeber ekspansi di masa mendatang. Salah satunya melakukan ekspansi di wilayah regional.

"Jadi ke depannya memang kami mau ekspansi ke luar juga, yakni regional market. Aspirasi ini sejalan dengan aspirasi Grup Bank Mandiri bukan hanya di domestik saja," kata Oki dalam media visit Mandiri Sekuritas ke kantor Liputan6.com, Jumat (21/7/2023).

Oki menuturkan, pihaknya akan berfokus untuk melakukan ekspansi di ASEAN, bukan hanya dari segi investor, melainkan juga dari segi korporasi dan calon emiten juga. Dengan begitu, cakupan bisnis Mandiri Sekuritas akan semakin luas dan besar.

"Sekarang kami sudah punya entitas di Singapura, ini kami sedang kembangkan regionalnya, meskipun baru emiten Indonesia. Tapi yang penting itu skala dan distribusinya," kata dia.

 

 


Pengembangan Bisnis

PT Mandiri Sekuritas, anak perusahaan Bank Mandiri.
PT Mandiri Sekuritas, anak perusahaan Bank Mandiri.

Dia menuturkan, untuk mengembangkan bisnis, tidak bisa hanya mengandalkan pasar domestik semata. Penting juga bagi Mandiri Sekuritas untuk melirik pasar lain agar dapat mengetahui kondisi makroekonomi dan politik negara-negara lainnya.

Dengan demikian, Mandiri Sekuritas sebagai pemain baru di regional bakal membidik pasar potensial agar bisa menarik investor. 

Mandiri Sekuritas memang telah memiliki entitas usaha di Singapura. Namun, cabang Mandiri Sekuritas di Singapura masih menaungi perusahaan Indonesia. Ke depan, Mandiri Sekuritas mengincar pasar ASEAN hingga perusahan-perusahaan ASEAN.

Di sisi lain, Mandiri Sekuritas juga mencermati potensi pasar Indonesia ini prospektif. Namun, tetap saja pasar negara lain pun tidak kalah menarik. Alhasil, Mandiri Sekuritas pun mengincar potensi pasar di Vietnam. Tak hanya itu, Mandiri Sekuritas juga berfokus pada ritel, institusi, investment banking dan juga financial advisor. 

Misalnya terkait financial advisor, Mandiri Sekuritas banyak berkecimpung dalam proses merger dan akuisisi. Sebagai salah satu contohnya, Mandiri Sekuritas belum lama ini terlibat dalam proses spin-off IndiHome ke Telkomsel beberapa waktu lalu. 


Strategi Mandiri Sekuritas Kerek Investor Ritel pada 2023, Salah Satu Genjot Edukasi di Pasar Modal

20151117-Pasar-Modal-Jakarta-AY
Peserta mengikuti cara berinvestasi Mandiri Skuritas di Bursa Efek Jakarta, Selasa (17/11). Mandiri Sekuritas terus mendorong pertumbuhan jumlah investor pasar modal di Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, PT Mandiri Sekuritas membidik pertumbuhan investor ritel hingga 200 ribu investor pada 2023. Mandiri Sekuritas juga tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk mencapai target tersebut.

Direktur Retail Mandiri Sekuritas Theodora Manik menuturkan, pihaknya menargetkan peningkatan investor ritel pada 2023. Salah satu strategi untuk mencapai target terserbut melalui edukasi ke kampus-kampus.

"Kita punya pasar sendiri. Bank Mandiri saja punya 57 juta klien. Kita juga mengusung literasi dengan memberikan edukasi ke kampus-kampus. Lalu kita juga kasih apresiasi ke investor," kata Theodora saat ditemui di Mandiri Tower, Rabu, 8 Maret 2023.

Hingga saat ini, tercatat 280 ribu investor ritel yang aktif. Dengan demikian, Mandiri Sekuritas membidik pertumbuhan investor ritel hingga 30 persen alias 200 ribu investor.

"Kami akan kerja sama dengan Mandiri Manajemen Investasi dan ekosistem Mandiri untuk meningkatkan investor ritel. Target pertumbuhan 30 persen itu sekitar 200 ribu investor tahun ini, saat ini jumlah investor mencapai 280 ribu," kata dia.

Tak hanya itu, saat ini Mandiri Sekuritas mengincar investor ritel dari kalangan milenial. 

"Kita 65 persen milenial sisanya ke atas gen x baby boomer. Yang diincar milenial," imbuhnya.

 

 

Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya