Wall Street Terpuruk, Investor Menanti Pidato Ketua The Fed Jerome Powell

Wall street jatuh pada perdagangan saham Kamis, 24 Agustus 2023 waktu setempat usai reli saham teknologi dan pelaku pasar menanti pidato Ketua the Fed Jerome Powell.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Agu 2023, 07:38 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2023, 07:35 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada penutupan perdagangan saham Kamis, 24 Agustus 2023. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, New York - Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street anjlok pada penutupan perdagangan saham Kamis, 24 Agustus 2023. Koreksi wall street terjadi setelah reli saham teknologi usai kenaikan saham Nvidia hanya jangka pendek.

Pidato penting dari ketua bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) juga menjadi perhatian pelaku pasar. Dengan demikian, pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones merosot 373,56 poin atau 1,08 persen ke posisi 34.099,42. Indeks S&P 500 susut 1,35 persen ke posisi 4.376,31. Indeks Nasdaq turun 1,87 persen ke posisi 13.463,9. Demikian mengutip dari CNBC, Jumat (25/8/2023).

Perdagangan Kamis pekan ini juga menandai hari terburuk bagi Dow Jones sejak Maret 2023. Indeks S&P 500 dan Nasdaq alami koreksi terbesar sejak 2 Agustus 2023.

Di sisi lain, saham Nvidia mencapai titik tertinggi sepanjang masa setelah Perusahaan melaporkan pendapatan dan laba kuartalan yang melebihi analis.

Perusahaan juga meningkatkan pedomannya dengan pimpinan Perusahaan prediksi pendapatan kuartal II akan naik menjadi USD 16 miliar. Pendapatan naik 170 persen year over year. Namun, saham Nvidia hanya naik 0,1 persen.

Adapun imbal hasil obligasi Amerika Serikat naik pada Kamis pekan ini seiring investor menanti sinyal kebijakan moneter dari komentar gubernur bank sentral AS the Fed Jerome Powell di pertemuan Jackson Hole, Wyoming pada Jumat pekan ini. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun berada di posisi 4,241 persen setelah mencapai level tertinggi dalam 16 tahun pada awal pekan ini.

Di sisi lain, sektor teknologi informasi juga alami penurunan terbesar di S&P 500. Sektor saham teknologi informasi terpangkas 2,15 persen yang terbebani oleh penurunan saham semikonduktor lainnya termasuk Advanced Micro Devices dan Intel.

Saham Perusahaan teknologi besar alami penurunan selama sesi tersebut, termasuk saham Amazon. Saham Amazon tergelincir 2,7 persen. Saham Apple turun 2,6 persen dan Netflix susut 4,8 persen.

 

 

Kinerja Saham

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)
(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Adapun Dollar Tree mencatat kinerja saham terburuk di S&P 500 dengan susut 12,9 persen. Hal ini seiring panduan kinerja kuartal III yang mengecewakan. Saham Nike melemah 1,1 persen, dan memperpanjang rekor koreksi. Saham Boeing menyeret Dow Jones ke zona merah. Saham Boeing susut hampir 5 persen.

“Saya pikir ini adalah  pasar dengan fokus yang sangat sempit,” ujar Global Strategist MRB Partners, Philip Colmar.

Ia menambahkan, jika pasar hadapi imbal hasil obligasi yang tinggi dan pertumbuhan kinerja lebih baik, hal ini secara alami akan perluas pasar. “Kami melihat beberapa di antaranya dalam beberapa minggu terakhir,” ujar dia.

Colmar pun memberikan rekomendasi untuk sektor teknologi mengingat pergerakannya yang lebih tinggi. “Tema kadang-kadang dimasukkan ke dalam harga dan kemudian butuh beberapa saat untuk atasi ketinggalan,” ujar dia.

Yang pasti, investor lain tetap optimistis pada sektor teknologi karena harapan terhadap ketahanan ekonomi masih tetap ada.

“Kisah teknologi kembali muncul, dan ini ironis karena biasanya ketika imbal hasil riil naik, valuasi terpukul dan saham-saham yang bervaluasi tinggi menjadi lebih buruk,” ujar Direktur Carson Group, Sonu Varghese.

Ia menambahkan, perusahaanya menyeimbangkan teknologi, kepemilikan bersama dengan saham siklikal seperti Perusahaan industri dan energi berskala kecil hingga menengah. “Kami pikir perekonomian sebesarnya berjalan cukup tangguh saat ini,” ujar dia.

 

Penutupan Wall Street pada 23 Agustus 2023

Plang Wall Street di dekat Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)
Dalam file foto 11 Mei 2007 ini, tanda Wall Street dipasang di dekat fasad terbungkus bendera dari Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat pada perdagangan Rabu, 23 Agustus 2023. Pelaku pasar menanti rilis laporan keuangan Nvidia, seiring euforia kecerdasan buatan di wall street.

Selain itu, penurunan imbal hasil obligasi juga menjadi katalis di wall street yang meningkatkan sentimen di investor. Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melompat 184,15 poin atau 0,5 persen ke posisi 34.472. Demikian dikutip dari CNBC, Kamis (24/8/2023).

Indeks S&P 500 menguat 1,1 persen ke posisi 4.436,01, dan mencatat kinerja harian terbaik sejak 30 Juni. Indeks Nasdaq naik 1,6 persen ke posisi 13.721,03, dan mencatat penguatan dalam tiga hari berturut-turut.

Sementara itu, Nvidia dijadwalkan melaporkan laba kuartal II setelah bel penutupan. Analis yang disurvei oleh Refinitiv prediksi Perusahaan akan melaporkan lonjakan laba dan pendapatan.

Saham Nvidia mencatat kinerja terbaik di indeks S&P 500 pada 2023. Saham Nvidia sudah melonjak lebih dari 200 persen seiring investor mendukung prospek Perusahaan terkait artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Investor akan melihat laporan keuangan itu untuk mencari tanda tren AI mempunyai momentum lebih besar. Jika tidak, kemungkinan penurunan pada Agustus akan berkepanjangan. Saham Nvidia menguat lebih 3 persen jelang rilis laporan keuangan.

“Saya pikir saat ini hampir tidak ada yang penting terhadap arah pasar dalam jangka pendek di luar laba Nvidia karena jelas keseluruhan narasi dengan melemahnya manufaktur dan masih kuatnya konsumen serta merta sesuai dengan arah pasar saat ini karena kelipatannya telah berkembang,” ujar Chief Investment Officer Gratus Capital, Todd Jones.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya