Unilever Indonesia Sebut Momen Pemilu Dongkrak Produk Konsumsi

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) melihat ada pengaruh positif dari pemilihan umum (pemilu) yang ditunjukkan dari pertumbuhan konsumsi produk.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 26 Okt 2023, 06:31 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2023, 06:31 WIB
Unilever Bakal Hilangkan Kata Normal untuk Menyebut Tipe Rambut dan Kulit pada Kemasan
PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencermati dampak tahun politik terhadap bisnis konsumer. (dok. Unilever Indonesia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mencermati dampak tahun politik terhadap bisnis konsumer. Sebagaimana diketahui, pemilihan umum (pemilu) akan digelar pada 14 Februari 2024.

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menuturkan, berdasarkan data dari pemilu sebelumnya, memang bisnis konsumer mendapatkan angin segar dari momentum pemilu. Sehingga, penjualan produk-produk konsumsi ini meningkat. 

"Memang bisa dibilang ada positive influence terhadap konsumsi produk. Contohnya, es krim karena mungkin dengan banyaknya kampanye, berkumpul, mereka perlu es krim, mereka perlu makan, minum teh," kata Ira dalam konferensi pers, Rabu (25/10/2023).

Sebagai contoh, ia menyebutkan, produk bumbu masakan Royco dan kecap Bango yang hampir tersedia di setiap restoran pun akan meningkatkan penjualan produk Unilever Indonesia. Dengan begitu, ia mencermati produk konsumsi akan lebih diminati saat tahun politik sesuai dengan kebutuhannya. 

Sebaliknya, untuk produk-produk yang sifatnya untuk dipakai di rumah seperti sabun cuci tidak akan meningkat secara signifikan seperti produk konsumsi tersebut.

"Tapi yang lainnya kayak misalkan nyuci juga enggak bakalan lebih banyak, atau cuci piring enggak juga," kata dia.

Sebelumnya, Ira meyakini pemilu akan memberikan dampak positif terhadap industri barang konsumer di Indonesia. Ini mengingat secara historis tren konsumsi masyarakat rumah tangga cenderung meningkat saat tahun politik.

"Kami percaya kalau dilihat ke belakang saat tahun pemilu ada kebaikan konsumsi masyarakat. Karena directing money naik," kata Ira dalam beberapa waktu lalu.

 

 

Kenaikan Konsumsi

Ilustrasi Unilever Indonesia (unilever.co.id)
Ilustrasi Unilever Indonesia (unilever.co.id)

Ira memperkirakan kenaikan konsumsi akan terjadi pada kuartal IV 2023. Tren kenaikan tersebut akan semakin terasa saat memasuki kuartal I 2024.

Lantas, keberadaan pemilu akan memberikan peluang bisnis yang menjanjikan bagi perusahaan konsumer seperti Unilever. Terlebih lagi, Unilever memiliki produk yang menjadi pemimpin pasar di segmennya masing-masing.

"Kami memiliki produk yang digunakan oleh masyarakat mulai dari ujung kepala sampai kaki," kata dia.

Unilever memiliki berbagai produk perawatan diri seperti mulai dari sampo merek Clear dan Sunsilk, pasta gigi Pepsodent, sabun Lifebuoy dan Lux, produk body care Glow & Lovely, Citra, Ponds, Rexona, dan lain-lain.

Selain itu, Unilever juga memiliki produk bahan makanan seperti kecap Bango, bumbu masakan Royco, dan lain sebagainya. Tak hanya itu, Unilever juga dikenal dengan merek es krim Walls. 

 

Perkuat Bisnis, Begini Strategi Unilever Indonesia

Ilustrasi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) (Foto: web Unilever Indonesia)
Ilustrasi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) (Foto: web Unilever Indonesia)

Sebelumnya diberitakan, PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) telah menyiapkan sejumlah strategi dalam rangka memperkuat bisnisnya. Salah satunya mengeluarkan produk dengan inovasi terdepan. 

Presiden Direktur Unilever Indonesia Ira Noviarti menuturkan, pihaknya akan tetap konsisten dengan lima fokus strategi yang telah dicanangkan Perseroan. Selain itu, memastikan eksekusi tersebut berjalan dengan penuh kekuatan. 

"Kami konsisten fokus ekspansi, kami konsisten mengeluarkan inovasi-inovasi yang terdepan, contohnya yang baru datang ke market bulan ini  yang luar biasa famous lalu kita juga masuk terus inovasi di segmen premium sementara di segmen premium ini banyak cukup besar untuk personal care," kata Ira dalam konferensi pers, Rabu (25/10/2023).

Tak hanya itu, Unilever Indonesia juga memastikan bahwa Perseroan sekarang berada dalam posisi yang lebih kuat untuk mewujudkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Dengan mengeksekusi lima prioritas strategis, Unilever Indonesia secara efektif mengatasi berbagai tantangan dan menjaga posisi kepemimpinan di pasar. 

Pertama, memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama. Kedua, memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment. 

Ketiga, membangun execution powerhouse untuk memperkuat kepemimpinan di channel utama. Keempat, penerapan e-everything di semua lini bisnis dan kelima, tetap menjadi yang terdepan dalam agenda keberlanjutan.

Ira juga menegaskan, pihaknya terus berfokus menggerakkan pasar dengan perkembangan dan juga inovasi yang dilakukan oleh Unilever Indonesia. Sehingga, daya beli masyarakat pun akan ikut terpacu.

Kinerja Unilever Indonesia

Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector
Ilustrasi Laporan Keuangan atau Laba Rugi. Foto: Freepik/ pch.vector

Asal tahu saja, UNVR mencatatkan penjualan sebesar Rp 30,50 triliun per kuartal III 2023 atau turun 3,26 persen year on year (YoY) dibandingkan pendapatan perusahaan per kuartal III 2022 senilai Rp 31,53 triliun.

Sementara itu, UNVR meraup laba usaha senilai Rp 5,45  triliun per kuartal III 2023, atau turun 9,31 persen YoY dibandingkan laba usaha UNVR per kuartal III 2022 senilai Rp 6,01 triliun. 

Hingga akhir kuartal III 2023, UNVR mengantongi laba sebesar Rp 4,18 triliun. Hasil ini menurun 9,32 persen YoY dibandingkan laba UNVR pada periode yang sama tahun lalu yakni sebesar Rp 4,61 triliun. 

UNVR memiliki total aset sebesar Rp 18,92  triliun per akhir kuartal III 2023 atau meningkat dibandingkan total aset perusahaan pada akhir 2022 yakni senilai Rp 18,31 triliun.

Total liabilitas UNVR berjumlah Rp 13,54 triliun hingga kuartal III 2023, turun dibandingkan total liabilitas emiten tersebut pada akhir 2022 sebesar Rp 14,32 triliun.

Adapun total ekuitas UNVR per akhir kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp 5,38 trilliun, naik dibandingkan total ekuitas perusahaan pada akhir 2022 senilai Rp 3,99  triliun.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya