Pendapatan Kimia Farma Tumbuh 8,15%, Rugi Susut Jadi Rp 130,27 Miliar hingga Kuartal III 2023

PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mencatat pendapatan tumbuh 8,15 persen dan menekan rugi hingga kuartal III 2023.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 31 Okt 2023, 20:22 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2023, 20:19 WIB
Pendapatan Kimia Farma Tumbuh 8,15%, Rugi Susut Jadi Rp 130,27 Miliar hingga Kuartal III 2023
PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengumumkan laporan keuangan hingga kuartal III 2023. (foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan pendapatan konsolidasi hingga kuartal III 2023 sebesar Rp7,72 triliun. Angka itu meningkat 8,15 persen dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp7,13 triliun. 

Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan penjualan produk etikal yang meningkat 12,25 persen, yaitu sebesar Rp2,89 triliun dari tahun sebelumnya Rp2,58 triliun.

Produk generik juga menjadi kontributor pendongkrak pertumbuhan pendapatan KAEF. Penjualan produk generik pada kuartal III tahun 2023 menembus Rp1,82 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,43 triliun atau tumbuh 27,17 persen. 

Pertumbuhan ini mencerminkan upaya Kimia Farmadalam memenuhi dan menjaga ketersediaan produk generik bagi masyarakat di Apotek Kimia Farma maupun apotek, rumah sakit, dan toko obat pihak ketiga.

Penjualan produk Over The Counter (OTC) secara konsolidasi tumbuh stabil sebesar 2,56 persen dari Rp1,62 triliun pada kuartal III 2022 menjadi Rp1,66 triliun pada kuartal III 2023. KAEF terus memantapkan pengembangan bisnisnya melalui roadmap produk yang lebih inovatif, salah satunya produk kategori OTC.

"PT Kimia Farma Tbk terus melakukan upaya dalam melakukan penguatan portofolio produknya, antara lain penguatan produk-produk vitamin, mineral, dan suplemen (VMS), di mana kebutuhan produk VMS diperkirakan akan meningkat di tahun–tahun selanjutnya,” ujar Direktur Utama Kimia Farma David Utama dalam keterangan resminya, Selasa (31/10/2023).

Laba usaha kuartal III 2023 secara konsolidasi dibukukan positif sebesar Rp240,58 miliar atau meningkat 76,37 persen dibanding tahun sebelumnya Rp136,4 miliar. Hasil ini ditopang dari peningkatan pendapatan konsolidasi sebesar 8,15 persen dan pendapatan lain–lain sebesar 28,24 persen.

 

 

Tekan Rugi

PT Kimia Farma
PT Kimia Farma Tbk adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang sudah didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sejak 1817.

Kimia Farma dapat menurunkan rugi bersih yang lebih baik pada kuartal III 2023 yaitu Rp130,27 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp 184,14 miliar atau menurun 29,25 persen, walaupun di sisi lain terdapat peningkatan tingkat suku bunga.

”KAEF tetap optimis dapat membukukan pertumbuhan penjualan yang positif hingga akhir tahun 2023, melalui serangkaian strategi yaitu operational excellence di semua rantai bisnis, efisiensi, peningkatan komersialisasi produk serta optimalisasi working capital dengan berfokus pada prinsip Cash is King untuk dapat mendukung perbaikan operasional secara menyeluruh,” kata dia. 

Perseroan pun terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik atau service excellence kepada pelanggan dan melakukan transformasi untuk mencapai tujuan menjadi garda terdepan layanan kesehatan di Indonesia. 

 

Kimia Farma Bakal Tambah Apotek Baru 100 Unit pada 2023

Apotek Kimia Farma Sunter (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Apotek Kimia Farma Sunter (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Sebelumnya diberitakan, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) melalui anak usahanya, PT Kimia Farma Apotek (KFA) menargetkan penambahan apotek baru sebanyak 100 unit pada 2023. Sebelumnya, Kimia Farma mengincar penambahan apotek baru 90 unit hingga akhir tahun ini.

Direktur Utama Kimia Farma David Utama menuturkan, pihaknya memastikan akan terus berekspansi menambah apotek baru di berbagai wilayah Indonesia. Hingga saat ini, apotek milik Kimia Farma telah mencapai 1.247 unit.

"Target sampai akhir tahun ini rencananya akan ditambahkan kira-kira di 100 outlet untuk semua wilayah di Indonesia," kata David beberapa waktu lalu di Jakarta, dikutip Minggu (3/9/2023).

Sebagaimana diketahui, untuk membangun satu apotek baru, Kimia Farma membutuhkan dana investasi sebesar Rp 1 miliar sampai dengan Rp 5 miliar. Namun, nilai tersebut tergantung pada ukuran bangunan apotek baru tersebut.

Dalam kesempatan berbeda, Direktur Utama Kimia Farma Apotek Agus Chandra mengatakan, KFA pun terus menggenjot ekspansi bisnis dan jaringan ke seluruh wilayah hingga ke pelosok negeri untuk mendekatkan diri dalam memberikan produk dan layanan kesehatan ke masyarakat.  Selain itu, Agus menyebut, pihaknya ingin meningkatkan kontribusi penjualan selain obat-obatan pada masa mendatang. 

Di samping itu, dalam rangka memperkuat bisnisnya, Kimia Farma belum lama ini menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Adapun kerja sama yang dimaksud adalah untuk saling bersinergi dan berkolaborasi dalam memberikan layanan kesehatan yang baik bagi masyarakat Indonesia.

 

Perjanjian Kerja Sama

Penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama Kimia Farma (KAEF) dan Kalbe Farma (KLBF), Jumat (1/9/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)
Penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama Kimia Farma (KAEF) dan Kalbe Farma (KLBF), Jumat (1/9/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

MoU tentang Pengembangan Kerja Sama Strategis Bidang Layanan Kesehatan ini menjadi landasan strategis bagi kedua perusahaan termasuk afiliasi atau entitas anak usahanya untuk melakukan kerja sama melalui berbagai aktivitas, kegiatan, dan transaksi.

Pada saat yang sama, PT Medika Komunika Teknologi (KlikDokter), anak perusahaan Kalbe yang bergerak di bidang bidang layanan Kesehatan berbasis digital dan PT Kimia Farma Apotek (KFA), anak perusahaan Kimia Farma di sektor ritel kesehatan, menandatangani dua perjanjian kerja sama.

Pertama, perjanjian kerja sama tentang penebusan obat secara online dengan resep digital dan fisik (e-prescription dan non e-prescription) melalui aplikasi KlikDokter dan melalui marketplace KALStore yang dilakukan pelayanannya melalui outlet apotek KFA. Kedua, perjanjian kerja sama tentang layanan telemedicine melalui video call pada aplikasi Kimia Farma Mobile.

MoU pengembangan kerja sama strategis bidang layanan kesehatan ini menjadi bentuk komitmen Kimia Farma dan Kalbe dalam mendukung program kesehatan pemerintah melalui upaya preventif dan promotif. MoU juga mencakup kolaborasi pemasaran dan penjualan masing-masing produk kedua perusahaan baik secara offline maupun online.

Melalui kerja sama tersebut, Kimia Farma berharap pertumbuhan kinerja keuangan bisa meningkat sebesar 15 persen. 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya