Liputan6.com, Jakarta - Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy menyebut ada beberapa sektor yang jadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2024.
Dia menilai, sektor saham perbankan masih jadi penggerak IHSG pada 2024. Tak hanya perbankan, sektor saham konsumer juga diproyeksikan juga jadi penggerak positif dan jadi sektor saham yang dapat dicermati investor memasuki tahun politik.
Baca Juga
“Penggerak tetap dari sektor perbankan karena flownya tidak akan habis-habis dan masih akan berlanjut tahun depan. Jadi kalau kita bicara penggerak IHSG. Konsumer sektor juga menarik diperhatikan tahun depan karena berpotensi bergerak positif,” kata Isfhan dalam Monthly Market Outlook: Melihat Peluang Investasi di Sektor Pilihan Tahun 2024, Selasa (5/12/2023).
Advertisement
Adapun untuk sektor perbankan Sinarmas Sekuritas, memiliki dua emiten yang dapat dicermati investor pada 2024, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Jago (ARTO).
“Bank paling diuntungkan ketika suku bunga turun adalah BRI. Sedangkan Bank jago profitabilitasnya paling bagus di antara bank digital di indonesia. Arto juga jadi salah satu saham pilihan investor asing," ujar Isfhan.
Untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri, Isfhan memproyeksikan ada tiga skenario yang bisa terjadi yaitu skenario bull, bear, dan base. Skenario bull sendiri diproyeksikan dapat mendorong IHSG ke level 8.050. Sedangkan untuk skenario bear, IHSG diproyeksikan menyentuh 6.700 dan untuk base skenario, IHSG berada di level 7.600.
Target IHSG pada 2023
Sebelumnya diberitakan, Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menyentuh harga 8.050 pada akhir 2024 jika memasuki skenario bullish.
Skenario bullish IHSG yang diproyeksikan Sinarmas Sekuritas yaitu ketika Amerika Serikat tidak alami resesi, komoditas turun lebih dalam, ekonomi Indonesia masih tumbuh di atas 5 persen serta presiden terpilih yang menjadi favorit pelaku pasar.
“Jika ini terjadi maka kita bisa beralih ke skenario bullish yang dapat mendorong IHSG 8.050 pada akhir 2024,” kata Isfhan dalam Monthly Market Outlook: Melihat Peluang Investasi di Sektor Pilihan Tahun 2024, Selasa (5/12/2023).
Adapun untuk skenario bearish, Isfhan mengungkapkan IHSG bisa mencapai di level 6.700. Skenario ini bisa terjadi jika Amerika Serikat (AS) terjadi resesi dan ada arus keluar investor asing secara terus menerus dari pasar modal Indonesia.
Sedangkan untuk skenario Base, Sinarmas Sekuritas memproyeksikan IHSG berada di level 7.600. Isfhan menambahkan, salah satu pergerakan IHSG didorong oleh investor asing.
Advertisement
Pengaruh Tahun Politik
"Kalau kita lihat ketika investor asing net sell IHSG langsung turun padahal investor asing hanya jual sebagian kecil dari portfolio mereka," ujar Isfhan.
Sedangkan IHSG pada 2024, Isfhan menuturkan sektor perbankan masih jadi penggerak. Tak hanya perbankan, sektor konsumer juga diproyeksikan jadi penggerak positif dan jadi sektor yang dapat dicermati investor memasuki tahun politik.
Pengaruh Tahun Politik
Menurut Isfhan tahun politik tidak terlalu memberikan dampak besar pada pasar modal Indonesia. Isfhan menuturkan, investor akan fokus pada emiten dibandingkan ketegangan politik.
Investor Melihat Kinerja Perusahaan
“Tahun politik, investor akan melihat kinerja perusahaan, jika ekonomi tetap berjalan baik maka IHSG juga akan berjalan baik. Jadi investor fokuslah pada emiten dibanding ketegangan politik,” lanjut Isfhan.
Pada kesempatan yang sama, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati menyebut putaran pemilu dapat memberikan dampak pada pergerakan pasar saham.
“Jumlah putaran putaran itu sangat berpengaruh, semakin sedikit putaran semakin baik. Semakin lama putaran maka kurang baik,” kata Ike.
Ike menambahkan, saat ini kondisi politik masih stabil dan masih terkendali terutama menuju debat calon presiden. Sehingga pergerakan IHSG walaupun terkoneksi, tetapi tidak akan terlalu dalam.
Advertisement