2 Sektor Saham Ini Bakal Jadi Penggerak IHSG pada 2024

Adapun untuk sektor saham perbankan Sinarmas Sekuritas, memiliki dua emiten yang dapat dicermati investor pada 2024.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 05 Des 2023, 20:15 WIB
Diterbitkan 05 Des 2023, 20:15 WIB
2 Sektor Saham Ini Bakal Jadi Penggerak IHSG pada 2024
Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy menyebut ada beberapa sektor yang jadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2024. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy menyebut ada beberapa sektor yang jadi penggerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2024. 

Dia menilai, sektor saham perbankan masih jadi penggerak IHSG pada 2024. Tak hanya perbankan, sektor saham konsumer juga diproyeksikan juga jadi penggerak positif dan jadi sektor saham yang dapat dicermati investor memasuki tahun politik.

“Penggerak tetap dari sektor perbankan karena flownya tidak akan habis-habis dan masih akan berlanjut tahun depan. Jadi kalau kita bicara penggerak IHSG. Konsumer sektor juga menarik diperhatikan tahun depan karena berpotensi bergerak positif,” kata Isfhan dalam Monthly Market Outlook: Melihat Peluang Investasi di Sektor Pilihan Tahun 2024, Selasa (5/12/2023).

Adapun untuk sektor perbankan Sinarmas Sekuritas, memiliki dua emiten yang dapat dicermati investor pada 2024, yaitu Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Jago (ARTO). 

“Bank paling diuntungkan ketika suku bunga turun adalah BRI. Sedangkan Bank jago profitabilitasnya paling bagus di antara bank digital di indonesia. Arto juga jadi salah satu saham pilihan investor asing," ujar Isfhan.

Untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri, Isfhan memproyeksikan ada tiga skenario yang bisa terjadi yaitu skenario bull, bear, dan base. Skenario bull sendiri diproyeksikan dapat mendorong IHSG ke level 8.050. Sedangkan untuk skenario bear, IHSG diproyeksikan menyentuh 6.700 dan untuk base skenario, IHSG berada di level 7.600.  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Target IHSG pada 2023

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung mengabadikan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, Head of Institutional Research Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menyentuh harga 8.050 pada akhir 2024 jika memasuki skenario bullish.  

Skenario bullish IHSG yang diproyeksikan Sinarmas Sekuritas yaitu ketika Amerika Serikat tidak alami resesi, komoditas turun lebih dalam, ekonomi Indonesia masih tumbuh di atas 5 persen serta presiden terpilih yang menjadi favorit pelaku pasar. 

“Jika ini terjadi maka kita bisa beralih ke skenario bullish yang dapat mendorong IHSG 8.050 pada akhir 2024,” kata Isfhan dalam Monthly Market Outlook: Melihat Peluang Investasi di Sektor Pilihan Tahun 2024, Selasa (5/12/2023).

Adapun untuk skenario bearish, Isfhan mengungkapkan IHSG bisa mencapai di level 6.700. Skenario ini bisa terjadi jika Amerika Serikat (AS) terjadi resesi dan ada arus keluar investor asing secara terus menerus dari pasar modal Indonesia. 

Sedangkan untuk skenario Base, Sinarmas Sekuritas memproyeksikan IHSG berada di level 7.600.  Isfhan menambahkan, salah satu pergerakan IHSG didorong oleh investor asing.  

 

 


Pengaruh Tahun Politik

IHSG Ditutup Melemah 0,74 Persen ke Level 6.812
Pekerja melintasi layar pergerakan saham Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (3/5/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 50,58 poin atau 0,74 persen ke 6.812,72 pada akhir perdagangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

"Kalau kita lihat ketika investor asing net sell IHSG langsung turun padahal investor asing hanya jual sebagian kecil dari portfolio mereka," ujar Isfhan. 

Sedangkan IHSG pada 2024, Isfhan menuturkan sektor perbankan masih jadi penggerak. Tak hanya perbankan, sektor konsumer juga diproyeksikan jadi penggerak positif dan jadi sektor yang dapat dicermati investor memasuki tahun politik.

Pengaruh Tahun Politik

Menurut Isfhan tahun politik tidak terlalu memberikan dampak besar pada pasar modal Indonesia. Isfhan menuturkan, investor akan fokus pada emiten dibandingkan ketegangan politik. 

 


Investor Melihat Kinerja Perusahaan

Pembukaan Awal Tahun 2022 IHSG Menguat
Aktivitas pekerja di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

“Tahun politik, investor akan melihat kinerja perusahaan, jika ekonomi tetap berjalan baik maka IHSG juga akan berjalan baik. Jadi investor fokuslah pada emiten dibanding ketegangan politik,” lanjut Isfhan. 

Pada kesempatan yang sama, Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati menyebut putaran pemilu dapat memberikan dampak pada pergerakan pasar saham. 

“Jumlah putaran putaran itu sangat berpengaruh, semakin sedikit putaran semakin baik. Semakin lama putaran maka kurang baik,” kata Ike. 

Ike menambahkan, saat ini kondisi politik masih stabil dan masih terkendali terutama menuju debat calon presiden. Sehingga pergerakan IHSG walaupun terkoneksi, tetapi tidak akan terlalu dalam. 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya