Liputan6.com, Jakarta Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berhasil meraih kontrak baru sebesar Rp 37,4 triliun sepanjang 2023. Angka itu meningkat 58% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menuturkan, dari sisi sumber dana, kontrak baru yang diperoleh Adhi Karya pada tahun lalu didominasi oleh proyek Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan porsi sebesar 43,6%.
Selain itu, diikuti oleh proyek dari Pemerintah sebesar 33,5%, proyek dari pinjaman (loan) sebesar 13,8% dan swasta 9,1%.
Advertisement
"Sedangkan berdasarkan tipe pekerjaan, jalan dan jembatan berkontribusi sebesar 41%, gedung sebesar 22%, prasarana perhubungan sebesar 16%, EPC sebesar 6%, serta sisanya manufaktur dan lainnya," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Selasa (9/1/2024).
Ia menjelaskan, ada beberapa kontrak baru yang diperoleh Adhi Karya pada periode Desember 2023 di antaranya adalah infrastruktur jalan Tol Serang – Panimbang Seksi III di Provinsi Banten.
Kemudian, sarana Gedung Data Center Bank Indonesia Karawang, pembangunan jalan tol IKN Seksi 3A-2 Segmen Karangjoang – Kariangau, RS IKN, dan jaringan pipa pengelolaan limbah di Kawasan IKN, serta pembangunan RS Mandaya Royal Jakarta melalui anak usaha.
Sementara itu, memasuki 2024, Adhi Karya mengincar beberapa proyek besar. Di antaranya adalah pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, pembangunan gedung serta pekerjaan lanjutan sarana perkeretaapian. Perusahaan ini pun menyiapkan strategi untuk memperoleh proyek-proyek tersebut.
"ADHI akan memperkuat pasar infrastruktur dan gedung yang menjadi core competence, serta memperluas portfolio pangsa pasar baru khususnya proyek-proyek lingkungan," tandasnya