Liputan6.com, Jakarta PT Ancara Logistics Indonesia Tbk (ALII) akan segera mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Pada aksi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 3.165.160.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 20 per lembar.
Melansir laman e-ipo, Kamis (1/2/2024), Ancara Logistics Indonesia telah menetapkan harga penawaran final yakni Rp 272 per lembar.
Advertisement
Dengan demikian, perseroan akan mengantongi dana segar Rp 860,92 miliar dari IPO. Sebelumnya, perseroan mematok harga penawaran pada kisaran Rp 268-278 per lembar.
Rencananya, sebesar 75 persen dana IPO akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada perusahaan anak, yaitu MCT.
Dana tersebut akan digunakan oleh MCT untuk pembayaran sebagian atau pelunasan pokok utang MCT kepada OCP Asia Fund IV (SF 1) Pte. Limited dan OCP Asia Fund V (SF 1) Pte. Limited.
Lalu sekitar 20,64 persen dana IPO akan digunakan untuk belanja modal (capital expenditure/capex) guna menunjang kegiatan usaha utama perseroan, yaitu untuk pembelian tongkang sungai.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja (operational expenditure/opex) dalam rangka menunjang kegiatan operasional perseroan antara lain termasuk namun tidak terbatas untuk pembelian bahan bakar, pembayaran jasa operator kapal, pembayaran jasa keamanan, pembayaran jasa operator alat berat dan lainnya.
Informasi saja, pemilik manfaat akhir (ultimate beneficial owner) perseroan adalah Aburizal Bakrie dan Nalinkant Amratlal Rathod.
Lebih lanjut, saham perseroan saat ini dimiliki oleh Anindhita Anestya Bakrie, generasi ketiga Grup Bakrie, memiliki 3,03 persen saham ALII sebelum IPO.
Kemudian PT Graha Adika Niaga, yang merupakan pemegang saham mayoritas, dimiliki oleh Aburizal Bakrie. Sedangkan PT Solomed Capital Pte. Ltd., yang memiliki 39,48 persen saham, dimiliki oleh Nalinkant Amratlal Rathod, yang juga menjabat sebagai komisaris utama ALII dan memiliki 2,63 persen saham secara langsung.