Saham SoftBank Melonjak Usai Rilis Laporan Keuangan

Softbank membukukan laba kuartal I yang dirilis Kamis pekan ini setelah alami kerugian selama empat kuartal.

oleh Agustina Melani diperbarui 09 Feb 2024, 12:12 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2024, 12:12 WIB
Saham SoftBank Melonjak Usai Rilis Laporan Keuangan
Saham grup Softbank melonjak 15,29 persen pada perdagangan Jumat pagi, (9/2/2024), sehari setelah perusahaan investasi Jepang tersebut membukukan laba yang mengalahkan harapan analis. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Saham grup Softbank melonjak 15,29 persen pada perdagangan Jumat pagi, (9/2/2024), sehari setelah perusahaan investasi Jepang tersebut membukukan laba yang mengalahkan harapan analis.

Dikutip dari CNBC, Softbank membukukan laba kuartal I yang dirilis Kamis pekan ini setelah alami kerugian selama empat kuartal. Hal itu berkat keuntungan besar pada Vision Fund-nya. Pada kuartal Desember, laba bersih SoftBank mencapai 950 miliar yen Jepang atau USD 6,36 miliar jauh melebihi perkiraan LSEG sebesar 196,5 miliar yen.

Cabang investasi teknologi lainnya Vision Fund membukukan keuntungan investasi sebesar 600,7 miliar yen Jepang, melanjutkan pemulihan setelah mencatat rekor rugi pada tahun fiskal sebelumnya.

Pada Rabu pekan ini, Arm milik Softbank yang merancang chip untuk ponsel pintar dan berbagai perangkat lainnya mengalahkan perkiraan laba dan menawarkan panduan kinerja yang kuat. Hal ini seiring booming kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) meningkatkan penjualan.

Hal tersebut dongkrak saham SoftBank naik 11,06 persen di 7.350 yen pada perdagangan Kamis pekan ini, menurut data LSEG. Pada perdagangan Jumat, saham SoftBank melanjutkan kenaikan dan terakhir diperdagangkan di kisaran 8.090 yen.

Adapun Arm menjadi salah satu penerima manfaat dari euforia AI yang dimulai tahun lalu karena meningkatnya minat terhadap AI setelah peluncuran ChatGPT OpenAI pada November 2022. Saham Arm yang tercatat di Nasdaq melonjak hampir 48 persen pada perdagangan Kamis pekan ini.

 

 

"Arm meyakinkan lebih banyak orang, kalau Arm telah dimanfaatkan dalam AI. Ini akan menjadi titik perubahan sangat positif untuk berita mengenai saham SoftBank,” ujar Head of Consumer Asia, CLSA, Oliver Matthew.

 

Kurangi Kepemilikan di Alibaba

Kantor Alibaba Group di Hangzhou, Tiongkok.
Kantor Alibaba Group di Hangzhou, Tiongkok. (Liputan6.com/Sunariyah)

CEO SoftBank Group Yoshimitsu Goto pada Kamis pekan ini menuturkan, perusahaannya telah melalui peralihan dari portofolio yang fokus pada Alibaba ke portofolio yang fokus pada AI.

SoftBank dikenal karena taruhan awalnya pada raksasa teknologi China, Alibaba pada 2000. Namun, baru-baru ini mengurangi kepemilikannya di Alibaba.

Menurut Goto, kepemilikan Softbank di Alibaba telah turun hingga hampir nol pada akhir kuartal Desember, turun dari 50 persen pada akhir Desember 2019.

Sementara itu, kepemilikan Arm dalam portofolio aset SoftBank telah meningkat dari 9 persen menjadi 32 persen pada periode sama.

Perusahaan Chip Milik Softbank, Arm Patok Harga IPO USD 51

Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas
Pasar Saham AS atau Wall Street.Unsplash/Aditya Vyas

Sebelumnya diberitakan, Perusahaan milik Softbank, produsen chip Arm menawarkan harga perdana USD 51 per saham dalam rangka penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO).

Dikutip dari CNBC, kapitalisasi pasar Arm termasuk saham yang beredar senilai USD 54 miliar atau sekitar Rp 829,83 triliun (asumsi kurs 15.367 per dolar AS) pada harga harga penawaran USD 51 atau sekitar Rp 783.611. Sebelumnya perseroan tawarkan harga perdana di kisaran USD 47-USD 51.

Dalam keterangan resmi perseroan, Arm akan memakai perdagangan dengan kode saham ARM pada Kamis, 14 September 2023. Perusahaan yang berbasis di Inggris ini mencatatkan 95,5 juta depository shares di Nasdaq. Saat ini pemilik Arm, Softbank memiliki 90 persen saham yang beredar.

Dalam prospektusnya, Arm menyebutkan, pendapatan tahun fiskal yang berakhir Maret 2023 turun 1 persen dari tahun sebelumnya menjadi USD 2,68 miliar. Laba bersih pada tahun fiskal 2023 turun 22 persen menjadi USD 524 juta.

Arm memanfaatkan euforia kecerdasan buatan atau artificial intelligence untuk membuka pasar IPO teknologi setelah sepi hampir dua tahun ini. IPO Arm akan menjadi penawaran saham perdana teknologi terbesar pada 2023.

Valuasi Arm untuk perusahaan chip sangat tinggi jika dibandingkan dengan pelaku industri lainnya selain Nvidia. Dengan valuasi sekitar USD 54 miliar, Arm akan memiliki price to earning sekitar 104, berdasarkan laba tahun fiskal terakhir.

Sementara itu, valuasi Nvidia sekitar 108 tetapi itu setelah memperkirakan pertumbuhan pendapatan 170 persen untuk kuartal saat ini yang didorong chip AI.

Banyak pelanggan Arm termasuk Apple, Google, Nvidia, Samsung, AMD, Intel dan Taiwan Semiconductor Manufacturing Company akan membeli saham dari IPO. Adapun teknologi Arm digunakan 99 persen prosesor seluler di seluruh dunia.

 

Pelanggan Arm Ikut Partisipasi di IPO

Plang Wall Street di dekat Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)
Dalam file foto 11 Mei 2007 ini, tanda Wall Street dipasang di dekat fasad terbungkus bendera dari Bursa Efek New York. (Richard Drew/AP Photo)

Arm menguraikan cara kerja prosesor pusat pada tingkat paling dasar, seperti melakukan aritmatika atau cara akses memori komputer.  Perusahaan ini awalnya didirikan pada 1990 untuk membuat chip untuk perangkat dengan baterai dan berkembang pesat ketika mulai digunakan secara luas pada chip ponsel pintar.

Arm memakai daya lebih kecil dibandingkan x86 yang dipakai pada PC dan chip server oleh Intel dan AMD.

Meski beberapa pelanggan Arm hanya memakai set instruksi dan merancang CPU sendiri, Arm juga melisensikan seluruh desainnya kepada produsen chip yang dapat digunakan sebagai inti CPU dalam chi mereka sendiri. Amazon memakai desain Arm di beberapa chip servernya.

Saat presentasi kepada investor, pejabat Arm menuturkan,perusahaannya memiliki ruang tumbuh lebih dari sekadar ponsel pintar dan ingin merancang lebih banyak chip untuk pusat data dan aplikasi AI. Total pangsa pasar dari desain chip ini bernilai USD 250 miliar pada 2025.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya