Liputan6.com, Jakarta PT Industri Jamu dan farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) mengumumkan kinerja untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, kinerja Sido Muncul mengalami penurunan.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), SIDO membukukan penjualan Rp 3,56 triliun pada 2023. Penjualan itu turun 7,77 persen dibandingkan penjualan pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 3,86 triliun.
Baca Juga
Seiring denganpenurunan penjualan, maka beban pokok penjualan ikut susut menjadi Rp 1,55 triliun pada 2023 dari Rp 1,7 triliun pada 2022. Alhasil, perseroan membukukan laba bruto Rp 1,02 triliun pada 2023, turun 6,91 persen dari Rp 1,17 triliun pada 2022.
Advertisement
Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban penjualan dan pemasaran sebesar Rp 570,39 miliar, beban umum dan administrasi RP 204,6 miliar, beban lain0lain Rp 78,62 miliar dan pendapatan lain-lain Rp 25,78 miliar. Pada periode ini, perseroan juga membukukan penghasilan keuangan Rp 29,35 miliar dengan biaya keuangan Rp 681 juta.
Setelah dikurangi pajak, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 950,65 miliar.
Laba itu turun 13,95 persen dari laba tahun berjalan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 1,1 triliun. Sehingga laba per saham turun menjadi 31,69 per lembar pada 2023 dibanding 36,82 per lembar pada 2022.
Aset perseroan sampai dengan akhir 2023 tercatat sebesar Rp 3,89 triliun, turun dari Rp 4,08 triliun pada akhir 2022.Liabilitas hingga akhir 2023 juga turun menjadi Rp 504,77 miliar dari Rp 575,97 miliar pada 2022. Bersamaan dengan itu, ekuitas SIDO pada 2023 turun menjadi Rp 3,89 triliun dari Rp 3,51 triliun pada akhir 2022.
IHSG Berpotensi Lesu, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 20 Februari 2024
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang koreksi pada perdagangan saham Selasa (20/2/2024). IHSG akan bergerak di rentang terdekat 7.200-7.272.
IHSG melemah 0,53 persen ke posisi 7.296 disertai dengan munculnya volume penjualan pada perdagangan Senin, 19 Februari 2024.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada label hitam, posisi IHSG sudah berada pada akhir wave b dari wave (ii) sehingga IHSG akan rawan koreksi kembali membentuk awalan wave c ke rentang area terdekatnya di 7.200-7.272. Hal ini dengan catatan IHSG belum mampu break resistance di 7.403.
“Kabar baiknya, apabila IHSG mampu break 7.403, IHSG berpeluang kembali menguat membentuk label merah untuk menguji 7.420-7.500,” ujar Herditya.
Ia prediksi, IHSG berada di level support 7.197,7.099 dan level resistance 7.370,7.403 pada perdagangan Selasa pekan ini.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat kembali melakukan koreksi teknikal disertai volume untuk menguji support garis moving average (MA)5 harian.
“Jika breakdown support garis MA5 maka berpeluang untuk menguji support garis MA20 sekaligus support bullish channelnya-nya,” ujar Wafi.
Ia menuturkan, jika bertahan di atas garis MA5 berpeluang untuk kembali rebound dan membuat higher high (HH) level. “Range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200 hingga 7.400,” kata Wafi.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance di level 7.270-7.370. “Hati-hati, potensi koreksi lanjutan masih terbuka,” dikutip dari laporan Pilarmas Investindo Sekuritas.
Advertisement
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dan PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).
Sedangkan Herditya memilih saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan saham PT Petrosea Tbk (PTRO).