Indeks Nikkei Sentuh 39.000, Rekor Tertinggi Sepanjang Masa

Indeks Nikkei 225 melonjak hampir 2 persen hingga mencapai 39.029, melampaui rekor tertinggi sebelumnya sebesar 38.915,87 yang dicapai pada 1989.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Feb 2024, 12:56 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2024, 12:56 WIB
Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Indeks Nikkei 225 di Jepang mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Kamis (22/2/2024).(AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Nikkei 225 di Jepang mencapai rekor tertinggi pada perdagangan Kamis (22/2/2024). Kenaikan indeks saham itu didorong saham perbankan, elektronik dan konsumen seiring laba yang kuat dan langkah-langkah yang ramah investor memicu reli luar biasa terhadap saham di Jepang pada 2024.

Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 melonjak hampir 2 persen hingga mencapai 39.029, melampaui rekor tertinggi sebelumnya sebesar 38.915,87 yang dicapai pada 1989.

Baik indeks Nikkei dan Topix mencapai kinerja terbaik di Asia Pasifik dengan kenaikan lebih dari 10 persen sepanjang 2024 setelah naik lebih dari 25 persen pada 2023 yang merupakan kenaikan tahunan terbaik dalam satu dekade.

Laba perusahaan Jepang pada kuartal III yang solid telah mendorong analis Bank of America untuk menaikkan prediksi akhir tahun 2024 untuk indeks Nikkei 225 menjadi 41.000 dari 38.500. Bank of America juga menaikkan indeks Topix menjadi 2.850 dari 2.715.

Reli bursa saham Jepang ini juga didukung melemahnya yen. Yen telah melemah sekitar 6 persen terhadap dolar Amerika Serikat sepanjang 2024 dan akan turun ke posisi terendah dalam 33 tahun yang dicapai akhir tahun lalu.

Investor telah mengucurkan dana ke saham-saham di Jepang seiring seruan bullish oleh investor legendaris Warren Buffett terhadap Jepang dan mendukung dorongan pemerintah Jepang menuju reformasi tata kelola perusahaan yang lebih besar dengan tujuan untuk mendorong perusahaan Jepang meningkatkan keuntungan pemegang saham.

Berdasarkan data dari Bursa Efek Tokyo menunjukkan investor asing investasi lebih dari 2 triliun yen pada penawaran prime yang termasuk terbesar dan paling likuid pada Januari.

 

 


Yen Lemah, Saham Kuat

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang pria melihat layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Pekan lalu Nikkei melaporkan, laba bersih emiten di Jepang untuk tahun fskal yang berakhir Maret 2024 dapat mencapai rekor tertinggi selama tiga tahun berturut-turut. Hal ini didukung oleh rekor laba kuartalan pada Oktober-Desember yang naik 45 persen dari periode sama tahun sebelumnya dan 14 persen lebih tinggi dari perkiraan konsensus, menurut analis Goldman Sachs.

Produsen mobil terbesar di dunia Toyota termasuk di antara beberapa perusahaan Jepang yang meningkatkan perkiraan labanya yang mencakup margin keuntungan lebih besar dan pendapatan lebih kuat.

Kenaikan pasar saham baru-baru ini terjadi karena melemahnya yen Jepang yang sebagian besar didorong perbedaan antara suku bunga Amerika Serikat (AS) yang tinggi dan kebijakan Jepang sangat longgar.

Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki adalah pihak terakhir dari serangkaian pejabat pemerintah yang menyampaikan keprihatinannya terhadap melemahnya yen pada dan ia mengamati pergerakan mata uang itu dengan perasaan “mendesak”.


Pembukaan Bursa Asia pada 22 Februari 2024

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Kamis (22/2/2024). Indeks Nikkei di Jepang menuju rekor tertinggi pada perdagangan Kamis pekan ini seiring investor mengabaikan data aktivitas yang suram dari Jepang.

Dikutip dari CNBC, indeks Nikkei 225 naik 1,7 persen seiring investor menilai rilis indeks Jibun Bank Flash Purchasing Managers’ pada Februari yang menunjukkan aktivitas bisnis kembali kontraksi.

Di Australia, indeks ASX 200 melemah 0,17 persen seiring indeks manajer pembelian gabungan Judo Bank pada Februari menunjukkan ada pertumbuhan ke posisi 51,8. Indeks bulanan ini merupakan indikator utama aktivitas bisnis di sektor manufaktur dan jasa Australia.

Indeks Hang Seng berjangka berada di posisi 16.447 menunjukkan awal yang lebih lemah dibandingkan penutupan indeks Hang Seng sebelumnya 16.503,1.

Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,5 persen. Bank of Korea dijadwalkan untuk mengumumkan keputusan suku bunga. Ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan bank sentral itu akan mempertahankan suku bunga acuan 3,5 persen.

Di wall street, indeks Dow Jones bertambah 48,44 poin atau 0,13 persen ke posisi 38.612,24. Indeks S&P 500 menanjak 0,13 persen ke posisi 4.981,80. Indeks Nasdaq susut 0,32 persen ke posisi 15.580,87.

Di sisi lain, risalah pertemuan the Federal Reserve (the Fed) pada Januari yang dirilis Rabu pekan ini dihasilkan dari data ekonomi yang lebih baik dari perkiraan pada minggu sebelumnya menunjukkan bankir bank sentral tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga.


Penutupan Bursa Saham Asia Pasifik pada 21 Februari 2024

Pasar Saham di Asia Turun Imbas Wabah Virus Corona
Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sebelumnya diberitakan, bursa saham Asia Pasifik beragam pada perdagangan Rabu, 21 Februari 2024 mengikuti wall street. Selain itu, investor menilai data perdagangan Jepang dan memburuknya sentimen bisnis di antara produsen besar.

Dikutip dari CNBC, indeks Hang Seng melonjak 3 persen sebelum memangkas kenaikan menjadi 1,86 persen pada jam terakhir perdagangannya yang didorong saham properti, teknologi dan perawatan kesehatan.

Indeks CSI 300 China naik 1,35 persen ke posisi 3.456,87. Indeks Nikkei 225 di Jepang susut 0,26 persen ke posisi 38.262,16 setelah kepercayaan bisnis pabrikan Jepang jatuh ke -1 pada Februari dibandingkan dengan bulan sebelumnya 6, menurut jajak pendapat Reuters Tankan. Ini menandai pembacaan negatif pertama sejak April lalu.

Data itu muncul kurang dari seminggu setelah Jepang masuk resesi secara teknikal dan kehilangan posisinya sebagai negara dengan ekonomi global terbesar ketiga. Jajak pendapat bulanan Reuters dianggap sebagai indikator utama survei resmi Bank of Japan.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,17 persen ke posisi 2.653,31. Indeks ASX 200 di Australia merosot 0,66 persen ke posisi 7.608,4.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya