THR Lambat Cair, Laba Matahari Department Store Susut 51,17% di 2023

Pendapatan Matahari Department Store pada 2023 tercatat sebesar Rp 6,54 triliun. Pendapatan ini naik 1,30 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 6,45 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Feb 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2024, 12:14 WIB
PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) meluncurkan identitas dan citra barunya, Sabtu, 8 Oktober 2022. (Foto: Matahari)
Matahari akan bergerak maju dengan fokus khusus pada pembaruan gerai-gerai yang memiliki dampak besar dan berencana membuka empat hingga enam gerai baru pada tahun 2024. (Foto: Matahari)

Liputan6.com, Jakarta - PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) mengumumkan kinerja perseroan untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Pada periode tersebut, penjualan perseroan mengalami kenaikan. Namun seiring dengan beban pendapatan yang ikut naik, laba Matahari Department Store pada 2023 mengalami penurunan.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (27/2/2024), pendapatan LPPF pada 2023 tercatat sebesar Rp 6,54 triliun. Pendapatan ini naik 1,30 persen dibandingkan pendapatan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 6,45 triliun.

Bersama dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan pada 2023 juga naik menjadi Rp 2,23 triliun dari RP 2,05 triliun pada 2022. Sehingga, laba kotor perseroan turun 1,99 persen menjadi Rp 4,13 triliun pada 2023 dari Rp 4,4 triliun pada 2022.

Sepanjang 2023, membukukan beban usaha Rp 3,11 triliun dan kerugian lainnya Rp 28,37 miliar. Bersamaan dengan itu, perseroan membukukan penghasilan keuangan sebesar Rp 5,7 miliar dan beban keuangan Rp 350,94 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 675,36 miliar. Laba ini turun 51,17 persen dari laba 2022 yang tercatat sebesar RP 1,38 triliun.

Dari sisi aset perseroan sampai dengan 31 Desember 2023 naik menjadi Rp 5,88 triliun dari RP 5,75 triliun pada akhir 2022. Bersamaan dengan itu, liabilitas pada 2023 naik menjadi Rp 5,85 triliun dari Rp 5,17 triliun pada 2022. Sementara ekuitas susut signifikan menjadi Rp 30,74 miliar pada 2023 dari Rp 580,16 miliar pada 2022.

 

Kembangkan Omnichannel

Gerai PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (Foto: Matahari Department Store)
Gerai PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) (Foto: Matahari Department Store)

CEO Matahari, Monish Mansukhani  mengatakan, meskipun terdapat beberapa tantangan akibat melemahnya Lebaran karena keterlambatan THR dan periode mudik dini yang tidak terduga, Matahari mengalami kemajuan dalam sejumlah inisiatif strategis.

"Tim kami lebih siap menghadapi Lebaran kali ini dengan pilihan produk-produk yang lebih baru dan menarik. Kami bermaksud untuk mengakhiri tahun ini dengan portofolio gerai yang lebih kuat dan penawaran omnichannel yang lebih baik,” ujar dia.

Matahari akan bergerak maju dengan fokus khusus pada pembaruan gerai-gerai yang memiliki dampak besar dan berencana membuka empat hingga enam gerai baru pada tahun 2024. Dalam perjalanan omnichannel-nya, Perseroan berencana untuk membangun visibilitas atas persediaan vendor konsinyasi.

Matahari akan memperluas inisiatif pemenuhan pesanan dari gerai dari 56 ke 96 gerai. Jumlah anggota aktif Matahari Rewards telah mencapai 8,6 juta pada akhir 2023. Anggota aktif ini menyumbang kontribusi penjualan sebesar 79 persen, dibandingkan dengan 66 persen pada tahun sebelumnya.

Peningkatan ini sejalan dengan feedback positif pelanggan yang lebih tinggi, dengan NPS sebesar 73 di 2023, dibandingkan dengan 63 di 2022.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya