Liputan6.com, Jakarta - Maybank Indonesia membukukan laba sebelum pajak (PBT) naik 15,4 persen menjadi Rp 2,35 triliun pada 2023 dari periode 2022 Rp 2,04 triliun.
Laba setelah pajak dan kepentingan non-pengendali (PATAMI) tumbuh 18,5 persen menjadi Rp 1,74 triliun pada 2023 dari periode 2022 sebesar Rp 1,47 triliun. Demikian mengutip dari laman Maybank Indonesia, Kamis 7 Maret 2024.
Net interest income (NII) naik 3,7% didukung oleh imbal hasil aset yang lebih tinggi serta pendapatan terhadap komposisi aset yang membaik. Margin Bunga Bersih (Net Interest Margin/NIM) meningkat 7 bps menjadi 5 % meskipun biaya simpanan meningkat, seiring dengan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) sepanjang tahun.
Advertisement
Pendapatan fee-based naik 15,6% menjadi Rp2,03 triliun dari periode 2022 sebesar Rp1,76 triliun sehubungan dengan pendapatan fee transaksi Global Markets (GM) yang tumbuh 33,6% menjadi Rp181 miliar dari Rp136 miliar.
Bank juga mencatat pendapatan fee selain global markets yang naik 14,1% menjadi Rp1,85 triliun dari Rp1,62 triliun, ditopang oleh pendapatan fee atas asset recovery yang meningkat lebih dari lima kali lipat, fee bisnis kartu kredit yang meningkat 22,8% dan fee terkait pembiayaan otomotif roda dua yang tumbuh 5,2%.
Total kredit yang disalurkan mencapai Rp116,00 triliun, tumbuh 7,6% dari Rp107,82 triliun pada 2022. Hal ini seiring dengan iklim bisnis yang stabil dan daya beli masyarakat yang menguat pada 2023.
Kualitas aset Maybank Indonesia dinilai membaik berkat upaya pengawasan dan pemantauan serta pengendalian kredit yang terus dilakukan oleh Bank, diiringi iklim bisnis yang lebih baik. Pendapatan Operasional setelah Pencadangan naik 14,2% sehubungan dengan menurunnya pencadangan (CKPN) sebesar 11,9%. Saldo NPL kredit turun 9,8%.
Bank mencatat rasio Non-Performing Loan (NPL) membaik menjadi 2,9% (gross) dan 1,9% (net) pada Desember 2023 dari 3,5% (gross) dan 2,3% (net) pada Desember 2022.
Per Desember 2023, rasio Loan to Deposit (LDR) berada pada level 96,3% dan Liquidity Coverage Ratio (LCR) berada pada level yang sehat sebesar 210,2%, jauh diatas ketentuan regulator sebesar 100%.
Rasio Kecukupan Modal (CAR) tetap kuat sebesar 27,7% pada Desember 2023 dengan total modal tercatat sebesar Rp29,84 triliun pada akhir Desember 2023.
Kinerja Maybank
Sementara itu, induk usaha Perseroan, Maybank, bank keempat terbesar di Asia berdasarkan aset mencatat kenaikan laba bersih 17,5 persen menjadi 9,35 miliar Ringgit Malaysia (RM) pada 2023. Laba sebelum pajak tumbuh 5,6 persen menjadi 12,53 miliar Ringgit Malaysia dibandingkan 2022. Demikian dikutip dari keterangan resmi Perseroan, ditulis Kamis (7/3/2024).
Pencapaian tersebut ditopang pendapatan operasional yang lebih tinggi sehubungan dengan kondisi ekonomi di tingkat regional yang membaik serta provisi terkait net impairment yang turun signifikan.
Pendapatan operasional tumbuh 3,3% menjadi RM27,36 miliar didukung pendapatan non-bunga (noninterest income/NOII) yang naik 38,3% Y-o-Y sehubungan dengan meningkatnya pendapatan dari investasi dan perdagangan, nilai tukar valas, dan pendapatan fee yang lebih tinggi.
Sementara, pendapatan bunga turun 6,6% disebabkan marjin bunga bersih (NIM) tertekan sebesar 27 basis poin karena biaya dana yang lebih tinggi dan persaingan produk simpanan yang masih terus berlanjut walaupun intensitasnya menurun pada paruh kedua 2023.
Advertisement
Penyaluran Kredit Maybank
Penyaluran kredit tumbuh 9,2% YoY, ditopang peningkatan pasar domestik serta segmen bisnis. Biaya overhead tercatat sebesar RM13,39 miliar atau naik 11,7% dari tahun lalu sehubungan dengan meningkatnya biaya (cost) yaitu, biaya SDM dan biaya terkait kartu kredit yang bertambah, biaya penyusutan nilai aset Hak Pakai (Rights of Use/ROU) dan biaya Teknologi Informasi.
Hal ini menyebabkan laba operasional sebelum pencadangan (PPOP) Grup turun 3,8% Y-o-Y menjadi RM13,97 miliar. Provisi terkait Net impairment turun 39,5% menjadi RM1,68 miliar menyusul provisi pembiayaan yang turun 16,3% menjadi RM1,83 miliar oleh karena pemberlakuan writeback pembiayaan korporasi dan pencadangan yang dilakukan pada awal tahun 2022, serta writeback (net) pada investasi keuangan dan lainnya sebesar RM145,15 juta.
Hal ini menyebabkan tingkat net credit charge off pembiayaan turun 31 basis poin dari 40 basis poin pada tahun sebelumnya. Rasio Gross Impaired Loans (GIL) bruto meningkat sebesar 23 basis poin menjadi 1,34% dari 1,57% tahun lalu, sedangkan cakupan kerugian nilai kredit (loan loss coverage) tetap kuat pada 124,9% dari 131,2% pada tahun 2022. Grup secara aktif memberikan pendampingan kepada nasabah yang menghadapi masalah keuangan melalui restrukturisasi keuangan yang efektif.
Perkuat Posisi Maybank
Chairman Maybank Tan Sri Dato’ Sri Zamzamzairani Mohd Isa menuturkan, Maybank telah berhasil dalam mempertahankan fundamentalnya dengan tetap disiplin serta bertanggunggjawab dalam menjalankan bisnisnya demi memberikan dampak positif bagi komunitas.
Hal ini juga terus memperkuat posisi Maybank sebagai lembaga keuangan terkemuka di kawasan ASEAN meskipun berada di tengah ketidakpastian dan berbagai peristiwa geo-politik.
"Grup akan terus mengedepankan perbankan berbasis nilai melalui solusi dan layanan sebagai diferensiator strategis untuk mendorong peningkatan nilai ekonomi selaras dengan misi Humanising Financial Services,” kata dia.
Ia menambahkan, peluncuran beragam solusi digital akan dipercepat sejalan dengan model bisnis digital kami yang holistik dan berkelanjutan seperti yang tercakup pada agenda myimpact, yakni memenuhi gaya hidup nasabah dan kebutuhan bisnis yang end-to-end.
Selain itu, Perseroan juga mengumumkan pembagian dividen 60 sen per saham kepada pemegang saham untuk satu tahun penuh setelah pandemi COVID-19. Pembagian dividen itu termasuk nilai tertinggi melebihi kebijakan pembayaran dividen Maybank sebesar 40-60 persen. Dengan demikian, dividen yang dibayarkan Maybank dalam satu tahun menguat 6,7 persen dengan rasio pembayaran 77,4 persen setelah era pandemi COVID-19.
Advertisement
Strategi Perseroan
Sementara itu, President & Group CEO Maybank, Dato' Khairussaleh Ramli mengatakan upaya Maybank dalam mewujudkan strategi M25+ telah membuahkan hasil positif. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya kinerja bisnis topline, menguatnya kualitas aset di seluruh sektor dan pasar, serta di saat yang sama, menghadirkan pengalaman perbankan yang disertai dengan beragam offerings berbasis nilai kepada nasabah.
"Kami ingin memperdalam relasi dengan nasabah existing dan menggaet nasabah baru dengan menerapkan agility dalam menjalankan kegiatan usaha kami selaras dengan strategi M25+," kata dia.
"Komitmen kami untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan terus dikembangkan seiring dengan upaya memperkuat relasi dengan nasabah, mendiversifikasi aliran pendapatan, dan mengoptimalkan efisiensi terhadap aktivitas bisnis perbankan. Demikian juga, kami akan melakukan berbagai investasi strategis untuk memperkuat kapabilitas Bank, khususnya dalam mendukung kebutuhan bisnis maupun kegiatan operasional kami," ia menambahkan.