Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (19/3/2024). IHSG akan menguji 7.500-7.617.
IHSG merosot 0,35 persen ke posisi 7.302 dan masih didominasi oleh volume penjualan pada perdagangan Senin, 18 Maret 2024. Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pada label hitam, posisi IHSG sedang berada pada wave iii dari wave (iii) sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 7.500-7.617.
Baca Juga
“Pada label merah, IHSG sudah menyelesaikan wave (b) dan diperkirakan saat ini membentu wave (c) dari wave (iv) ke rentang area 7.219-7.238,” kata Herditya.
Advertisement
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 7.238,7.197 dan level resistance 7.444,7.492 pada Selasa pekan ini.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas dengan level support dan level resistance 7.250-7.325. “Bayang-bayang koreksi masih menghantui IHSG hari ini,” demikian ditulis dari laporan Pilarmas Investindo Sekuritas.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Elnusa Tbk (ELSA), dan PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk (SIDO).
Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Harum Energy Tbk (HRUM), dan saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) - Buy on Weakness
Saham ASSA terkoreksi 1,82% ke 810 disertai dengan munculnya volume penjualan.
Herditya menuturkan, saat ini, pihaknya perkirakan posisi ASSA berada di awal wave [ii] dari wave A, sehingga pergerakan ASSA masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu. "Manfaatkan koreksi ASSA untuk BoW," ujar dia.
Buy on Weakness: 750-790
Target Price: 885, 960
Stoploss: below 685
2.PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Accum Buy
Saham BBCA terkoreksi ke 10.150 dan masih didominasi oleh volume penjualan. "Posisi BBCA diperkirakan sedang berada di awal wave [iv] dari wave C, sehingga BBCA masih rawan melanjutkan koreksinya dan dapat dimanfaatkan untuk akumulasi," kata Herditya.
Accum Buy: 9.500-9.975
Target Price: 10.400, 10.700
Stoploss: below 9.300
3.PT Elnusa Tbk (ELSA) - Buy on Weakness
Saham ELSA terkoreksi 1,52% ke 390 dan disertai dengan munculnya volume penjualan.
"Posisi ELSA saat ini diperkirakan sedang berada pada bagian awal dari wave (ii) dari wave [c], sehingga pergerakan ELSA masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu," ujar dia.
Buy on Weakness: 384-388
Target Price: 400, 416
Stoploss: below 374
4.PT Industri Farmasi dan Jamu Sidomuncul Tbk (SIDO) - Buy on Weakness
SahamSIDO terkoreksi 0,83% ke 600 dan masih didominasi oleh volume penjualan. Herditya mengatakan, posisi SIDO masih berada di fase downtrendnya dan menembus MA200, saat ini posisi SIDO diperkirakan membentuk wave (iv) dari wave [c]. Manfaatkan koreksi SIDO untuk BoW.
Buy on Weakness: 565-595
Target Price: 635, 665
Stoploss: below 510
Advertisement
Penutupan IHSG pada 18 Maret 2024
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergejolak pada perdagangan saham Senin (18/3/2024). Pergerakan IHSG tersebut terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG melemah 0,35 persen ke posisi 7.302,44. Indeks LQ45 turun 0,39 persen ke posisi 993,60. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.
Pada perdagangan awal pekan ini, IHSG bergerak di level tertinggi 7.358,55 dan level terendah 7.300,94. Sebanyak 256 saham melemah sehingga menekan IHSG. Namun, 266 saham menguat sehingga tahan koreksi IHSG. 252 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.196.201 kali dengan volume perdagangan 17,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.675.
Investor asing membeli saham Rp 97,74 miliar pada awal pekan ini. Dengan demikian, sepanjang 2024, investor asing membeli saham Rp 26,20 triliun.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) menghijau. Sektor saham teknologi menguat 1,14 persen, dan catat penguatan terbesar. Lalu sektor saham basic mendaki 0,68 persen, sektor saham non-siklikal bertambah 0,43 persen, sektor saham industri mendaki 0,19 persen, sektor saham kesehatan naik 0,05 persen dan sektor saham properti mendaki 0,02 persen.
Sektor Saham
Sementara itu, sektor saham siklikal merosot 0,45 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham transportasi tergelincir 0,44 persen, sektor saham energi terpangkas 0,30 persen, sektor saham keuangan susut 0,21 persen, sektor saham infrastruktur melemah 0,24 persen.
Pada awal pekan ini, saham SIDO turun 0,83 persen ke posisi Rp 600 per saham. Saham SIDO dibuka stagnan di posisi Rp 605 per saham. Saham SIDO berada di level tertinggi Rp 610 dan terendah Rp 600 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.761 kali dengan volume perdagangan 150.635 saham. Nilai transaksi Rp 9,1 miliar.
Saham ASSA terpangkas 1,82 persen ke posisi Rp 810 per saham. Saham ASSA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 830 per saham. Saham ASSA berada di level tertinggi Rp 855 dan terendah Rp 810 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.310 kali dengan volume perdagangan 295.124 saham. Nilai transaksi Rp 24,5 miliar.
Advertisement
Sentimen yang Bayangi IHSG
Dikutip dari Antara, ada sejumlah sentimen pengaruhi IHSG. Dikutip dari laporan tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, dalam negeri, pasar bersikap wait and see menantikan hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang batas rekapitulasinya sampai 20 Maret 2024.
Bursa Asia bergerak menguat setelah hasil yang baik di China. Di mana secara tahunan Industrial Production periode Januari - Februari sebesar 7 persen atau meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 6,8 persen, serta lebih besar daripada konsensus sebesar 5 persen.
Kemudian Retail Sales China secara tahunan periode Januari - Februari sebesar 5,5 persen, atau lebih tinggi dibanding konsensus pasar yang sebesar 5,2 persen meskipun turun daripada periode sebelumnya yang sebesar 7,4 persen, di mana data ini menandakan aktivitas industri mulai memulih.
Pada pekan ini pasar cukup antusias menantikan rilisnya tingkat suku bunga Bank of Japan (BoJ) yang diproyeksikan berada di level 0 persen dan mengakhiri tingkat suku bunga negatifnya. Dari Amerika Serikat (AS), pasar juga menantikan pengumuman tingkat suku bunga The Fed yang diprediksi tetap di level 5,25- 5,5 persen, seiring dengan inflasi AS yang masih tinggi dan belum sesuai target The Fed yaitu 2 persen.