Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan pada Jumat (31/1/2025). Namun, penguatan IHSG tertahan pada sesi kedua perdagangan saham.
Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,50 persen ke posisi 7.109,19. Indeks LQ45 bertambah 0,73 persen ke posisi 823,54. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.
Baca Juga
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.174,74 dan level terendah 7.095,67. Sebanyak 330 saham menguat sehingga angkat IHSG. Sementara itu, 277 saham melemah dan 196 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.108.574 kali dengan volume perdagangan 15,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 10,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.295.
Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham consumer nonsiklikal naik 1,02 persen, dan catat penguatan terbesar. Sektor saham keuangan bertambah 0,90 persen, sektor saham energi menguat 0,72 persen, sektor saham industri naik 0,31 persen. Lalu sektor saham teknologi dan sektor saham transportasi masing-masing menanjak 0,30 persen.
Sementara itu, sektor saham infrastruktur turun 1,3 persen, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham basic merosot 0,34 persen, sektor saham consumer siklikal terpangkas 0,72 persen, sektor saham kesehatan susut 0,07 persen dan sektor saham properti melemah 0,17 persen.
Saham BBCA melambung jelang akhir pekan. Harga saham BBCA ditutup naik 3,28 persen ke posisi Rp 9.450 per saham. Harga saham BBCA dibuka naik 100 poin ke posisi Rp 9.250 per saham. Saham BBCA berada di level tertinggi Rp 9.500 dan level terendah Rp 9.225 per saham. Total frekuensi perdagangan 24.554 kali dengan volume perdagangan 1.286.148 saham. Nilai transaksi Rp 1,2 triliun.
Sementara itu, saham SMGA terperosok 4,62 persen ke posisi Rp 62 per saham. Harga saham SMGA dibuka stagnan di posisi Rp 65 per saham. Harga saham SMGA berada di level tertinggi Rp 65 dan level terendah Rp 61 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.229 kali dengan volume perdagangan 245.003 saham. Nilai transaksi Rp 1,5 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Saham TPIA menguat 1,43 persen ke posisi Rp 7.100 per saham. Harga saham TPIA dibuka naik 25 poin ke posisi Rp 7.025 per saham. Harga saham TPIA berada di level tertinggi Rp 7.650 dan level terendah Rp 6.950 per saham. Total frekuensi perdagangan 14.722 kali dengan volume perdagangan 433.613 saham. Nilai transaksi Rp 315,3 miliar.
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, penurunan tingkat suku bunga Bank Sentral Eropa, ditambah kuatnya data ekonomi Amerika Serikat telah membuat pasar bergoyang.
Dari dalam negeri, IHSG mampu mencatatkan kenaikan bahkan hingga di atas lebih dari 1 persen, Pilarmas Investindo menilai, hal itu memberikan sebuah gambaran akan harapan.
“Namun demikian, memang pergerakan naik dan turun, mencerminkan volatilitas yang tinggi di pasar untuk saat ini,” demikian seperti dikutip.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham ECII melonjak 34,01 persen
- Saham SHID melonjak 24,64 persen
- Saham RIGS melonjak 24,63 persen
- Saham GPSO melonjak 24,57 persen
- Saham RANC melonjak 24,45 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham OBAT terpangkas 24,86 persen
- Saham NOBU terpangkas 24,66 persen
- Saham DATA terpangkas 16,74 persen
- Saham BTEK terpangkas 16,67 persen
- Saham MDRN terpangkas 12,50 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 1,1 triliun
- Saham BBRI senilai Rp 813,4 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 659,9 miliar
- Saham OBAT senilai Rp 408,2 miliar
- Saham BBNI senilai Rp 379,4 miliar
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham WIRG tercatat 70.959 kali
- Saham AWAN tercatat 69.357 kali
- Saham BBRI tercatat 34.970 kali
- Saham PSAB tercatat 33.391 kali
- Saham DATA tercatat 31.448 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia sebagian besar menguat pada Jumat, 31 Januari 2025 setelah wall street naik seiring investor menilai laba raksasa perusahaan teknologi.
Mengutip CNBC, indeks Nikkei 225 di Jepang menguat 0,15 persen dan ditutup ke posisi 39.572,49. Indeks Topix bertamabh 0,24 persen dan ditutup ke posisi 2.788,66.
Indeks harga konsumen tidak termasuk makanan segar, naik 2,5 persen year on year (YoY) pada Januari, dibandingkan 2,4 persen pada bulan sebelumnya. Pembacaan terbaru sejalan dengan estimasi Reuters.
Selain itu, tingkat pengangguran Jepang pada Desember turun menjadi 2,4 persen dari 2,5 persen pada bulan sebelumnya, meleset dari estimasi Reuters sebesar 2,5 persen.
Sementara itu, penjualan ritel Jepang pada Desember naik 3,7 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan output industri pada Desember tumbuh 0,3 persen month on month (MoM) dari 2,2 persen pada bulan sebelumnya.
Indeks Kospi Korea Selatan terpangkas 0,77 persen ke level 2.517,37. Sedangkan indeks Kosdaq mendatar ke posisi 728,29 setelah turun selama empat hari.
Di Australia, indeks ASX 200 menguat dalam tiga hari berturut-turut hingga ditutup ke level tertinggi sepanjang masa. Indeks naik 0,45 persen menjadi 8.532,30.
Indeks harga produsen Australia menguat 3,7 persen sepanjang tahun hingga Desember 2024, berdasarkan data yang dirilis Biro Statistik Australia.
Indeks acuan Nifty di India menguat 1,18 persen. Sedangkan indeks BSE Sensex menguat 0,94 persen. Bursa saham Hong Kong dan China masih libur Imlek.
Advertisement