Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada Kamis, (30/1/2025) usai libur panjang Isra Mikraj dan Imlek. Koreksi IHSG terjadi juga di tengah mayoritas sektor saham memerah dan usai keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).
Mengutip data RTI, IHSG tersungkur 1,29 persen ke posisi 7.073,47. Indeks LQ45 turun 1,67 persen ke posisi 817,55. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.
Baca Juga
Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.168,58 dan level terendah 7.042,68. Sebanyak 389 saham melemah sehingga menekan IHSG. 206 saham menguat dan 213 saham diam di tempat.
Advertisement
Total frekuensi perdagangan 1.231.378 kali dengan volume perdagangan 18,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,1 triliun. Investor asing menjual saham Rp 397,71 miliar. Sepanjang 2025, investor asing lepas saham Rp 4 triliun.
Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham teknologi bertambah 1,06 persen dan sektor saham consumer nonsiklikal naik 0,12 persen.
Sementara itu, sektor saham basic tersungkur 2,55 persen dan pimpin koreksi. Sektor saham energi terpangkas 0,31 persen, sektor saham industri melemah 1,23 persen, dan sektor saham consumer siklikal merosot 0,17 persen. Selanjutnya sektor saham kesehatan melemah 0,10 persen, sektor saham keuangan terperosok 0,46 persen. Lalu sektor saham properti merosot 1,61 persen, sektor saham infrastruktur turun 1,32 persen dan sektor saham transportasi susut 0,56 persen.
Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham BSSR turun 0,69 persen ke posisi Rp 4.290 per saham. Harga saham BSSR dibuka stagnan di posisi Rp 4.320 per saham. Saham BSSR berada di level tertinggi Rp 4.330 dan level terendah Rp 4.290 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.041 kali dengan volume perdagangan 4.830 saham. Nilai transaksi Rp 2,1 miliar.
Selain itu, harga saham NISP susut 0,38 persen ke posisi Rp 1.325 per saham. Harga saham NISP dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 1.320 per saham. Saham NISP berada di level tertinggi Rp 1.330 dan level terendah Rp 1.315 per saham. Total frekuensi perdagangan 683 kali dengan volume perdagangan 26.351 saham. Nilai transaksi Rp 3,5 miliar.
Apa Saja Sentimen IHSG?
Mengutip Antara, dalam kajian tim riset Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, setelah pertemuan bank sentral AS atau the Fed dini hari tadi, pelaku pasar dan investor merespons berita itu dengan konotasi kurang baik.
Bursa Asia pada perdagangan hari ini dibuka penuh dengan warna- warni terkait dengan perlambatan penurunan tingkat suku bunga lanjutan, meskipun sebetulnya melambatnya pemangkasan tingkat suku bunga tersebut sudah disampaikan pada Desember 2024.
Advertisement
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
- Saham INET meroket 35 persen
- Saham DOOH meroket 34,26 persen
- Saham LION meroket 25 persen
- Saham WIFI meroket 25 persen
- Saham NOBU meroket 24,79 persen
Â
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
- Saham BSML merosot 26,06 persen
- Saham DATA merosot 24,84 persen
- Saham POLU merosot 20,95 persen
- Saham ANDI merosot 12,50 persen
- Saham KOTA merosot 12,50 persen
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
- Saham BBCA senilai Rp 1,4 triliun
- Saham BBRI senilai Rp 907,3 miliar
- Saham BMRI senilai Rp 620,6 miliar
- Saham AADI senilai Rp 500,9 miliar
- Saham BRMS senilai Rp 443,4 miliar
Â
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
- Saham BBCA tercatat 67.740 kali
- Saham BBRI tercatat 43.510 kali
- Saham BRMS tercatat 39.962 kali
- Saham INET tercatat 33.537 kali
- Saham WIFI tercatat 33.331 kali
Bursa Saham Asia Pasifik
Mengutip Antara, Bursa saham regional Asia pada Kamis sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 99,19 poin atau 0,25 persen ke level 38.513,93.
Selanjutnya, indeks Shanghai melemah 2,03 poin atau 0,06 persen ke posisi 3.250,60, indeks Kuala Lumpur turun 6,28 poin atau 0,40 persen ke posisi 1.552,69, dan indeks Straits Times menguat 4,36 poin atau 0,00 persen ke 3.801,07.
Advertisement