Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melemah terbatas pada perdagangan Senin (3/6/2024). IHSG akan menguji 6.940-6.958 pada awal pekan ini.
IHSG melemah 0,90 persen ke posisi 6.970 pada penutupan perdagangan Jumat, 31 Mei 2024 dan disertai dengan munculnya peningkatan volume penjualan.
Baca Juga
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini IHSG diperkirakan berada pada akhir wave (iii) dari wave C dari wave (2) sehingga koreksi IHSG akan relatif terbatas dan berpeluang berbalik menguat.
Advertisement
“Adapun koreksi IHSG diperkirakan untuk menguji 6.940-6.958 terlebih dahulu, setelahnya IHSG akan menguat ke 7.027-7.080,” ujar dia.
Herditya menuturkan, IHSG akan berada di level support 6.926,6.886 dan level resistance 7.171,7.236 pada perdagangan Senin, 3 Juni 2024.
Sementara itu, dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG akan menguat terbatas dengan level support dan level resistance 6.880-7.000.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Essa Industries Indonesia Tbk (ESSA), dan saham PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Barito Pacific Tbk (BRPT) - Buy on Weakness
Saham BRPT menguat 1,43% ke 1.065 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakan BRPT pun sudah menutup gap yang ada.
"Saat ini, posisi BRPT diperkirakan berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b], sehingga koreksinya akan relatif terbatas dan berpeluang menguat kembali," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.000-1.065
Target Price: 1.140, 1.295
Stoploss: below 960
2.PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) - Buy on Weakness
Saham DOID menguat 0,91% ke 555 dan masih disertai munculnya volume pembelian, penguatannya pun mampu berada di atas MA20. "Saat ini, posisi DOID diperkirakan berada pada bagian dari wave (iv) dari wave [c], sehingga DOID masih rawan terkoreksi dahulu," tutur Herditya.
Buy on Weakness: 486-540
Target Price: 585, 625
Stoploss: below 460
3.PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA) - Buy on Weakness
Saham ESSA terkoreksi 5,52% ke 770 disertai munculnya volume pembelian, koreksinya pun telah menembus MA20. Herditya mengatakan, pihaknya perkirakan, posisi ESSA saat ini berada pada bagian dari wave [iv] dari wave C, sehingga ESSA masih rawan terkoreksi terlebih dahulu.
Buy on Weakness: 680-765
Target Price: 825, 910
Stoploss: below 640
4.PT Ulima Nitra Tbk (UNIQ) - Trading Buy
Saham UNIQ menguat 14,86 ke 510 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya masih mampu berada di atas MA20. "Saat ini, posisi UNIQ diperkirakan berada pada bagian dari wave [v] dari wave 3, sehingga UNIQ masih berpeluang melanjutkan penguatannya," kata dia.
Trading Buy: 478-500
Target Price: 530, 555
Stoploss: below 468
Advertisement
Penutupan IHSG pada 31 Mei 2024
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Jumat sore ini. Pelemahan IHSG ini menjelang rilis data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup melemah 63,39 poin atau 0,90 persen ke posisi 6.970,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,69 poin atau 0,31 persen ke posisi 871,42.
“Puncak perhatian investor akan tertuju pada rilis data PCE Price Index AS yang merupakan indikator favorit Federal Reserve untuk mengukur inflasi," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dikutip dari Antara, Jumat (31/5/2024).
Pada Jumat ini, merupakan hari yang cukup sibuk karena investor mengantisipasi sejumlah rilis data ekonomi dari kawasan Asia dan juga dari negara-negara maju.
Dari Asia, data Industrial Production dan Penjualan Ritel dari Korea Selatan dan Jepang rilis pada hari ini, serta Jepang juga di jadwalkan merilis data Tingkat Pengangguran dan data Inflasi (CPI) bagi wilayah Tokyo dan sekitarnya.
China di jadwalkan merilis data resmi Purchasing Managers’ Index (PMI) yang meliputi General PMI, Manufacturing PMi dan Non-Manufacturing PMI.
Kemudian, dari Eropa, investor menunggu rils data Inflasi zona Euro dan data pertumbuhan ekonomi (PDB) Perancis dan Italia.
Gerak IHSG
Dibuka menguat IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG akhirnya harus menyerah dan lengser ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor menguat yaitu sektor keuangan yang naik 0,43 persen.
Sedangkan, sepuluh sektor turun dipimpin sektor infrastruktur yang turun 3,17 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor industri yang turun masing- masing sebesar 2,49 persen dan 2,12 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu UNIQ, SCMA, NASI, INDY dan MKAP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni MHKI, AREA, BIPI, SMLE, dan KPIG.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.016.144 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,05 miliar lembar saham senilai Rp 35,33 triliun. Sebanyak 199 saham naik, 372 saham menurun, dan 209 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 433,79 poin atau 1,14 persen ke 38.487,89, indeks Hang Seng melemah 150,58 poin atau 0,83 persen ke 18.079,60, indeks Shanghai melemah 4,86 poin atau 0,16 persen ke 3.086,81.dan indeks Strait Times menguat 13,21 poin atau 0,40 persen ke 3.336,59
Advertisement