Alasan Bank Mandiri Lepas 60% Saham Mandiri Inhealth

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) meraih dana Rp 1,71 triliun usai lepas saham Mandiri Inhealth kepada IFG.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Jul 2024, 06:30 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2024, 06:30 WIB
Alasan Bank Mandiri Lepas Saham Mandiri Inhealth
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menjual dan mengalihkan 600.000 saham atau setara 60 persen dari seluruh saham yang diterbitkan oleh Mandiri Inhealth kepada IFG Life pada 26 Juni 2024.(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah menjual dan mengalihkan 600.000 saham atau setara 60 persen dari seluruh saham yang diterbitkan oleh Mandiri Inhealth kepada IFG Life pada 26 Juni 2024.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), 27 Juni 2024, ditulis Senin (1/7/2024), divestasi Mandiri Inhealth tersebut termasuk transaksi afiliasi mengingat Bank Mandiri dan IFG Life merupakan perusahaan yang secara langsung dan tidak langsung dikendalikan oleh Pemerintah Indonesia.

“Transaksi ini dilakukan dengan pihak terafiliasi dengan mempertimbangkan divestasi Mandiri Inhealth dilakukan dalam rangka konsolidasi industri asuransi nasional dengan IFG sebagai holding perusahaan asuransi milik negara,” demikian seperti dikutip dari keterbukaan informasi BEI.

Transaksi itu dinilai diperlukan sinergi antar pihak yang terafilasi untuk merealisasikan tujuan itu. “Divestasi ini diharapkan akan meningkatkan potensi sinergi bisnis dan melengkapi kapabilitas yang ada, sehingga dapat memberikan manfaat yang lebih luas dan optimal bagi masyarakat,” demikian dikutip.

Adapun Bank Mandiri meraih dana Rp 1,71 triliun dari divestasi Mandiri Inhealth.Transaksi Divestasi Mandiri Inhealth bukanlah suatu transaksi material sebagaimana diatur dalam POJK No. 17/2020, mengingat nilai transaksi setara dengan 0,59% dari ekuitas Perseroan berdasarkan laporan keuangan tahunan konsolidasian Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 dan akibatnya tidak mencapai ambang batas transaksi material sebesar 20% sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Ayat 1 POJK No. 17/2020.

Setelah transaksi pelepasan saham Mandiri Inhealth, Bank Mandiri kini memiliki 200.000 lembar saham Mandiri Inhealth senilai Rp 200 miliar atau setara 20 persen dari seluruh saham ditempatkan Mandiri Inhealth.

Superapps Livin' by Mandiri Punya Fitur Baru, Kini Bisa Akses KPR

Bank Mandiri resmi merilis fitur baru dalam aplikasi Livin' by Mandiri. Kali ini ada fitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang bisa diakses oleh nasabah. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Bank Mandiri resmi merilis fitur baru dalam aplikasi Livin' by Mandiri. Kali ini ada fitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang bisa diakses oleh nasabah. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Darmawan Junaidi resmi merilis fitur baru dalam aplikasi Livin' by Mandiri. Kali ini ada fitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang bisa diakses oleh nasabah.

Darmawan menegaskan, sederet fitur yang dirilis merupakan upaya inovasi untuk menangkap keperluan masyarakat. Tentunya, selain dari layanan transaksi perbankan.

“Saya percaya bahwa inovasi dan kualitas adalah kunci dalam menghadirkan pengalaman perbankan terbaik bagi nasabah kami. Sudah menjadi komitmen kami di Bank Mandiri untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan melalui inovasi-inovasi terdepan," ucap Darmawan dalam kampanye bertajuk #BeyondSuperAPP, di Sarinah, Jakarta, Jumat (28/6/2024).

Darmawan menyebut, fitur terbaru Livin’ KPR akan memudahkan nasabah dalam mengajukan KPR. Nasabah dapat mencari rumah yang sesuai dengan kebutuhan mereka sekaligus mengajukan KPR di Livin' by Mandiri.

"Kehadiran fitur Livin’ KPR diharapkan dapat mengoptimalkan akuisisi KPR dan meningkatkan portfolio Mandiri KPR di tahun 2024. Saat ini, pencairan KPR Bank Mandiri telah meningkat sebesar 31,4 persen secara year-on-year (yoy)," ucap dia.

Fitur ini menawarkan berbagai kemudahan seperti pilihan properti variatif, suku bunga kompetitif, diskon biaya provisi, serta formulir pengajuan yang simpel. Nasabah dapat dengan mudah mencari properti sesuai preferensi harga dan ketersediaan fasilitas umum di sekitarnya. 

Pada saat yang sama turut merencanakan keuangan dengan fitur Simulasi Angsuran, serta memantau status aplikasi KPR secara real-time melalui Tracking KPR.

"Sebagai super app terdepan di bidang finansial dan gaya hidup, Livin’ by Mandiri telah menjadi andalan dalam mempermudah transaksi harian serta menghadirkan hiburan yang membawa kebahagiaan bagi pengguna, seperti fitur kami Livin’ KPR dan Livin’ Sukha,” ujarnya.

 

Transaksi Livin

Bank Mandiri resmi merilis fitur baru dalam aplikasi Livin' by Mandiri. Kali ini ada fitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang bisa diakses oleh nasabah. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Bank Mandiri resmi merilis fitur baru dalam aplikasi Livin' by Mandiri. Kali ini ada fitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang bisa diakses oleh nasabah. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Darmawan menuturkan, hingga Mei 2024, tercatat pengguna aplikasi Livin' by Mandiri telah menembus 25,4 juta. Angka ini naik 37 persen secara year-on-year (YoY). 

Bahkan, dari jumlah tersebut, total nilai transaksi Livin' by Mandiri hingga akhir Mei 2024 telah mencapai Rp 1.552 triliun dengan volume transaksi sebesar 1,45 miliar transaksi secara year to date (ytd).

"Sejak diluncurkan pada Oktober 2021, Livin’ by Mandiri telah memenuhi kebutuhan nasabah dalam menabung, bertransaksi, meminjam, dan mengembangkan finansial melalui ratusan fitur inovatif. Nasabah dapat membuka rekening baru di 120 negara dengan kartu SIM lokal," bebernya.

Hingga kuartal I 2024, Livin’ by Mandiri menghadirkan fitur pembayaran QRIS dengan tiga pilihan sumber dana (tabungan, kartu kredit, dan paylater), Tap to Pay, QR Cross Border, dan Solusi Valas yang memungkinkan nasabah untuk bertransaksi di luar negeri tanpa konversi. 

Tak hanya transaksi finansial, nasabah juga dapat menikmati layanan Livin’ by Mandiri untuk memenuhi kebutuhan gaya hidup melalui fitur Sukha. 

Nasabah dapat melakukan pembelian tiket konser, belanja di ratusan online merchant tanpa perlu pindah aplikasi seperti tiket pesawat, kereta api, dan transportasi lainnya, hingga menikmati konten menarik di SukhaTV, SukhaReels, dan SukhaNews.

 

 

Bos Bank Mandiri Pamer Aplikasi Livin' Bisa Diakses di Seluruh Dunia

Bank Mandiri resmi merilis fitur baru dalam aplikasi Livin' by Mandiri. Kali ini ada fitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang bisa diakses oleh nasabah. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)
Bank Mandiri resmi merilis fitur baru dalam aplikasi Livin' by Mandiri. Kali ini ada fitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang bisa diakses oleh nasabah. (Foto: Liputan6.com/Arief RH)

Sebelumnya, Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Darmawan Junaidi memamerkan keunggulan aplikasi Livin' by Mandiri. Bahkan, dia mengklaim superapps itu bisa diakses di seluruh negara.

Dia menuturkan, ini menjadi bukti kalau aplikasi yang dikembangkan Bank Mandiri tidak kalah saing dengan negara-negara lain. Dia menyebut, tidak ada perbankan di negara lain yang mampu mencatatkan hal tersebut.

"Kita ingin seluruh masyarakat Indonesia melengkapi bahwa ada beyond superapps yang dimiliki oleh bank di Indonesia yang tak kalah bersaing," kata Darmawan dalam kampanye bertajuk #BeyondSuperAPP, di Sarinah, Jakarta, Jumat (28/6/2024).

"Bahkan mungkin di negara lain belum ada seperti Livin' yang bisa digunakan di seluruh dunia, seluruh Indonesia sudah pasti," ia menambahkan.

Tercatat, Livin' by Mandiri mampu menjangkau ke 120 negara di dunia. Aplikasi ini bisa diakses calon nasabah dengan bermodalkan kartu SIM lokal.

"Jangan sampai ketinggalan, dan saya yakin kalau di antara teman-teman sudah ada yang menggunakan Livin' dan yang belum pakai Livin' pasti ini akan iri karena banyak sekali kemudahan dan ketertarikan dan juga penawaran yang menarik yang ada di beyond superapps Livin'," ungkap dia.

Hingga Mei 2024, tercatat pengguna aplikasi Livin' by Mandiri telah menembus 25,4 juta. Angka ini naik 37 persen secara year-on-year (YoY). 

Bahkan, dari jumlah tersebut, total nilai transaksi Livin' by Mandiri hingga akhir Mei 2024 telah mencapai Rp 1.552 triliun dengan volume transaksi sebesar 1,45 miliar transaksi secara year to date (ytd).

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya