Komitmen Pangkas Karbon, Merdeka Copper Gold Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Taman Wisata Angke

Grup Merdeka membangun kesadaran kolektif karyawan melalui program konservasi lingkungan berkelanjutan, sehingga hasilkan aksi nyata yang positif terhadap kelestarian lingkungan.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Jul 2024, 17:21 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 17:21 WIB
Komitmen Pangkas Karbon, Merdeka Copper Gold Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Taman Wisata Angke
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menanam 1.000 bibit mangrove di kawasan pesisir dan taman wisata yang dilakukan pada Hari Mangrove Sedunia. (Foto: Liputan6.com/Pipit IR)

Liputan6.com, Jakarta - PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menanam 1.000 bibit mangrove di kawasan pesisir dan taman wisata yang dilakukan pada Hari Mangrove Sedunia pada, Kamis 25 Juli 2024.

Penanaman 1.000 bibit mangrove yang diinisiasi Grup Merdeka, setidaknya diperkirakan dapat menyerap 25.000 Kg karbon per tahun lewat 1.000 bibit yang telah ditanam dan menjadi pohon.

Grup Merdeka lewat anak perusahaan PT Bumi Suksesindo (PT BSI) yang mengelola operasi Tambang Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur, telah terlebih dahulu melakukan inisiatif substitusi dan efisiensi energi dengan penggunaan listrik dari sumber energi terbarukan dan penggunaan biosolar B35 untuk alat berat tambang.

Selain itu, BSI secara rutin melaksakan kegiatan pelestarian lingkungan berupa Pelepasan Tukik, Transplantasi Terumbu Karang, Penanaman Mangrove dan lainnya. PT BSI juga banyak menggandeng Balai dan Kelompok Masyarakat peduli lingkungan dalam kegiatan-kegiatan tersebut.

Dengan semangat yang sama sebagai langkah nyata pengurangan emisi karbon, Grup Merdeka secara berkala melakukan berbagai aksi lingkungan positif yang berbasis reklamatif dan revegetasi, salah satunya melalui penanaman bibit mangrove ini.

Direktur PT Bumi Suksesindo, Cahyono Seto yang hadir dalam kegiatan penanaman mangrove di Taman Wisata Angke Jakarta, mengatakan aksi lingkungan yang dilakukan Grup Merdeka yang dilakukan pada tiap unit usaha, tidak hanya untuk menunjukkan sebuah komitmen perusahaan, namun juga mengajak para karyawan dalam upaya preventif menghindari kerusakan lingkungan.

"Selain berkontribusi terhadap lingkungan lewat penanaman bibit mangrove, Grup Merdeka juga membangun kesadaran kolektif para karyawan melalui program konservasi lingkungan berkelanjutan, sehingga menghasilkan aksi nyata yang positif terhadap kelestarian lingkungan sekitar,” kata Seto, Kamis (25/7/2024).

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengurangan Emisi Karbon

Ilustrasi emisi karbon (unsplash)
Ilustrasi emisi karbon (unsplash)

Selain komitmen konservasi lingkungan berkelanjutan, Grup Merdeka juga melakukan pengurangan emisi karbon lewat penggunaan 100% Energi Baru Terbarukan (EBT) di Tambang Emas Tujuh Bukit di Banyuwangi, Jawa Timur.

Energi terbarukan yang dipasok ke operasi Tambang Tujuh Bukit berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Jawa Barat. Penggunaan energi terbarukan oleh PT BSI mengurangi emisi Gas Rumah Kaca Lingkup 2 hingga 100 persen pada operasi tambang ini.

Sementara Tambang Tembaga Wetar sedang mengkaji penggunaan solar panel untuk menggantikan penggunaan Genset untuk mendukung kegiatan operasinya. Upaya Merdeka dalam mengurangi emisi GRK yang dihasilkan dari kegiatan operasinya, juga mencakup penggantian energi ke energi ramah lingkungan, penghematan bahan bakar, penggunaan biosolar, dan penanaman pohon dan mangrove.

Pada 2023, inisiatif dekarbonisasi yang dilakukan melalui penggantian bahan bakar Biodiesel B30 ke B35, campuran biofuel 35% yang lebih ramah lingkungan, mampu menurunkan emisi sebesar 249,22 ton CO2(e).

"Grup Merdeka senantiasa mengedepankan pencapaian maksimal pada kinerja lingkungan dalam menekan efek gas rumah kaca. Komitmen dan kerja keras inilah yang membuat reputasi Merdeka dalam penanganan ESG diakui secara global”, lanjut Seto.

Sebagai perusahaan dengan capaian ESG rating A berdasarkan penilaian Morgan Stanley Capital International (MSCI) sejak 2023, PT Merdeka Copper Gold Tbk berkomitmen untuk memperkuat reputasi sebagai perusahaan dengan tingkat kinerja ESG yang tinggi. Aspek kinerja lingkungan yang berdampak baik terhadap ekosistem dan masyarakat, menjadi prinsip mutlak yang harus dijalankan Grup Merdeka.


Merdeka Copper Gold Lunasi Obligasi Rp 963,55 Miliar

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) (Foto: laman PT Merdeka Copper Gold Tbk)
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) (Foto: laman PT Merdeka Copper Gold Tbk)

Sebelumnya, PT Merdeka Copper Gold Tbk melunasi pokok serta pembayaran bunga ke-12 dari obligasi berkelanjutan II Merdeka Copper Gold Tahap I Tahun 2021 seri B.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (27/2/2024), PT Merdeka Copper Gold Tbk memiliki obligasi yang jatuh tempo pada 26 Maret 2024 terdiri dari pokok obligasi sebesar Rp 940,40 miliar dan bunga ke-12 senilai Rp 23,15 miliar.

“Jumlah pelunasan pokok dan pembayaran bunga ke-12 obligasi sebesar Rp 963,55 miliar serta telah dibayarkan pada 26 Maret 2024 kepada pemegang obligasi oleh PT Kustodian Sentral Efek Indonesia sebagai agen pembayaran yang telah ditunjuk oleh Perseroan,” tulis Sekretaris Perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk, Adi Adriansyah Sjoekri.

Perseroan melunasi pokok dan membayar bunga ke-12 obligasi berasal dari dana yang diperoleh Perseroan dari hasil penerbitan obligasi berkelanjutan IV Merdeka Copper Gold Tahap V tahun 2024 dan kas internal Perseroan.

“Tujuan dilaksanakannya transaksi tersebut adalah agar Perseroan dapat melakukan pelunasan pokok serta pembayaran bunga ke-12 dari obligasi yang telah jatuh tempo tersebut,” tulis dia.

Perseroan menyatakan dengan dilakukan pelunasan atas pokok dan pembayaran bunga ke-12 obligasi itu seluruh kewajiban Perseroan atas obligasi tersebut telah berakhir.

“Selanjutnya tidak ada dampak material lain atas pelunasan pokok dan bunga kedua belas obligasi terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan,” ujar Adi.


Private Placement Merdeka Copper Gold

Pergerakan IHSG Turun Tajam
Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) berencana melakukan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) tahap I atau private placement.

Pada aksi tersebut, Merdeka Copper Gold menerbitkan saham biasa sebanyak- banyaknya 362.133.000 saham. Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (19/3/2024), rencana aksi ini telah mendapat restu pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 10 Juni 2022.

Penerbitan saham tambahan PMTHMETD tahap I dijadwalkan pada 26 Maret 2024. Kemudian pada 27 Maret 2024 dijadwalkan untuk pencatatan saham tambahan hasil PMTHMETD tahap I. Pada hari yang sama, akan diumumkan hasil pelaksanaan PMTHMETD tahap I.

Sebelumnya, pada 10 Juni 2022, pemegang saham menyetujui rencana private placement atas sebanyak-banyaknya 2,29 miliar lembar saham atau maksimal 10 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan atau disetor perseroan. Persetujuan private placement ini bertujuan memberikan fleksibilitas pendanaan untuk perseroan dalam pengembangan kegiatan usaha dan mendukung potensi ekspansi.

RUPS saat itu juga menyetujui rencana untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham maksimal 0,5 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor MDKA dengan alokasi dana maksimal sebesar Rp 600 miliar. Pada 2023, MDKA mencatat peningkatan produksi emas menjadi 138.666 ounce (oz), naik 11 persen secara tahunan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya