1.008 Karyawan Telkom Ikut Program Pensiun Dini di Semester 1 2024

Dengan mengeluarkan perhitungan program Pensiun Dini, normalisasi EBITDA Telkom Indonesia tumbuh 1,9%persen YoY sebesar Rp 39,1 triliun dengan EBITDA margin 51,9 persen.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 26 Agu 2024, 15:20 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2024, 15:20 WIB
Telkom Indonesia.
PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom).

Liputan6.com, Jakarta - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) telah menjalankan program pensiun dini terhadap 1.008 karyawannya pada semester satu 2024. Langkah ini dilakukan perseroan sebagai salah satu efisiensi. 

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia Heri Supriadi menjelaskan (EBITDA) perseroan sedikit mengalami penurunan karena adanya program pensiun dini yang diikuti oleh kurang lebih 1.008 karyawan pada semester satu 2024. 

“Diharapkan dengan adanya program ini, Telkom akan menjadi perusahaan yang lebih ramping dan meningkatkan talenta digital, sehingga akan berdampak positif pada efisiensi dan produktivitas perseroan,” kata Heri dalam acara  Public Expose Live 2024 Tekom, Senin (26/8/2024).

Dengan mengeluarkan perhitungan program Pensiun Dini, normalisasi EBITDA tumbuh 1,9%persen YoY sebesar Rp 39,1 triliun dengan EBITDA margin 51,9 persen.

Adapun Heri mengungkapkan program pensiun yang dijalankan pada semester satu 2024 tidak akan dilanjutkan pada semester kedua. Dari sisi kinerja perusahaan, Heri optimis pertumbuhan kinerja Telkom pada semester dua 2024. 

Heri menuturkan hal ini dapat dilihat dari sektor Telco yang masih menjadi kebutuhan di Indonesia. Kemudian masih adanya potensi pertumbuhan data payload di segmen seluler yang cukup sehat hingga double digit juga menjadi pendorong pertumbuhan perseroan pada semester dua 2024.

“Selain itu, penetrasi yang masih rendah untuk sektor fix broadband. Artinya ini memberikan peluang cukup besar di sektor fix broadband di Indonesia,” jelas Heri.

Adapun dari sektor bisnis data center, bisnis tower serta enterprise yang masih terus bertumbuh, heri menyebut Telkom melihat secara keseluruhan masih menikmati pertumbuhan industri dan menjadi katalis pertumbuhan.

Telkom Perluas Solusi AI untuk Dorong Transformasi Digital di Indonesia

Solusi AI Telkom
Solusi AI Telkom. Credit: Telkom Indonesia

PT Telkom Indonesia (Telkom) terus memperluas cakupan solusi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) demi mendukung transformasi digital di berbagai sektor.

Langkah strategis ini sejalan dengan kebutuhan saat ini dan diyakini membawa dampak positif yang signifikan bagi para pelaku usaha di Indonesia, terutama usaha kecil menengah (UKM).

EVP Digital Business and Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, menegaskan bahwa seluruh layanan AI yang disediakan perusahaan merupakan bagian dari strategi besar pengembangan AI Telkom.

"Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, baik internal maupun eksternal perusahaan, serta mendorong inovasi bisnis untuk membuka peluang baru," ujar Komang melalui keterangannya, Senin (15/7/2024).

Ia menambahkan langkah Telkom sejalan dengan rekomendasi Indonesia Digital Society Forum, yaitu mengembangkan infrastruktur AI yang aman dan andal dengan jaringan internet cepat dan platform cloud.

"Telkom berkomitmen untuk terus mengembangkan solusi AI yang relevan dengan kebutuhan berbagai sektor, dengan memanfaatkan infrastruktur pusat data AI yang terjamin keamanannya," Komang memungkaskan.

Tanggapan Praktisi Digital

Menurut anggota Startup Bandung sekaligus pendiri layanan bisnis digital, Terry Djony, komitmen Telkom untuk memperluas penggunaan AI, khususnya dalam layanan chatbot, dinilai sangat tepat sasaran.

"Hal ini dapat memberikan dampak positif signifikan pada berbagai sektor usaha di Indonesia," ujar Terry.

Ia mencontohkan, pemanfaatan AI di bidang customer service akan semakin terintegrasi, mulai dari awal interaksi pelanggan hingga evaluasi kualitas layanan.

Sementara Head of Knowledge & AI Enclave Kolaborasi Global, Arfan Wicaksono, menyebut Telkom memiliki berbagai layanan AI yang telah dikembangkan, seperti Chatbot MONA pada produk Netmonk.

"Chatbot berteknologi AI ini terbukti meningkatkan Quality of Experience (QoE) pengguna dan membantu optimalisasi jaringan," ia menuturkan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya