Kredit Bank Raya Indonesia Tumbuh Rp 6,8 Triliun di Q2-2024

PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) mencatatkan pertumbuhan positif untuk total kredit pada kuartal II 2024 sebesar Rp 6,8 triliun

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Agu 2024, 14:20 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 14:20 WIB
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO).
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO).

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) mencatatkan pertumbuhan positif untuk total kredit pada kuartal II 2024 sebesar Rp 6,8 triliun atau tumbuh sebesar 12,1 persen secara tahunan (yoy).

Pertumbuhan tersebut turut menopang pertumbuhan total aset Bank Raya di Kuartal II 2024 menjadi sebesar Rp 13,1 Triliun, naik 9,0 persen (yoy).

Laporan tersebut dipaparkan AGRO dalam Public Expose Live 2024 yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, Selasa (27/8/2024).

Direktur Utama Bank Raya Indonesia Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan, dengan adanya permintaan pasar yang tinggi terhadap produk perbankan digital, Bank Raya melihat kesempatan untuk berinovasi semakin luas.

"Maka kolaborasi menjadi pendongkrak untuk pertumbuhan bisnis kami, agar semakin banyak masyarakat yang dapat memanfaatkan produk digital Bank Raya. Sehingga ke depan, kami akan terus memperluas dan memperdalam kolaborasi dengan sejumlah ekosistem dan komunitas," ujar Bagus.

Perkuat Bisnis Digital

Komitmen Bank Raya untuk memperkuat bisnis digital juga ditunjukkan dengan disbursement kredit digital selama Kuartal II 2024 yang mencapai Rp 8,1 triliun, atau tumbuh 60,3 persen (yoy). Itu mendorong pertumbuhan signifikan outstanding kredit digital Bank Raya mencapai Rp 1,5 Trilliun atau tumbuh sebesar 81,5 persen (yoy).

Pada Kuartal II 2024, Bank Raya berhasil memperbaiki rasio non performing loan (NPL) gross menjadi 4,14 persen dan NPL Net sebesar 1,80 persen. Sebelumnya, pada Kuartal II 2023 Rasio NPL Gross tercatat sebesar 4,35 persen dan NPL Nett sebesar 1,75 persen.

Salah satu growth driver pertumbuhan bisnis digital Bank Raya yakni ekspansi Pinang Dana Talangan, salah satu produk pinjaman digital Bank Raya yang ditujukan untuk mendukung produktivitas Agen BRILink. Pada Kuartal II 2024, itu tercatat telah disalurkan sebanyak Rp 7,2 triliun atau tumbuh 58,9 persen (yoy) kepada kurang lebih 33 ribu agen BRILink dan agen Pegadaian.

Untuk posisi Kuartal II 2024, tercatat outstanding Pinang Dana Talangan mencapai Rp 491 miliar atau tumbuh signifikan sebesar 177,4 persen (yoy). Selain itu, pertumbuhan juga tercatat pada Pinang Flexi, yang merupakan pinjaman multiguna untuk karyawan tetap sebesar 74,8 persen (yoy) atau outstanding tercatat mencapai Rp 385 Miliar.

Adapun outstanding ragam produk kredit digital Bank Raya lainnya, seperti Pinang Maxima, Pinang Performa dan Pinang Connect yang ditujukan untuk mendukung kegiatan usaha nasabah Bank Raya tercatat mencapai Rp 564 miliar, tumbuh 37,5 persen (yoy).

 

Pertumbuhan Simpanan

PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya/AGRO) (Foto: Bank Raya Indonesia)
PT Bank Raya Indonesia Tbk (Bank Raya/AGRO) (Foto: Bank Raya Indonesia)

Pertumbuhan kredit digital diikuti dengan pertumbuhan simpanan digital. Pada Kuartal II 2024, pertumbuhan Giro tumbuh sebesar 55,4 persen (yoy) menjadi Rp 772 miliar, tabungan tumbuh 5,1 persen (yoy) atau menjadi Rp 1,5 triliun, dan deposito tumbuh 1,9 persen (yoy) menjadi Rp 6,3 triliun.

Pertumbuhan dana murah terus digenjot terutama dari pertumbuhan Digital Saving yang tumbuh sebesar 22,3 persen (yoy). Pertumbuhan dana murah tersebut mendorong peningkatan rasio CASA Bank Raya pada Kuartal II 2024 menjadi 26,8 persen dari sebelumnya pada 24,0 persen di Kuartal II 2023.

Dengan pertumbuhan tersebut semakin memperkokoh kondisi likuiditas Bank Raya Raya. Tercermin dari Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank Raya tercatat pada Kuartal II 2024 sebesar 78,25 persen dari sebelumnya sebesar 73,77 persen. pada Kuartal II 2023.

Dari sisi permodalan, Perseroan masih memiliki modal yang kuat terlihat dari rasio Total CAR pada Kuartal II 2024 sebesar 40,84 persen. Itu mayoritas merupakan modal Tier 1 yang akan mendukung ekspansi pertumbuhan bisnis Perseroan ke depan.

"Kami akan terus melanjutkan inovasi-inovasi tersebut dan terus berkomitmen memberikan pengalaman perbankan digital yang lebih baik bagi nasabah. Kami berharap, Bank Raya dapat terus memberikan dampak positif terhadap peningkatan inklusi keuangan di Indonesia, memudahkan transaksi harian nasabah, dan membantu lebih banyak pelaku usaha untuk terus maju dan produktif," pungkas Bagus.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya