Liputan6.com, Jakarta - PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), emiten produsen emas yang berkantor pusat di Bandung, berupaya memperluas jejak ritelnya tahun ini. Hartadinata Abadi mematok target ekspansi minimal 100 gerai di akhir 2024, dari 85 gerai pada 2023. Artinya, HRTA harus menambah sekitar 15 gerai baru sampai akhir tahun ini.
"Target pembukaan retail hingga akhir tahun untuk di gerai toko emas, perhiasan emas dan emas batanganan Ini bisa meningkat dari 85 toko di tahun 2023 mencapai 100 toko di tahun 2024," kata Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk, Sandra Sunanto dalam Public Expose Live, dikutip Sabtu (31/8/2024).
Baca Juga
Sebelumnya, pada kesempatan terpisah Sandra mengungkapkan belanja modal untuk pembukaan satu gerai adalah sekitar Rp 3 miliar. Artinya, dengan penambahan 15 gerai baru untuk mencapai target 100 gerai di akhir tahun, perseroan perlu merogoh kocek sekitar Rp 45 miliar.
Advertisement
Adapun belanja modal atau capital expenditure(capex) yang disiapkan perseroan untuk tahun ini adalah sekitar Rp 70-80 miliar. Alokasinya, yakni untuk pembangunan kantor pusat Hartadinata, kemudian yang kedua pembelian mesin.
"Kemudian ekspansi untuk retail yang ada di Hartadinata, dan anda terdapat beberapa di aset operasional terutama untuk di kendaraan, untuk menopang bisnis perseroan," imbuh Sandra.
Bos Emiten Ini Sarankan 10% Portofolio Investasi di Emas
Sebelumnya, PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terus memberikan edukasi kepada masyarakat untuk berinvestasi di aset emas. Alasannya, emas adalah salah satu instrumen investasi yang nilainya selalu meningkat dalam jangka panjang.
Direktur Utama Hartadinata Abadi, Tbk Sandra Sunanto menjelaskan, minimal pada portofolio investasi, ada 10% yang berupa emas. Memiliki emas itu bukan sekadar investasi jangka panjang, tetapi juga untuk berjaga-jaga seandainya terjadi sesuatu di dunia seperti perang atau pandemi.
"Jika terjadi ketidakpastian global, emas menjadi instrumen investasi yang paling aman dan stabil.” jelas dia dalam keterangan tertulis, Minggu (29/6/2024).
Menurut Sandra, budaya Indonesia ini sangat berkaitan dengan emas. Di dunia ini cuma ada tiga negara yang budayanya sangat terkait dengan emas, yaitu China, India dan Indonesia.
Perusahaan mencatat bahwa sebelum pandemi, konsumen lebih suka beli perhiasan emas untuk investasi. Setelah pandemi, masyarakat termasuk generasi muda lebih menyenangi untuk menyimpan emas batangan.
Advertisement
Edukasi ke Kampus
Sandra melanjutkan, Hartadinata juga terus melakukan edukasi pelanggan melalui kanal media sosial perusahaan. Hartadinata juga mengkampanyekan investasi emas yang aman di berbagai kesempatan melalui talk show yang mengundang para ahli, serta edukasi ke kampus-kampus untuk menjangkau generasi muda.
“Perjalanan kami mengedukasi masyarakat, terutama Gen Z, memang tidak mudah. Kami punya Impian besar ke depannya bahwa Masyarakat Indonesia konsumsi emas perkapitanya harus meningkat, menyamai India dan China yang sangat besar,” tutur Sandra.