BEI Setop Sementara Perdagangan Saham Aesler Grup RONY

Langkah itu dilakukan setelah terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham RONY.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 05 Okt 2024, 17:04 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2024, 14:00 WIB
IHSG
Pekerja beraktivitas di BEI, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan bahwa pihaknya menghentikan sementara atau suspensi perdagangan saham PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I perdagangan Jumat, 4 Oktober 2024.

P.H. Kepala Divisi Pengawasan Transaksi Bursa Efek Indonesia Donni Kusuma Permana mengatakan, langkah penghentian perdagangan dilakukan setelah terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham RONY.

Selain itu, Donni juga mengatakan, suspensi saham RONY dilakukan sebagai bentuk perlindungan pada investor di pasar.

"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) dan sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai mulai sesi I perdagangan tanggal 4 Oktober 2024 sampai dengan Pengumuman Bursa lebih lanjut," kata Donni dalam pengumuman di laman resmi BEI, dikutip Sabtu (5/10/2024).

Ia menambahkan, bursa nantinya akan memberikan informasi lebih lanjut terkait perdagangan saham RONY.

“Bursa mengimbau kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memerhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," jelas dia.

Sebagai catatan, saham RONY menguat 9,89% ke level Rp.400 per lembar hingga penutupan perdagangan Jumat (4/10).

Selama 1 bulan terakhir, saham RONY telah menguat 214,96% dari level terendahnya Rp125 per lembar pada 12 September 2024 lalu.

 

 

 

 

BEI Pelototi Saham MFIN dan RONY, Ini Sebabnya

Indeks Harga Saham Gabungan Akhir Tahun 2022 Ditutup Lesu
Karyawan melintasi layar yang menampilkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022 di Jakarta, Jumat (30/12/2022). PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 59 perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) atau pencatatan saham sepanjang 2022. Pada penutupan perdagangan akhir tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lesu 0,14% atau 9,46 poin menjadi 6.850,62. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Diwartakan sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau pergerakan saham PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) dan PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY). Hal itu menyusul adanya peningkatan harga saham MFIN dan RONY di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).

"Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham MFIN dan RONY tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini," mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (28/9/2024).

Pengumuman unusual market activity tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.

Melansir data RTI, saham PT Mandala Multifinance Tbk ditutup naik 19,05 persen ke posisi 5.500 pada Jumat (27/9). Dalam sepekan, MFIN naik 76,95 persen dan naik 88,36 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).

Sementara saham RONY naik 9,42 persen ke posisi 302 pada Jumat. Dalam sepekan, RONY naik 51,76 persen, namun masih terkoreksi 1,31 persen ytd.

Sehubungan dengan terjadinya UMA pada saham MFIN dan RONY, Bursa mengimbau kepada para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat terkait atas permintaan konfirmasi bursa. Selain itu, juga mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya.

Investor juga diimbau untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS. Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya