28 Perusahaan Antre di Pipeline IPO, Didominasi Aset Skala Besar

Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO). Adapun sampai dengan 25 Oktober 2024, terdapat 36 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO tersebut sebesar Rp 5,42 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Okt 2024, 15:52 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2024, 15:52 WIB
FOTO: PPKM Diperpanjang, IHSG Melemah Pada Sesi Pertama
Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) mengantongi sejumlah perusahaan antre di pipeline pencatatan umum perdana saham (initial public offering/IPO). Adapun sampai dengan 25 Oktober 2024, terdapat 36 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO tersebut sebesar Rp 5,42 triliun.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna menyebutkan, saat ini terdapat 28 perusahaan yang siap debut di Bursa. Dari sisi asetnya, perusahaan dengan skala menengah masih mendominasi. Sedangkan dari sisi sektornya, paling banyak berasal dari sektor konsumer non-siklikal dan energi.

“Hingga saat ini, terdapat 28 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," kata Nyoman kepada wartawan, dikutip Sabtu (26/10/2024).

Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 16 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar. Kemudian 10 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai Rp 250 miliar. Sisanya 2 perusahaan dengan aset skala kecil di bawah Rp 50 miliar.

Sementara, rincian sektornya adalah sebagai berikut:

• 3 Perusahaan dari sektor basic materials

• 2 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 5 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 5 Perusahaan dari sektor energy

• 3 Perusahaan dari sektor financials

• 3 Perusahaan dari sektor healthcare

• 2 Perusahaan dari sektor industrials

• 1 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 3 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 0 Perusahaan dari sektor technology

• 1 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

Pipeline Obligasi

Tiupan Terompet Warnai Penutupan IHSG 2018
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 2018 di Kantor BEI, Jakarta, Jumat (28/12). Presiden Joko Widodo atau Jokowi menutup langsung perdagangan IHSG 2018. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saat ini, Bursa mencatat penerbitan 118 emisi dari 65 penerbit EBUS dengan dana yang berhasil dihimpun sebesar Rp 109,6 triliun. Hingga 25 Oktober 2024, terdapat 19 emisi dari 14 penerbit EBUS yang sedang berada dalam pipeline obligasi.

Lebih lanjut, berikut klasifikasi sektor penerbitan obligasi:

• 3 Perusahaan dari sektor basic materials

• 1 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 0 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 2 Perusahaan dari sektor energy

• 4 Perusahaan dari sektor financials

• 0 Perusahaan dari sektor healthcare

• 1 Perusahaan dari sektor industrials

• 0 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 1 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 0 Perusahaan dari sektor technology

• 2 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

 

  

Pipeline Rights Issue

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk aksi penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue, masih terdapat 15 perusahaan tercatat dalam pipeline. Adapun per 25 Oktober 2024, telah terdapat 15 perusahaan tercatat yang telah menerbitkan rights issue dengan total nilai Rp 34,42 triliun.

Selanjutnya, 9 perusahaan tercatat dalam pipeline rights issue BEI dengan rincian sektor sebagai berikut:

• 3 Perusahaan dari sektor basic materials

• 0 Perusahaan dari sektor consumer cyclicals

• 0 Perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals

• 2 Perusahaan dari sektor energy

• 0 Perusahaan dari sektor financials

• 2 Perusahaan dari sektor healthcare

• 0 Perusahaan dari sektor industrials

• 2 Perusahaan dari sektor infrastructures

• 0 Perusahaan dari sektor properties & real estate

• 0 Perusahaan dari sektor technology

• 0 Perusahaan dari sektor transportation & logistic

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya