Catat Pendapatan Rp 2,5 Triliun, Saham Amazon Naik 6%

Kinerja keuangan Amazon yang positif kali ini didorong oleh pertumbuhan bisnis komputasi awan dan periklanannya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 03 Nov 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2024, 20:00 WIB
Amazon Hadir di Singapura
Seorang pekerja mencari barang pesanan milik pelanggan di pusat gudang toko online Amazon usai resmi dibuka di Singapura, Kamis (27/7). Perusahaan yang berdiri sejak 1995 itu kini telah hadir di kawasan Asia Tenggara. (AP Photo/Joseph Nair)

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa e-commerce yang didirikan Jeff Bezos, Amazon mengalami kenaikan saham hingga 6% pada hari Jumat (1/11) waktu setempat, setelah perusahaan melaporkan laba yang lebih baik dari perkiraan.

Kinerja keuangan Amazon yang positif kali ini didorong oleh pertumbuhan bisnis komputasi awan dan periklanannya.

Melansir CNBC International, Sabtu (2/11/2024) saham Amazon telah naik sekitar 32% sepanjang 2024. Pada hari Jumat, saham tersebut ditutup di kisaran USD 197.93.

Saham tersebut sempat menyentuh USD 200,50 pada hari Jumat, menempatkannya mendekati level tertinggi sepanjang masa. Penutupan tertinggi saham Amazon adalah USD 200.

Amazon telah mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 11% pada ketiga 2024 menjadi USD 158,9 miliar atau Rp.2,5 kuadriliun, melampaui estimasi analis yang disurvei oleh LSEG sebesar USD 157,2 miliar atau Rp.2,4 kuadriliun.

Penjualan dalam bisnis Amazon Web Services meningkat 19% menjadi USD 27,4 miliar (Rp.434,2 triliun), hanya sedikit di bawah estimasi analis, menurut StreetAccount.

Angka tersebut merupakan percepatan dari 12% yang tercatat tahun lalu, tetapi masih tertinggal dari laju pertumbuhan pesaingnya Microsoft dan Google, yang pendapatan cloud-nya meningkat masing-masing tumbuh 33% dan 35%. 

Sementara itu, belanja modal Amazon juga melonjak 81% secara tahunan menjadi USD 22,62 miliar (Rp.358,5 triliun), karena perusahaan terus berinvestasi di pusat data dan peralatan seperti prosesor Nvidia untuk mendukung produk Kecerdasan Buatan-nya.

Beberapa waktu lalu, Amazon telah meluncurkan beberapa produk AI di bisnis cloud dan e-commerce-nya, dan juga diharapkan untuk mengumumkan versi baru asisten suara Alexa yang didukung oleh AI generatif.

"Amazon telah mengintegrasikan AI ke dalam jejak teknologi yang paling beragam dari semua kapitalisasi pasar besar, dengan aliran pendapatan multi-miliar dolar dalam e-commerce, iklan, langganan, video online, dan cloud," ungkap analis di Roth MKM, dalam sebuah catatan, menyusul rilis laporan laba Amazon.

 

Amazon Bakal Tambah Belanja Modal Untuk Topang Bisnis AI generatif

Logo Amazon
(Doc:Laura Muriel)

Kepala keuangan Amazon, Brian Olsavsky mengatakan dalam sebuah panggilan pendapatan bahwa mayoritas belanja belanja modal perusahaan tahun 2024 adalah untuk mendukung kebutuhan infrastruktur teknologi yang terus meningkat.

CEO Aamazon, Andy Jassy juga mengatakan perusahaan berencana untuk menghabiskan sekitar USD 75 miliar untuk belanja modal pada tahun 2024 dan ia menduga perusahaan akan menghabiskan lebih banyak lagi tahun depan.

"Peningkatan di sini benar-benar didorong oleh AI generatif," kata Jassy.

"Ini adalah peluang yang sangat besar, mungkin sekali seumur hidup. (Pemegang saham) akan merasa senang dengan jangka panjang ini karena kami mengejarnya secara agresif," ungkapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya