Begini Gerak Saham BMRI Hari Ini Selasa 4 Februari 2025

Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bergerak pada rentang 5.625-5.850 pada perdagangan Selasa, 4 Februari 2025.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 04 Feb 2025, 20:48 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 20:48 WIB
Begini Gerak Saham BMRI Hari Ini Selasa 4 Februari 2025
Saham Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terpantau berada di zona merah pada perdagangan Selasa, 4 Februari 2025. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Saham Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terpantau berada di zona merah pada perdagangan Selasa, 4 Februari 2025. Penurunan terjadi jelang pemaparan kinerja Bank Mandiri kuartal IV 2024 yang akan diselenggarakan Rabu, 5 Februari 2025.

Saham BMRI ditutup turun 2,16 persen ke posisi 5.675. Saham BMRI dibuka pada posisi 5.825 dan bergerak pada rentang 5.625-5.850. Dalam sepekan, saham BMRI turun 9,20 persen dan turun 2,99 persen sejak awal tahun atau secara year to date (YTD).

Pada pertengahan tahun lalu, Bank Mandiri merevisi target pertumbuhan penyaluran kredit pada 2024. Hal itu siring dengan tren penyaluran kredit yang tumbuh positif pada paruh pertama tahun ini. Sebagai acuan, saat itu kredit Bank Mandiri secara konsolidasi tumbuh agresif sebesar 20,5 persen year on year per Juni 2024, jauh di atas pertumbuhan kredit industri yang berada di kisaran 12 persen.

"Dengan melihat trayektori yang baik tersebut, kami merevisi guidance pertumbuhan kredit revised up dari sebelumnya sebesar 13 persen-15 persen yoy, direvisi menjadi sebesar 16 persen-18 persen you secara konsolidasi. Sedangkan untuk guidance NIM dan cost of credit tetap kami pertahankan masing-masing di level 5-5,3 persen dan 1-1,2 persen,” ungkap Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi sebelumnya.

Hingga September 2024, Bank Mandiri sukses membukukan laba bersih Rp 42 triliun pada kuartal III 2024, atau tumbuh 7,56 persen yoy. Dari sisi penyaluran kredit tercatat sebesar 20,8 persen yoy menjadi Rp 1.590 triliun per September 2024. Sementara pertumbuhan DPK Bank Mandiri secara konsolidasi tumbuh sebesar 14,9 persen yoy menjadi Rp 1.667,5 triliun pada kuartal III 2024.

 

Bank Mandiri Pastikan Kebijakan Hapus Utang UMKM Tak Pengaruhi Kinerja

Bank Mandiri.
Gedung Bank Mandiri. (Foto: Istimewa)... Selengkapnya

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 yang memfasilitasi penghapusan piutang macet bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di beberapa sektor vital ekonomi. Kebijakan ini mencakup sektor-sektor kunci seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kelautan, serta bidang kreatif lainnya seperti mode/busana, kuliner, dan industri kreatif.

Melalui langkah ini, pemerintah berharap dapat memberikan angin segar bagi UMKM di seluruh Indonesia, mendorong kemandirian ekonomi yang lebih kuat dan membuka peluang bagi pertumbuhan yang lebih berkelanjutan. Bank Mandiri, sebagai salah satu BUMN menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah ini.

Corporate Secretary Bank Mandiri Teuku Ali Usman, menyampaikan bahwa kebijakan ini sejalan dengan komitmen Bank Mandiri untuk turut memperkuat perekonomian kerakyatan yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

“Kebijakan penghapusan piutang macet ini adalah langkah strategis untuk memperkuat daya saing dan kapasitas UMKM di Indonesia secara jangka panjang dan mendorong ekonomi kerakyatan secara luas,” ujar Ali dalam keterangan resmi.

 

 

Beri Kesempatan kepada Pelaku UMKM

Ali juga menilai, kebijakan tersebut tidak memiliki dampak finansial terhadap neraca dan rugi laba Bank Mandiri karena kredit tersebut telah dihapus buku (write off). “Berdasarkan analisa historis, rasio pengembalian (recovery rate) debitur hapus buku KUR/KUM khususnya petani dan nelayan nilainya tidak signifikan dibandingkan dengan kinerja keuangan Bank Mandiri,” imbuhnya.

Lebih lanjut, kebijakan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan pada pelaku UMKM untuk kembali produktif dan memperkuat daya saing mereka di pasar.

"Sebagai perusahaan BUMN, kami berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memperkuat perekonomian nasional melalui berbagai program yang inovatif," pungkas Ali.

Dengan dukungan penuh terhadap kebijakan ini, Bank Mandiri siap untuk memperkuat akses perbankan bagi petani dan nelayan dalam mendukung program swasembada pangan serta dukungan terhadap program makan bergizi gratis. Hal ini juga dapat mendukung keberlanjutan UMKM di Indonesia dan memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Bank Mandiri Biayai 1.012 Rumah Subsidi Berkonsep Green House

Bank Mandiri memperkuat sinergi dengan PT Delta Mitra Sejahtera dalam menghadirkan Cikande Business Residence (CBR), sebuah perumahaan bersubsidi dengan konsep pembangunan hijau dan berkelanjutan.

Direktur Jaringan dan Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto menjelaskan, langkah ini sejalan dengan program Indonesia Green Affordable Housing Program (IGAHP) yang digagas oleh Pemerintah untuk menyediakan hunian berkualitas, terjangkau dan ramah lingkungan.

Program ini, merupakan bentuk komitmen Indonesia untuk menekan emisi karbon sekaligus mendorong investasi berkelanjutan di sektor perumahan sebagai salah satu langkah menuju target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.

Pada saat yang sama, kerjasama ini juga menjadi langkah Bank Mandiri dalam mendukung program 3 Juta Rumah, sebagai salah satu prioritas Pemerintah untuk menyediakan hunian masyarakat. Sebagai percontohan proyek hunian hijau, Cikande Business Residence berdiri di atas lahan seluas 12 hektar di Desa Koper, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.

Proyek ini mencakup pembangunan 1.012 unit rumah bersubsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), yang ditujukan untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Rumah ini dirancang dengan pendekatan desain efisien energi, penggunaan material ramah lingkungan, serta ketahanan terhadap perubahan iklim dan bencana.  

"Perumahan bersubsidi berkonsep Green House ini adalah bentuk nyata komitmen kami dalam mendukung transisi energi berkelanjutan yang adil dan terjangkau. Pembiayaan 1.012 rumah bersubsidi ini menjadi proyek pertama di Indonesia yang mengadaptasi standar bangunan hijau, meliputi mitigasi, adaptasi, sertifikasi, dan skema pembiayaan kreatif untuk perumahan hijau,” terang Aquarius.

Selain itu, Cikande Business Residence juga telah berhasil meraih Sertifikat Bangunan Gedung Hijau dengan peringkat Utama dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), sebagai bagian dari program percontohan pembangunan perumahan hijau di Indonesia.

 

 

Hadirkan Solusi Perumahan Hijau

Sementara itu, Direktur Utama PT Delta Mitra Sejahtera Daniel Djumali menjelaskan sertifikasi ini menjadi bukti proyek tersebut telah memenuhi standar teknis Bangunan Gedung Hijau (BGH) yang berfokus pada efisiensi energi, pengelolaan lingkungan, serta kenyamanan penghuni.

"Kami bangga dapat berpartisipasi dalam program ini dengan menyediakan hunian berkualitas dan terjangkau yang mengintegrasikan desain modern dengan teknologi ramah lingkungan. Proyek ini tidak hanya menjadi solusi atas permasalahan backlog perumahan, tetapi juga mempercepat regenerasi perkotaan melalui pengembangan solusi densifikasi dan revitalisasi pemukiman kumuh,” ungkap Daniel.

Pemerintah saat ini, melalui inisiatif Ekosistem Pembiayaan Perumahan yang digagas sejak 2023 oleh Kementerian PUPR dan Kementerian Keuangan, terus mendorong berbagai pihak untuk berkolaborasi dalam menciptakan solusi perumahan kreatif.

Aquarius menjelaskan, Bank Mandiri hadir sebagai bagian integral dalam ekosistem ini dengan menawarkan skema pembiayaan inovatif yang memungkinkan masyarakat berpenghasilan rendah memiliki akses terhadap hunian berkualitas.

Adapun, sampai dengan akhir November 2024 total penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Bank Mandiri telah mencapai Rp 67,3 triliun tumbuh 16,6% secara tahunan atau year on year (YoY). Sementara total penyaluran kredit dengan skema FLPP telah menembus Rp 2,88 triliun kepada lebih dari 22 ribu debitur di seluruh Indonesia.

"Kami berharap sinergi ini dapat menghadirkan solusi perumahan hijau yang berkualitas dan terjangkau serta membuka jalan bagi pembangunan proyek serupa di berbagai wilayah Indonesia, untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” pungkas Aquarius.

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya