IHSG Melemah Terbatas, Saham DCII Melonjak 19,9 Persen

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level tertinggi 6.836,72 dan level terendah 6.755,43 pada perdagangan Kamis, 20 Februari 2025.

oleh Agustina Melani Diperbarui 20 Feb 2025, 18:44 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2025, 18:44 WIB
IHSG Melemah Terbatas, Saham DCII Melonjak 19,9 Persen
Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Kamis (20/2/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan Kamis (20/2/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang memerah.

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melemah tipis pada perdagangan Kamis pekan ini. IHSG turun 0,10 persen ke posisi 6.788,04. Indeks LQ45 tergelincir 0,29 persen ke posisi 780,78. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.836,72 dan level terendah 6.755,43. Sebanyak 337 saham melemah sehingga menekan IHSG. 245 saham menguat dan 207 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.274.306 kali dengan volume perdagangan 18,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,3 triliun. Posisi  dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.325.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham DCII melonjak 19,99 persen ke posisi Rp 67.225 per saham. Harga saham DCII dibuka naik signifikan ke posisi Rp 64.000 dari pembukaan perdagangan Rp 56.025 per saham. Harga saham DCII berada di level tertinggi Rp 67.225 dan level terendah Rp 64.000 per saham. Total frekuensi perdagangan 302 kali dengan volume perdagangan 617 saham. Nilai transaksi Rp 4,1 miliar.

Harga saham TPIA terpangkas 2,5 persen ke posisi Rp 7.800 per saham. Harga saham TPIA dibuka stagnan di posisi Rp 8.000 per saham. Saham TPIA berada di level tertinggi Rp 8.100 dan terendah Rp 7.775 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.485 kali dengan volume perdagangan 181.314 saham. Nilai transaksi Rp 143,5 miliar.

Harga saham HRTA naik 1,77 persen ke posisi Rp 575 per saham. Harga saham HRTA dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 575 per saham. Saham HRTA berada di level tertinggi Rp 590 dan level terendah Rp 550 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.630 kali dengan volume perdagangan 383.195 saham. Nilai transaksi Rp 21,8 miliar.

Apa Saja Sentimen IHSG?

IHSG Awal Pekan Ditutup di Zona Hijau
Pejalan kaki duduk di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di kawasan Jakarta, Senin (13/1/2020). IHSG sore ini ditutup di zona hijau pada level 6.296 naik 21,62 poin atau 0,34 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Mengutip Antara, dalam kajian tim riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG dan bursa saham regional Asia melemah seiring sikap pelaku pasar yang merespons notulen risalah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve dan ketidakpastian perdamaian Rusia dan Ukraina.

Dalam risalah The Fed, yang mana kesiapan mempertahankan suku bunga di tengah inflasi yang tinggi dan ketidakpastian kebijakan ekonomi.

Keputusan The Fed tentunya mencermati dinamika atas kebijakan dari Presiden AS Donald Trump, karena kebijakan tarif berpotensi akan mendorong inflasi dan juga gejolak perekonomian global.

Hal itu memberikan dasar The Fed untuk menahan suku bunga hingga inflasi terlihat membaik, sehingga pasar mempunyai gambaran bahwa The Fed berpotensi menahan suku bunga acuan lebih lama lagi, yang tentunya juga berefek terhadap prospek suku bunga bank-bank sentral dunia.

Selain itu, perhatian pasar lainnya pada kondisi harapan perdamaian Rusia-Ukraina yang juga menjadi perhatian Presiden AS Donald Trump.

"Pasar mengkhawatirkan rencana misi perdamaian gagal, sebelumnya Donald Trump mengecam Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy sebagai diktator dan memperingatkan bahwa harus bergerak cepat untuk mengamankan perdamaian atau berisiko kehilangan negaranya, sehingga ini akan memperdalam perseteruan antara kedua pemimpin tersebut yang telah membuat khawatir para pejabat Eropa,” demikian seperti dikutip.

Top Gainers-Losers

Pembukaan-Saham
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham DWGL melonjak 25 persen
  • Saham SKBM melonjak 25 persen
  • Saham RSCH melonjak 24,79 persen
  • Saham EDGE melonjak 24,72 persen
  • Saham BTEK melonjak 20 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham BUVA melemah 27,43 persen
  • Saham PURI melemah 19,25 persen
  • Saham KDSI melemah 17 persen
  • Saham MTFN melemah 16,67 persen
  • Saham STTP melemah 15,85 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BBRI senilai Rp 1,2 triliun
  • Saham BRMS senilai Rp 1,2 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 1,1 triliun
  • Saham AADI senilai Rp 517 miliar
  • Saham BMRI senilai Rp 506,3 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BBRI tercatat 69.944 kali
  • Saham BRMS tercatat 61.553 kali
  • Saham WIFI tercatat 41.165 kali
  • Saham PSAB tercatat 38.968 kali
  • Saham BBCA tercatat 34.457 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Mengutip Antara, Bursa saham regional Asia pada Kamis sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 486,57 poin atau 1,24 persen ke 38.678,04, indeks Shanghai melemah 0,76 poin atau 0,02 persen ke 3.350,78, indeks Kuala Lumpur melemah 3,21 persen atau 0,20 poin ke posisi 1,577,867, dan indeks Straits Times menguat 6,53 poin atau 0,17 persen ke 3.927,51.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya