Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan sesi pertama, Rabu (19/3/2025). Penguatan IHSG di tengah mayoritas sektor saham menghijau
Mengutip data RTI, IHSG ditutup naik 0,98 persen ke posisi 6.284,47. Indeks LQ45 menguat 0,06 persen ke posisi 709,43. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Baca Juga
Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.304,36 dan terendah 6.147,42. Sebanyak 336 saham menguat dan 224 saham melemah. 227 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 649.746 kali dengan volume perdagangan 11,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.505.
Advertisement
Mayoritas sektor saham menghijau yang dipimpin sektor saham teknologi. Sektor saham teknologi bertambah 9,1 persen. Sektor saham energi menguat 1,29 persen, sektor saham basic mendaki 0,61 persen, sektor saham consumer nonsiklikal melesat 0,31 persen. Selain itu, sektor saham keuangan bertambah 0,21 persen, sektor saham properti melejit 0,87 persen dan sektor saham infrastruktur menguat 0,77 persen.
Sektor saham industri susut 0,20 persen, sektor saham consumer siklikal berada di zona merah, sektor saham kesehatan turun 0,13 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,11 persen.
Saham GOTO melemah 1,2 persen ke posisi Rp 82 per saham. Harga saham GOTO dibuka naik satu poin ke posisi Rp 84 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 84 dan terendah Rp 81 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.092 kali dengan volume perdagangan 6.778.328 saham. Nilai transaksi Rp 54,1 miliar.
Harga saham ADRO stagnan di posisi Rp 1.795 per saham. Harga saham ADRO dibuka turun lima poin ke posisi Rp 1.790 per saham. Saham ADRO berada di level tertinggi Rp 1.810 dan terendah Rp 1.755 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.454 kali dengan volume perdagangan 286.202 saham. Nilai transaksi Rp 51,1 miliar.
Top Gainers-Losers
Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:
Saham LION melonjak 22,96 persen
Saham IFII melonjak 22,50 persen
Saham UVCR melonjak 21,67 persen
Saham DCII melonjak 19,99 persen
Saham NAIK melonjak 17,65 persen
Saham-saham yang masuk top losers antara lain:
Saham FMII merosot 17,24 persen
Saham BISI merosot 12,73 persen
Saham IKAI merosot 12,50 persen
Saham KOTA merosot 12,50 persen
Saham GPSO merosot 11,52 persen
Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:
Saham PSAB tercatat 50.137 kali
Saham BBCA tercatat 31.419 kali
Saham BBRI tercatat 27.527 kali
Saham PTRO tercatat 26.199 kali
Saham BMRI tercatat 19.684 kali
Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:
Saham BBCA senilai Rp 857,7 miliar
Saham BBRI senilai Rp 720,1 miliar
Saham BMRI senilai Rp 641,9 miliar
Saham PTRO senilai Rp 239,2 miliar
Saham BBNI senilai Rp 205,3 miliar
Advertisement
Bursa Saham Asia Pasifik
Bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan bervariasi pada perdagangan Rabu, 19 Maret 2025. Pergerakan bursa saham Asia Pasifik ini terjadi di tengah penurunan wall street setelah aksi jual saham teknologi meningkat.
Mengutip CNBC, pasar Jepang menjadi fokus investor. Bank of Japan mempertahankan suku bunga tetap 0,5 persen sesuai dengan harapan. Hal ini seiring bank sentral mempertimbangkan dampak potensial dari tarif dagang Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Indeks Nikkei 225 di Jepang mendatar. Indeks Topix menguat 0,59 persen.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,74 persen. Indeks Kosdaq turun 0,99 persen. Indeks CSI 300 mendatar. Indeks Hang Seng di Hong Kong menguat tipis 0,24 persen.
Indeks acuan India Nifty 50 menguat 0,21 persen. Indeks BSE Sensex menguat 0,23 persen. Indeks ASX 200 di Australia ditutup melemah 0,41 persen ke posisi 7.828. Harga emas mencapai rekor tertinggi yang diperdagangkan pada harga USD 3.038,06 pada pukul 13.27 waktu setempat.
