Liputan6.com, Jakarta Para penggemar film horor Indonesia sebentar lagi bakal dibuat tegang oleh salah satu karya sineas nasional kita. Berjudul Oo Nina Bobo, film besutan Jose Poernomo ini, menawarkan nuansa horor yang jauh dari kesan erotis dengan hanya menampilkan sedikit pemain.
Melalui sebuah kesempatan premiere di Senayan City, Jakarta, pada Senin (17/3/2014) malam, Liputan6.com berkesempatan untuk menyaksikan film ini secara perdana. Beberapa kesan terkait penayangan Oo Nina Bobo pun langsung menghinggapi pikiran.
Film ini mengambil tema lagu Nina Bobo yang dijadikan sebagai pemicu sebuah kejadian gaib dan mengerikan. Tokoh utama bernama Karina yang dimainkan oleh Revalina S. Temat memiliki kekuatan dalam menjabarkan beberapa ilmu psikologi.
Oo Nina Bobo dibuka dengan adegan seorang anak tujuh tahun bernama Ryan (Firman Ferdiansyah) yang menolak untuk dinyanyikan lagu Nina Bobo oleh ibunya. Penampakan sesosok makhluk halus dengan grafis komputer yang halus pun langsung dimunculkan di awal pembukaan film. Disusul kemudian dengan adegan tewasnya orangtua Ryan.
Cerita lalu berlanjut lima tahun kemudian dengan trauma psikologis yang dialami oleh Ryan hingga menarik perhatian mahasiswi jurusan Psikologi bernama Karina untuk menyembuhkan sang anak. Karina juga memiliki ambisi untuk meluluskan tesisnya melalui kasus yang dialami oleh Ryan. Bersama temannya yang bernama Bams (Daniel Topan), Karina membawa kembali Ryan ke rumah orangtuanya.
Kejadian-kejadian aneh pun dialami oleh Karina setelah beberapa hari tinggal di rumah Ryan. Salah satunya adalah terkait orangtua Ryan yang dianggap tewas secara janggal. Alih-alih bisa menyembuhkan Ryan, penelitian Karina pun berubah menjadi teka-teki baru di rumahnya yang berujung pada nasib tak terduga terhadap Karina dan Ryan.
Di sepanjang film, terlihat bahwa Jose Poernomo hanya menampilkan tiga orang pemain utama, yaitu Revalina S. Temat, Firman Ferdiansyah, dan Daniel Topan. Namun, pencahayaan serta pengambilan beberapa momen terlihat cukup tepat dalam menggambarkan suasana mengerikan yang ditawarkan.
Sebagai penilaian dan pertimbangan lebih lanjut, Oo Nina Bobo terlihat cukup klise dalam menampilkan alur ceritanya. Terutama, saat adegan klimaks serta momen akhir film diperlihatkan. Nuansa layaknya judul-judul horor yang pernah digarap Jose Poernomo pun sedikit terasa.
Beruntung balutan make-up beberapa 'penampakan' dalam film ini terlihat cukup mengerikan. Bahkan, efek suara yang dipakai pun cukup maksimal walaupun mungkin terkesan berlebihan bagi beberapa orang. Visualisasi film ini juga tergolong bagus dan rapi.
Oo Nina Bobo akan memulai penayangan perdananya di bioskop-bioskop seluruh Indonesia pada 20 Maret 2014 mendatang. Bagi para pecinta horor bernuansa mistis yang mengejutkan dan jauh dari kesan erotis serta unsur darah, Oo Nina Bobo dirasa cukup tepat untuk menjadi salah satu tontonan baru.
Baca juga: