Liputan6.com, Depok Sebelum meninggal maestro biola Indonesia, Idris Sardi, sempat menyampaikan keinginan terakhirnya. Musisi kelahiran 7 Juni 1938 ini bermimpi dapat kembali menggelar konser musik di Malaysia. Sebelumnya, pada medio September tahun lalu, Idris memang sukses menghelat konser di Borneo Convention Center Kuching, Serawak, Malaysia untuk mengenang P Ramlee.
"Dia sempat bilang masih mau konser lagi di Malaysia, kemarin kan September lalu masih ada di sana. Itu saja yang dia inginkan," kata Santi Sardi, putri sulung Idris ditemui di RS Meilia, Cibubur, Depok, Jawa Barat, Senin (28/4/2014).
Hal itu belum sempat dipenuhi pihak keluarga lantaran kondisi ayah Lukman Sardi itu terus menurun. Apalagi, usai konser di Malaysia waktu itu Idris jadi sering sakit-sakitan.
"Sewaktu konser dua hari dua malam itu langsung drop, terus demam. Dari pencernaan, banyak slam dan paru-parunya kena. Kemudian, masuk rumah sakit Sabtu (26/4/2014), dan tadi pagi langsung drop," ungkap Santi.
Namun berbeda dengan pernyataan Ajeng, salah satu anak Idris Sardi. Menurutnya, sang maestro musik ini justru berkeinginan sekali bermain musik dengan anak-anaknya.
Advertisement
"Papa ingin punya proyek untuk rekaman bareng. Bukan untuk dijual, tapi untuk kenang-kenangan keluarga. Kami diminta pelajari lagunya, nggak nyangka kalau itu moment terakhir kami. Proyek ini nggak pernah terlaksana," kata Ajeng.
Seperti diketahui, Idris Sardi menutup mata pada Senin (28/4/2014) pagi pukul 07.25 WIB tepat di hari ulang tahunnya ke-76. Pemain biola berjuluk Bocah Ajaib ini meninggal karena sesak napas. Rencananya, jasad Idris akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta Selatan pukul 16.00 WIB.Â
Advertisement