Matajiwa Dengarkan Musik Etnik Indonesia Demi Identitas

Matajiwa mengaku musik etnik atau tradisional memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuat sebuah lagu.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 31 Jul 2014, 10:00 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2014, 10:00 WIB
Wawancara Khusus Band MATAJIWA part 1
MATAJIWA (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Matajiwa, band yang dibesut oleh Anda Perdana (vokal, gitar), mantan gitaris band Bunga bersama kawan lamanya, Reza Achman (drum, perkusi), bisa dibilang memiliki konsep musik yang unik dan berbeda.  Mereka  pun  mengaku musik tradisional alias etnik memiliki pengaruh yang cukup besar dalam membuat sebuah lagu.

"Masalah pengaruh musik, kami nggak terlalu ingin meniru siapa pun. Kami memang suka musik etnik tapi nggak mendalaminya. Kalau saya memang nggak begitu paham, Reza yang lebih mengerti," ujar Anda saat berkunjung ke kantor Liputan6.com, Senayan, Jakarta beberapa waktu lalu.

Ditambahkan oleh Reza mengenai alasannya mendengarkan musik etnik, "Di sini nggak mungkin kalau kita ditanya orang mana, kita jawabnya orang Indonesia, pasti orang Jawa, Sunda, dan sebagainya. Beda kalau di Australia, sesama warga negara tetap bilang orang Australia. Kalau kita di luar negeri baru kita jawab orang Indonesia. Mungkin karena hal itu negara kita susah maju, terlalu banyak etnis di dalamnya."



"Dari situlah saya mulai berpikir ternyata kita perlu identitas. Saya pun langsung teringat kalau negara kita kaya akan musik sendiri. Saya mulai mengurangi main musik rock, karena saya hanya merasa memainkan musik orang luar. Akhirnya, saya pun mencari warna baru yang asli Indonesia dengan mencampurkan unsur gamelan dan kendang, tapi nggak terlalu mendalami, cuma mengambil essence-nya saja," ungkap Reza.

Selain itu, Anda juga turut mengemukakan bahwa selama berada di Matajiwa, dia dan Reza tidak mau terlalu dianggap sebagai band etnik karena masih ada pengaruh musik luar Indonesia selama mereka berkarya.

"Waktu itu ada yang bilang kalau Matajiwa itu etnik banget, tapi tunggu dulu, kalau dibilang band etnik, sebetulnya kami sendiri nggak tahu banyak soal musik etnik," ujar Anda sambil tertawa.

"Matajiwa memang masih terpengaruh musik luar negeri tapi istilahnya masih ada unsur tahu dan tempe di dalamnya. Jadi kami nggak terlalu kebarat-baratan, tapi juga nggak terlalu Indonesia. Karena kami hanya ingin musik yang dimainkan memiliki karakter dan tidak sama seperti musisi manapun," pungkas Reza.

Kini, Matajiwa telah merilis double album bertajuk 1 (Satu) yang sangat kental akan nuansa eksperimen antara rock, etnik, dan psychedelic. Ke depannya, mereka juga sedang mempersiapkan album kedua yang dijanjikan masih satu arah dengan  karya yang telah mereka hasilkan sekarang ini [Simak juga: Wawancara Khusus Dengan Band Matajiwa].

(Rul/Ade)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya