Liputan6.com, Yogyakarta Puluhan grup peserta sangat antusias mengikuti `The Dance Icon Indonesia` Yogyakarta yang digelar di halaman Radio Starjogja FM di Jalan AM Sangaji 41 Yogyakarta.
Tercatat ada 24 grup yang menarik minat juri, baik dari pelajar SMP maupun umum. Yogyakarta adalah kota kedua kota yang dikunjungi ajang audisi The Dance Icon Indonesia. Audisi pertama bertempat di Bandung. Menurut Bowo, salah satu juri di ajang itu, event ini bertujuan untuk menjaring bakat-bakat terpendam yang ada di daerah melalui dunia tari.
"Tujuannya untuk menjaring bakat yang ada di daerah. Mereka nggak kalah bagus dengan bakat-bakat di Ibu Kota," ujar Bowo Minggu (18/1/2015).
Advertisement
Lebih jauh, Bowo menjelaskan potensi penari di Yogyakarta sangat variatif namun `panggung` atau wadahnya dirasa minim sehingga potensi itu sulit berkembang dan kurang terekspos.
Para penari memadukan hiphop dengan Jaipong di Bandung, sementara di Yogyakarta Bowomenemukan tari Jawa yang dicampur dengan tari modern. "Di Bandung kita juga menemukan hal menarik. Di Yogya kita juga kembali menemukan," ujarnya.
Para peserta yg lolos audisi akan bertarung lagi dengan pemenang daerah lain yang akan ditayangkan live di Inbox SCTV. "Pengumuman pemenang minggu depan langsung ditelpon oleh tim Inbox," ujarnya. (Fathi Mahmud/Put).