Liputan6.com, Jakarta Bersama Daniel Topan, Haresh Kemlani memproduksi film horor bertajuk Badoet. Dua produser muda ini tegerak menjadi produser karena geregetan dengan film horor Indonesia yang mereka anggap telah kehilangan kepercayaan oleh penontonnya sendiri.
Setelah Jelangkung pada 2001 lalu, hampir tak ada film horor Indonesia yang bisa meraih banyak penonton. Alih-alih semakin meningkatkan kualitas, film horor Indonesia semakin ditinggalkan penontonnya karena jalinan cerita yang semakin tak karuan.
Advertisement
Bersama Daniel Topan dan sutradara Awi Suryadi, Hares memproduksi film Badoet yang diyakini bakal memuaskan penonton Tanah Air. "Film ini akan kami buat layaknya sebuah tontonan bermutu yang memuaskan penonton. Semua yang ada di film Badoet adalah generasi baru bagi perfilman Indonesia," kata Haresh Kemlani bersama Daniel Topan, saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, baru-baru ini.
"Film Badoet bukan horor hantu-hantuan atau sejenisnya yang menjengkelkan dan membosankan. Di film ini saya padukan unsur drama, friendship, thriller, ketegangan dan kekerasan. Dan inilah sebuah taste, yang nantinya akan sangat dinikmati penonton film kita," timpal Daniel Topan.
Unutk menambah geregat film, nama-nama tenar pun didapuk seperti Marcel Chandrawinata, Ratu Felisha, Christoffer Nelwan, Aurelie Moeremans, Tiara Westlake dan Ronny P. Tjandra.
"Yang jelas saya sangat punya keyakinan bahwa film Badoet akan memiliki tempat di masyarakat. Saya memang ingin film Badoet menyajikan gambar dan suara yang berbeda. Hollywood taste," sambung Hares.
Tak heran bila Hares mengatakan ia harus mengeluarkan uang tak sedikit untuk memproduksi film Badoet. "Sayapun tidak perduli soal biaya. Berapapun yang harus di rogoh, film ini harus sempurna," tandasnya. (fei/Gul)