Ngenest, Cerita Ernest Prakasa Jadi Kaum Minoritas

Film Ngenest sendiri diangkat dari sebuah novel yang berjudul sama, karya Ernest Prakasa.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 12 Des 2015, 21:00 WIB
Diterbitkan 12 Des 2015, 21:00 WIB
Ernest
Ernest saat media visit ke kantor Bintang.com, Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Komika Ernest Prakasa mencoba peruntungan baru dalam dunia perfilman Tanah Air. Pria Tionghoa ini memberanikan diri untuk menjadi seorang sutradara dalam film terbaru garapan Starvision, Ngenest.

Film Ngenest sendiri diangkat dari sebuah novel yang berjudul sama, karya Ernest Prakasa. Kesedihan masa kecilnya sebagai kaum minoritas yang membuat Ernest akhirnya menulis buku ini.

Amel Carla dan Brandon Salim di film Ngenest. Foto: Instagram

"Film ini diangkat dari novel. Pesan cukup serius, tentang diskriminasi etnis. Ini film yang mengangkat tema sosial serius, balutan komedi," kata Ernest kepada Liputan6.com di Gondangdia, Jakarta Pusat, Jumat (11/12/2015).

Namun, dengan diskriminasi yang Ernest terima karena keturunan Tionghoa, justru malah membuat Ernest semangat menjalani hidup.

"Terlepas dibully karena gue orang Tiongkok, sesuai tagline yang kami kasih bahwa kadang hidup itu perlu ditertawakan. Kenapa kayak gitu, karena dengan adanya penderitaan itu jadi bikin gue lebih ringan menjalani hidup," terang Ernest.

Ernest Prakasa berpose saat melakukan sesi foto di Jakarta, Kamis (5/11/2015). (Liputan6.com/Herman Zakaria)

Selain Ernest Prakasa, film ini juga dibintangi oleh Kevin Anggara, Morgan Oey, Ade Sechan, Amel Carla, Angie Ang, Arie Kriting dan beberapa komika ternama Tanah Air. Rencananya film yang skenarionya ditulis sendiri oleh Ernest Prakasa ini akan hadir di bioskop Tanah Air pada 30 Desember 2015.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya