Liputan6.com, Jakarta - Ireng Maulana mengembuskan napas terakhirnya Minggu (6/3/2016) dini hari setelah melawan penyakit jantung. Senin (7/3/2016), maestro musik Jazz Tanah Air ini pun dimakamkan.
Tampak iringan keluarga, dan masyarakat sekitar hadir lebih dulu di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta. Setelah jenazah datang, air mata dan kesedihan pun terlihat jelas dari para pengantar.
Advertisement
"Terima kasih buat yang hadir di pemakaman papa. Kalau ada salah, tolong dimaafkan," ujar Tommy Maulana, putra almarhum Ireng Maulana usai melantunkan lagu pujian.
Air mata semakin deras mengalir di wajah sanak saudara Ireng Maulana saat peti jenazah masuk ke liang lahat. Mereka pun bergantian menaburkan bunga di atas peti sebelum makam ditutup.
Ireng Maulana merupakan salah satu musisi yang menggagas event Jakarta Internasional Jazz Festival atau lebih dikenal JakJazz. Pada 1978, Ireng Maulana mendirikan grup yang diberi nama All Stars dengan delapan anggota yaitu Benny Likumahuwa, (trombone), Hendra Wijaya (piano), Maryono (saksofon), Benny Mustapha (drums), Karim Tes (trompet), Roni, (bass) dan Ireng Maulana sendiri pada (gitar dan banjo).
Kelompok ini terus berkembang hingga menjadi sebuah organisasi tempat bergabungnya para musisi jazz di Jakarta. Ireng Maulana lahir dengan nama Eugene Lodewijk Willem Maulana, 15 Juni 1944. Ia meninggal di usia 71 tahun.(Pur/Mer)